-Diamond Track 3-
"Selamat datang, silahkan duduk tuan, nona."
"Kamsahamnida, Agassi."
Mataku bulat membesar. "Kau yakin kita makan ditempat ini?" tanyaku tak percaya. Aku tercengang parah karena melihat tempat yang baru saja aku datangi.
Percaya padaku, bahwa ini adalah tempat makan untuk kalangan elit. Baru saja masuk sudah ada pelayan berpakaian formal, dengan pakaian serba hitam (?) dan terlihat sangat anggun dimataku. Ia menyambut kami, setelah itu tas dan sweater abalku juga ikut dibawakan oleh si pelayan, kemudian seperti tak ada habisnya ia mempersilahkan ku duduk seperti layaknya orang penting. Aku pasti bermimpi!
"Ne, memangnya ada masalah, Soo Ah-ssi?" Sang Seuk balik bertanya padaku dengan wajah aegyonya.
Deg! Ada apa denganku? Kenapa..jantung ini tiba-tiba berdebar?
"A-aniya..hanya saja aku..merasa ini terlalu berlebihan, hehe." sahutku seadanya. Jujur, aku bingung harus menjawab apa.
Aku masih syok dengan kejadian yang baru saja terjadi. Aku menolong orang, kami akrab lalu ia mengajakku makan ditempat mewah. Baik hati sekali bukan orang itu?
"Aniya, ini tidak berlebihan kok. Lagi pula makanan disini enak. Aku sering berkunjung kesini, aku jamin kau akan tertawa puas setelah mencicipi hidangannya. Percaya padaku, ara?" ujar Sang Seuk sambil mengedipkan matanya.
Aigoo~ tahukah dia, bahwa debaran jantungku jadi tak karuan dibuatnya?
"Hehe, aku percaya padamu Sang Seuk-ssi." sahutku singkat.
"Eo, ara ara, kau mau pesan apa?" tanya Sang Seuk mengalihkan perhatian. Kemudian ia memberikan list menu padaku.
"Hmm, apa ya? Hmm.." gumamku seraya meraih list menu yang diberikannya tadi.
"Pesan apa saja yang kau mau, aku yang mengtraktirmu, hehe."
Traktir? Ah, kalau boleh pilih, aku lebih suka makan Kimchi atau Jajangmyun saja, selain rasanya tak kalah enak, murah pula. Menghemat uang untuk beberapa hari kedapan, bukan?
Bicara soal jajangmyun aku jadi teringat lagi dengan Kang Tae Ra, kemana perginya pabo yeoja itu? Tidak kunjung datang, ah, menurutku ia melupakan janji kami lagi demi seorang Kang Dong Won. Aish, teman macam apa dia?
Ah, tapi gwenchanayo! Gara-gara dia tidak datang, aku jadi tertimpa durian runtuh, bertemu seorang pria tampan nan baik hati. Ia mau mengtraktirku makan ditempat mewah segala. Ahaha, menyesal lah kau, Kang Tae Ra~
"Ng, sebentar.."
Aku membuka lembar pertama list menu tersebut dan alangkah terkejutnya aku mendapati sesuatu yang sangat tidak masuk akal, setidaknya bagiku~
"Mwo?? Makanan apa ini! Kenapa harganya mahal sekali!" ujarku setengah berteriak. Tanganku gemetaran menatap list menu tersebut.
"Gwenchanayo, Soo Ah-ssi?" tanya Sang Seuk cemas. Ia berniat bangkit dari kursi, tapi aku buru-buru menahannya.
"Ah, a-aniyo! Gwenchana. Hehe.." seruku sambil memegang bahunya yang lebar, menahan pergerakannya untuk berdiri..
"Kau yakin?" tanyanya lagi.
"Tentu. Ng, aku hanya..apa ya, hehe bingung mau bicara apa," sahutku dengan keringat bercucuran.
Sial, bisa malu seumur hidup jika ia tahu aku begini karena harga makanan yang setara sewa rumahku selama sebulan, ah bukan rumah sih, hanya petakkan kamar yang kusewa =.=
"Wah, kau sampai meneteskan hujan keringat seperti itu? Haha~ kau nerveous, Soo Ah-ssi? Sini, ku lap wajahmu dengan sapu tanganku,"
Sang Seuk kembali berdiri dan mendekat kearahku. Dengan sedikit membungkuk, ia berusaha menyamakan tingginya denganku, lalu ia melap wajahku dengan sapu tangannya.