Akupun mulai terlelap dan terhanyut dalam mimpi. Aku melihat ke sekelilingku banyak sekali orang-orang di gereja, akupun menggunakan gjaun putih panjang dengan hiasan manik-manik dan banyak motif bunga-bunga ungu kesukaanku, gaunnya transparan di bagian punggung dan sedikit menunjukan belahan dadaku. Mataku tertuju kepada Rio yang duduk di sebelahku. "Hai sayang,kamu cantik hari ini" aku hanya terdiam dan tak bisa berkata apa-apa karna Rio pagi ini terlihat tampan dengan jas abu-abu miliknya. Dia terlihat berbeda. "Yuk kita ke depan tamu-tamu udah nungguin kita" Rio pun menarik tanganku. Aku terkejut melihat ratusan orang di depanku
Ayoo.. lempar bunganya. Teriak seorang anak muda. Aku dan Rio melemparkan bunga itu tapi yang terjadi adalah aku terjatuh
DUGGG aku tersungkur di lantai. Aauuu.. sakit akupun meringis kesakitan. Aku mendengar suara Rio tertawa "hahaha baru bangun neng? Gimana mimpinya buruk yaa?"
"Ngapain lo dikamar gw? Keluar sana!!! Aku mendorong Rio keluar kamar.
Astaga ngapain tuh anak ke kamar gw. Untung aja dia gak tau gw mimpiin dia.Sekilas tentang Rio
Rio anak kedua dari dua bersaudara. Mamanya sudah meninggal 2 tahun yg lalu akibat kanker payudara. Papanya seorang pengusaha makanan yang terkenal di Indonesia.
Kakaknya Kate kuliah di Jerman setahun yang lalu. Yaa Rio mulai tumbuh dewasa tanpa perhatian orang tua. Ayahnya sangat sibuk hanya sekali seminggu dirumah. Rumahku dan rumah Rio sebelahan. Makanya Rio seeing kesini dan papanya juga menitipkab Rio ke mama. Walaupun Rio punya pembantu dia tetap datang ke rumah untuk makan,nonton, bahkan mandipun di rumahku.BAGAIMANA CARANYA GW MOVEON ? SEDANGKAN NIH ANAK KE RUMAH GW TERUS!!! Aku pun menggerutu dalam hati.
Hp ku berdering "halo caa. Gw gak bisa jemput lo. Disini banjir jadi mobil gw mogok. Lo duluan aja yaa"
"Yaa elah tik. Gw sama siapa dong berangkat? "
Bareng Rio aja caa. Udah dulu yaa byeee.
Klik
Pa, antrerin aku ke sekolah yaa. Akupun memasang muka memelas.
"Kamu kan bisa bareng Rio. Kalau papa anterin kamu ntar kevin telat ke sekolah"
"Males bangetlah caca berangkat bareng Rio, ogaah"
Rio tertawa " lo mau naik angkot? Biar telat ? Hahaha udah bareng gw aja soalnya gw takut sendirian" ledek Rio
Dengan terpaksa aku berangkat bareng Rio. "Caa cepetan dong. Lelet banget"
"iyaaa bentar dong." Ngapain siv lo di kamar lama-lama? Muka lo gak bakalan berubah walaupun makeup tebal banget.
"Siapa yang make up cobak? Orang gw nyari buku."
Heningg
Di mobil kami hany diam dan membisu sangat berbeda pada saat di rumah.
Rio sibuk dengan pikirannya. Akupun mulai penasaran. "Rio mikirin apa yaa? Apa dia mikirin kenangan indag kami dulu? Atau mikirin cewek lain?" Aku semakin penasaran saja dan akhirnya aku tersadar
"Sadar caa li bulan siapa-siapa dia lagi gak usah berharap lebig deh" ucapku dalam hati.
Tiba-tiba Rio bertanya " kemarin ngapain Dean cegat lo di pintu"
Lo kok tau? Perasaan gak ada orang selain kami? Lo tau daari mana?
Gw kebetulan liat aja caa
Akupun mulai bingung. Kelas Rio dan akukan beda Rio dilantai 1 nah kelas gw di lantai 3. Gak mungkin dia gak sengaja lewat. Astagaa caaa sadar biasa aja mana tau itu hanya kebetulan gak usah kegeeran deh.
Woiii caa jawab dong. Bengong aja lo dari tadi.
Ehh sorri kemarin si Dean cuma nyapa gw doang.
Tiba-tiba muka Rio berubag jadi marah.
Lo kenapa Rio? Tanyaku pelan
Gak kenapa-kenapa pun jawab Rio
Aku sangat mengenal Rio dan aku pun tau kalau Rio sedang berbohong
Hening
Akhirnya kami sampai di sekolah aku pun hendak turun. Tiba-tiba Rio mengecup bibirku.
"Gw cemburu liat lo dekat-dekat sama Dean. Plisss jauhi dia."
Aku pun langsung pergi tanpa menjawab permohonan Rio.
Aku menuju toilet disana aku merenung. Ada apa sebenarnya? Kenapa Rio cemburu?
Kenapa Rio cium gw?
Kenapaaaa? Beribu pwrtanyaan muncul dibenakku.Kringgg... kringgg
Aku segera meninggalkan toilet tiba-tiba Rio mendekatiku
"Ngapain lo lama-lama do toilet?"
"Bukan urusan lo" jawabku kecut
Dan datanglah Dean
"Hai ca kok belum masuk kelas?"
Akupun melirik Rio. "Yaa ini mau ke kelas" aku melihat Rio dengan muka memerah.aku meninggalkan mereka berdua. Ntah apa yang akan terjadi.
Dengan nafas yg tersisa aku duduk. "Lo kemana aja ca? Gw dari tadi nyariin lu"
"Gawat Tik" ucapku dengan ngos-ngosan
"Gawat kenapa caa? Lu tenang dulu baru cerita."
"Nanti aja gw cerita guru udah datang noh"
Pelajaran Dimulai
Kring... kring..
Loncet tanda istirahat pun berbunyi
Eh ca lo belum cerita sama gw kenapa lo tadi pagi ngos-ngosan?
Okee gw cerita sambil makan d kantin yuk. Laper banget gw.
-sesampainya di kantin-
Lo mau pesan apa ca?
Bakso sama jus jeruk ucapkuOkee bos. Tunggu sebentar gw pesen dulu.
Sambil menunggu aku memainka hp. Ada sms dari Rio
Rio : Lo ngapain sih tadi ngomong sama Dean?
Aku pun tak membalas smsnya
Tiba-tibe Rio menelfon. Dengan malas aku mengangkatnya."Kenapa?" Tanyaku judes
"Gw gak mau lo deket-deket Dean, ca"
"Bukan urusan lo" aku pun mengakhiri telfon
-klik
Akhirnya Tika pun datang membawa makanan. Dengan lahapnya aku makan semuanya.
"Ca pelan-pelan dong" ujar Tika
Aku hanya cengengesan saja tapi tak berhenti makan.
"Sekarang lo cerita ke gw" ujar Tika
"Okee"
Akupun mulai bercerita kepada Tika.
Tika pun kesal mendengarnya.
"Sebenarnya apa sih yang mereka inginkan?"
"Gw juga gak tau ca. Gw gak yakin kalau si Rio jujur dan gw juga gak yakin sama Dean yang tiba-tiba care sama gw"
Tak sengaja aku melihat di ujung kanan Rio memperhatikanku sejak tadi.
"Duh liat deh kesana tik. Si rio merhatiin gw dari tadi"
"Udah lo biasa aja kayak gak ngeliat apa-apa."
"Okee juga tuh saran lo"
"Gw punya rencana ni." Ucap tika dengan senyum kebanggaannya
"Apa tik?"
"Nanti di mobil gw cerita"
"Bukannya mobil lo mogok?"
"Udah di perbaiki ca dan udah diantar ke parkiran"
"Okee deh"
Kringg... kringg
Bunyi lonceng bertanda bahwa istirahat telah usai. Semua murid berhamburan menuju kelas masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part 1
De Todoaku menghempaskan tubuhku tepat di sebelah Tika. "Lo ngapain sih tadi belain si Rio?Dengan muka kesal aku melirik Tika. "Bukannya gw ngebelain tuh anak tapi di posisi itu dia sama sekali tidak salah" entah mengapa aku selalu tidak setuju Tika membel...