Bukan Trip Biasa

231 11 1
                                    

Sore itu aku sama 2 temenku yaitu Agung & Chandra berencana trip ke Tulungagung dengan tema refreshing sebelum ujian semester, sebenernya yang ngajakin itu Agung jadi ini semua rencana dia, setelah berdiskusi tentang bagaimana mengatasi krisis ekonomi negeri ini, kita mutusin besok cari tiket kereta api, menurutku itu hal bagus, mengingat tawaran menggiurkan yang terlontar dari mulut si Agung yaitu Hiking, yup aku suka banget hiking. Sepulang sekolah kita bertiga kumpul dikelasku, setelah berdebat cukup lama karena aku lupa bawa duit tiket *kebiasaan*, kita mutusin pinjem duit temen, so masalah pertama selesai. Kami pun berangkat menuju stasiun dengan motor masing-masing yang dipimpin oleh Agung, karena dia punya jiwa (sok) pemimpin jadi gak ada pilihan lain. Setelah sampai di stasiun masalah baru muncul, 'AKU LUPA BAWA KARTU PELAJAR!' jadi inti dari semua masalah bisa dibebanin ke aku, tapi semangatku gak luntur cuma gara-gara beginian doang. Form pemesanan tiket pulang-pergi beres dengan sedikit kecacatan, gak masalah yang penting aku bisa hiking.

Dengan mata yang sedikit melek ngeliat jam, 06.00AM "what?!", kereta berangkat jam 6.30, aku ngecek hp ternyata si Chandra udah standby di stasiun mulai jam 5.00, aku langsung berangkat ke rumah Agung, soalnya motorku dititipin di rumah dia. Dengan wajah panik aku manggil si Agung, dan ini momen yang paling bikin aku pengen bunuh dia, dia keluar dengan muka polos dan bilang

"Ntar tunggu, keretanya masih lama."

"Ini jam berapa woy?!" aku tanya dengan nada sabar

"Santai, masih jam 6.05." jawabnya dengan muka polos sambil ngunyah makanan.

Oke dia bilang 'SANTAI?', perjalanan ke stasiun itu gak deket coy. Bayangin aja aku udah bela-belain lupa bawa bekal *emang udah direncanain lupa* gara-gara takut ketinggalan kereta dan dia bilang dengan santainya *sambil makan* "Keretanya masih lama." eek banget gak sih?

Setelah nungguin orang aneh itu prepare kurang lebih 10 menit kita berangkat ke stasiun.

Sesampainya di stasiun kita nyari si Chandra yang udah nungguin mulai jam lima pagi, aku gak tau dia kesambet apaan yang pasti itu bukan kelakuan orang normal, ya bayangin aja ngapain coba di stasiun jam lima pagi? Keretanya baru nyampe jam setengah tujuh, itupun pasti ngaret *di Indonesia bukan cuma orang doang yang bisa ngaret*. Akhirnya ketiga pelajar abnormal dipertemukan dalam sebuah drama yang berjudul "Pertemuan 3 Pelajar Idiot." setelah sekitar 15 menit nungguin kereta *sambil foto-foto* akhirnya kereta menuju surga yang tersembunyi tiba dengan masinis yang berpakaian ala tentara kerajaan *mana ada*, kita bertiga naik melewati karpet merah gelap yang akhirnya jadi item *kebanyakan kena oli*. Kereta berjalan dengan diiringi melodi khasnya "gujret gujret krotak krotak bresss gujret gujret krotak krotak" sampai aku dibuat gila karena melodi yang terus masuk dan membekas di otak, akhirnya dengan otak idiotku yang sangat jenius *intinya tetep idiot* aku ngeluarin sepasang alat terapi otak *headset* yang akhirnya nyelametin aku dari siksaan melodi kematian.

Ketika aku lagi asik dengerin lagu tiba-tiba Agung ngasih kode ke aku dan Chandra.

"Coy cewek coy, cantik tuh."

Aku terus noleh, "Oke tuh coy, tapi aku gak tertarik."

Tau-tau Chandra pindah posisi duduk di depanku buat ngeliatin tuh cewek *posisi duduk kita bertiga saling berhadapan*, selama perjalanan kita bertiga bertingkah diluar batas normal manusia, untung orang di kursi sebelah gak terganggu malah ketawa-ketawa sendiri *waktu kejadian ini entah kenapa kemaluanku, ehh rasa kemaluan, umm lebih tepatnya rasa maluku ilang*. Tiba-tiba kereta berhenti di sebuah stasiun besar *aku lupa namanya*.

Agung yang terlahir dengan jiwa (sok) pemimpinya ngomong

"Ini stasiun yang ada makanan enaknya."

Bukan Pelajar BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang