The Mafia update kawan
.
.
.
<<Chapter 2: Disappear>>
.
.
.
Bruce Hemming menatap langit-langit kamar hotel mewah yang ia tempati dengan tatapan kosong. Pikirannya semrawut dan kepalanya serasa mau terbelah menjadi dua, mengingat percakapannya dengan Alastoir sejam yang lalu.
Mereka masih duduk di meja makan dengan posisi dan porsi makanan yang sama, tetapi terasa jelas bahwa atmosfer disekitar keduanya berubah drastis. Bruce tertawa canggung menanggapi perkataan ayahnya yang luar biasa random barusan. Tetapi tawanya perlahan padam melihat bagaimana sang ayah mempertahankan ekspresi seriusnya itu.
"Apa kau serius dengan perkataanmu soal perjodohan tadi?" ucapnya ragu, mengulang perkataan ayahnya barusan. Diam-diam, ia memang berharap bahwa perkataan tadi hanyalah satu dari beberapa lelucon buruk Alastoir Hemming.
Alastoir mengangkat kedua alisnya, seakan berkata 'Tebaklah sendiri'
"Kau tahu aku sudah punya pasangan, bahkan sudah melamarnya sejak lama." ujar Bruce yang baru sadar makan malam ini hanya kamuflase saja, seperti biasanya. "Kau tahu, aku mulai tidak suka dengan arah pembicaraan ini," tambahnya lagi dengan tajam, menaruh garpu dan meraih serbet disamping gelasnya.
"Jangan menghindar, Hemming muda," Alastoir berkata dengan intonasi yang dingin, seakan menyuruh putranya untuk tutup mulut dan mendengarkan, "Apakah kau sadar suatu saat nanti dinasti Hemming akan diturunkan padamu? Kau harus mempersiapkan segalanya dari sekarang, dan pertama-tama kau harus mendapatkan pendamping yang pantas."
Kedua alis Bruce bertaut, ia tidak suka ayahnya membicarakan Annette seperti itu, "Tolong perhatikan apa yang akan kau bicarakan. Ia lebih baik dari yang kau perkirakan dan ialah pilihanku satu-satunya."
Alastoir mendegus gemas sambil memijat pangkal hidungnya yang sedikit bengkok, "Nak, tampaknya kau lupa kalian tinggal di dunia yang benar-benar berbeda. Ia orang biasa, dan kau adalah pewaris perusahaan jutaan dollar. Selalu ada orang yang siap menyerang bahkan membunuhmu, dan ia takkan bisa hidup di dunia yang seperti itu." jelas Alastoir perlahan, berharap dapat melunakkan sedikit kepala anaknya yang keras sekali,
"Daripada mempertaruhkan masa depan perusahaanmu nanti, bukankah menerima pendamping yang tahu aturan main di dunia yang sama denganmu adalah langkah terbaik?"
Bruce berdecih, "Aku bahkan tahu apa kita sedang membicarakan calon istri atau calon mitra kerjaku," sindirnya tajam, membuat wajah Alastoir memerah karena menahan amarah. "Aku tidak percaya ayah mencemaskanku sejauh itu. Tapi aku tahu pilihanku, dan aku menolak perjodohan ini. Terima kasih untuk makan malamnya."
Bruce berdiri, membungkuk hormat pada sosok ayah yang ternyata tidak pernah berubah. Bruce sedikit kecewa, tetapi ia tidak kaget dengan serangan topik mendadak seperti tadi. Ayahnya mencemaskan propertinya kelak, dan dirinya termasuk dalam daftar properti itu.
Menyedihkan.
"Kau tahu perjodohan ini adalah jalan terbaik," ujar Alastoir angkuh, "Kau tahu, tapi mencoba menyangkalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia
RandomAnnette Simpson adalah mahasiswi perkerja keras. Kau pasti terkejut jika tahu kalau ia merupakan kekasih sang milyuner muda, Bruce Hemming. Berkat hubungan itu, ia diculik sebuah kelompok mafia yang menyimpan dendam lama. Pemimpin kelompok berbahay...