The Mafia update?
Iya, beneran update.
Please enjoy, and don't forget to leave vote or comment.
Cekidot!
++++++
Bruce Hemming menyuap hidangan berupa daging domba panggang di hadapannya dengan senyum merekah. Setelah dua kali kunyahan, seketika rasa manis dan pedih meledak didalam mulutnya. Ternyata, ia melahap potongan besar bawang bombay segar dengan seiris kecil daging. Meski terjadi ledakan rasa yang aneh di dalam mulutnya, Bruce tetap mempertahankan senyum yang terlukis di wajahnya saat ini.
Sikap Bruce malam ini tidaklah tanpa alasan, hari ini adalah hari yang spesial untuknya. Bagaimana tidak, hari ini Alastoir Hemming, ayahnya, sengaja mengosongkan jadwal keduanya agar mereka bisa menghabiskan waktu bersama. Peristiwa bersejarah seperti ini banyaknya dapat dihitung dengan jari, makanya Bruce sebisa mungkin ingin terus tersenyum didepan ayahnya.
Mereka berdua jarang menghabiskan waktu bersama sebagai ayah dan anak, jadi hubungan keduanya tidak begitu dekat. Tapi hubungan keduanya pun tidak bisa dibilang canggung karena ayahnya orang yang ramah, dan Bruce sangat bersyukur akan hal itu. Makanya, saat ayahnya menawarkan kesempatan dimana mereka dapat semakin dekat, tentu saja Bruce menyambutnya dengan senang hati.
"Bagaimana sekolahmu?" tanya Alastoir tiba-tiba yang memecah keheningan diantara mereka berdua. Bruce yang sedang mengunyah, menelan makanannya secepat mungkin dan berusaha tersenyum sopan.
"Semuanya menyenangkan dan nilaiku pun cukup baik meskipun aku jarang masuk. Hanya saja ada beberapa project yang terpaksa kuserahkan kepada teman-temanku, dan meskipun aku sudah mengerjakan bagianku dengan baik, aku tak bisa menjamin keseriusan mereka dalam mengerjakan sisanya," ucapnya ringan sambil mengangkat gelas wine, tanpa menyadari perubahan ekspresi wajah Alastoir.
"Begitukah? Kalau begitu maafkan aku karena menyertakanmu dalam beberapa perjalanan bisnis belakangan ini, nak," ujar Alastoir pelan, ia terdengar menyesal. "Aku lupa kau masih berstatus mahasiswa, bukan pegawaiku."
Bruce yang baru sadar ucapannya terdengar seperti keluhan, menggeleng cepat sambil tersenyum salah tingkah. "Bukan itu maksudku, ayah. Lagipula perjalanan ini tidak memberatkanku, aku sungguh tidak masalah," ucapnya sambil tertawa pelan. "Toh dengan ikut denganmu, aku bisa menghindari keluhan menyebalkan mereka, hehe," tambahnya sambil tersenyum jahil.
Alastoir hanya dapat berdecak prihatin sambil geleng-geleng kepala, tapi kau tak bisa melewatkan senyum tipisnya. "Sekarang aku tak tahu harus prihatin kepada siapa," ucapnya sarkatis, lalu mengedipkan sebelah matanya. Ia lalu berbisik, "Kalau begitu, sering-seringlah ikut denganku."
Bersamaan dengan berakhirnya kalimat Alastoir, mereka berdua tertawa bersama, sampai-sampai Alastoir menangis sedikit. Mereka lalu melanjutkan makan masing-masing diselingi dengan canda dan tawa ringan. Alastoir memesan sebotol anggur lagi (yang katanya untuk menghidupkan suasana agar lebih hangat) yang disambut baik oleh putranya.
Oh, betapa menyenangkannya momen seperti ini.
Mereka berdua masih dalam perbincangan ringan hingga Alastoir menyeletuk asal, "Apa kau masih berhubungan dengan Ms. Simpson?"
"UHUK,"
Bruce terbatuk tidak wajar dan buru-buru menggapai gelas minumannya, sementara Alastoir melanjutkan makan tanpa rasa bersalah yang berarti.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia
RandomAnnette Simpson adalah mahasiswi perkerja keras. Kau pasti terkejut jika tahu kalau ia merupakan kekasih sang milyuner muda, Bruce Hemming. Berkat hubungan itu, ia diculik sebuah kelompok mafia yang menyimpan dendam lama. Pemimpin kelompok berbahay...