lanjutan

489 39 0
                                    

Selama perjalanan gue terlalu fokus pada kemudi stir krn gue sedang berlomba dengan waktu.

"Ya ampuuun , lampu merah . Ayoo donk cepet ijo nya,"

Gue masih celingak celinguk melihat keadaan sekitar diluar mobil merah kesayangan gue. Tapi ada satu titik fokus yg ngebuat gue jadi ga bisa liat kemana-mana. Entah apa yang membuat gue kaya gini tapi rasa nya ada magnet yg membuat gue harus fokus sama satu titik itu.

"Itu , iih kenapa begitu"

Saking fokusnya, gue ga sadar ternyata lampu ijonya udah mengharuskan gue tancep gas. Sampai-sampai ribuan klakson meneriaki gue utk segera jalan.

"Iyee gue jalan,sabar bisa keles.." decak gue kesal

Sesampai di butik, gue masih terdiam mengingat siapa orang itu.

"Dia siapa ya, kok gue jadi keingetan gini sih. Icha hellooow, fokus cha fokus ngapain juga gue pikirin, siapa dia aja gue ga tau." Cerocos icha seraya memasuki ruangannya yg ternyata sudah ada orang yang menunggunya.

"Selamat pagi pak, maaf menunggu lama" senyumnya mengembang n menjulurkan tangannya

Seketika senyuman itu berubah menjadi sebuah keterkejutan melihat sosok pria di depannya.

"Pria ini, yang tadi kan ya, OMG bajunya sama banget. Oh God,berarti dia ...." batinnya

Gue mencoba bersikap biasa aja ngeliat cowo di depan gue yg ternyata baru gue sadar kalau dia itu cowo yg ada di jalan tadi yang udah bikin gue di teriakin orang-orang.

"Pagi bu, saya Billy Davidson . Saya di perintahkan ibu Enzy utk mengantarkan ini" ucap billy seraya memberikan sebuah dokumen

"Oh, iya . Bu enzy kemana pak?" Tanya gue

"Bu enzy sdg sibuk bu, jadi saya yg anter desain ini". Jawabnya yg disambut dengan kata Oh dari gue

Perbincanganpun berlanjut dari membahas tentang dokumen sampai ke cerita pribadi ..
Tanpa disadari mereka pun telah akrab satu sama lain.

"Oh jadi kamu adik sepupu bu enzy?

"Iya bu, dia yang mau nikah saya yg ikutan repot huh" jawabnya

"Saya pikir calon suami" ucap gue dengan nada pelan berharap dia ga denger

"Kenapa bu?"

"Ah enggak kok, eeh panggil icha aja donk gue masih muda keles dan kayanya lo lebih tua dari gue" cerocos gue mengalihkan rasa malu gue dan disambut dengan tawa pria di depan gue

"Kayaknya siih lo deh yang lebih tua dari gue" timpal nya yg membuat gue kesal namun pada akhirnya gue n dia tertawa lepas seperti dua insan yg sudah kenal lama.
Padahal kita berdua baru kenal 1 jam yg lalu.

"Okey deh, kayanya gue harus pamit niih, gue mesti ngajar. Next time kita ketemu lagi cha" pamit nya

"Okey bill, thanks ya titip salam buat bu enzy dan hati" pak dosen" jawab gue sambil berjabat tangan dengannya .

EntahWhere stories live. Discover now