sampai akhir

43 3 0
                                    

Kau membiar aku sepi tanpa peri ,
Kesunyian yang menghantui hadir bersama memori,

Jiwa ini telah perlahan-lahan rapuh dan lumpuh. Sungguh...
sampai bila harus aku tempuh,
Persis pengemis yang hina ,
Mengemis kasih ,
Menadah-nadah demi sesuap cinta,
Diiringi titisan-titisan air mata.

Persis sampah dicampak dipunggah lalu dicampak lagi dan lagi dan lagi.
Setiap rasa kosong yang semakin bolong, aku masih harap pada hikayat cinta kita yang dulunya agung.
Benar, tak bohong.
Ku pekik ku lolong rasa sakit yang menyelububung
Perit yang makin tidak tertanggung
namun kasih, masih,
tidak disahut dan disambung.
Sampai akhir,
Hikayat itu tergantung tak ditolong.

SECARINGWhere stories live. Discover now