Entah

apakah ini cinta

"Huh, akhirnya selesai juga" keluh barry

Selama pemotretan barry terus memandangi sosok wanita yg kini menjadi partner kerjanya di 4 bln terakhir ini. Entah apa yang membuat barry selalu seperti ini yang ia tau icha adalah gadis yang tangguh dan susah untuk di dekati

"Dek, kakak harus balik ke butik, kamu gpp yaa pulang sendiri? Tanya icha pada adiknya

"Yaah kakak aku pulang sama siapa, ini udah sore kak" rengek audrey

"Pulang sama gue aja drey" sahut barry dr kejauhan

"Tuh tuh pulang sama pangeran kamu aja yaa, jangan sia-siain kesempatan emas loh dek" bisik icha

"Iih kakak mulai deh, ya udah deh aku plg sama mas barry" jawab audrey masih berbisik

"Iya mas, aku nebeng ya, makasih mas" teriak audrey ke barry

"Ya udah kakak pulang duluan ya dek, kamu hati" ga boleh nakal ya" saran icha

Icha pun meninggalkan lokasi pemotretan karna ia harus segera sampai ke butiknya. Banyak kerjaan yg menumpuk belum sempat ia selesaikan kemarin.

Ditengah perjalanan icha merasakan ada yang tak beres dengan mobilnya.

"Ya ampun ini mobil kenapa lagi" decaknya dan menepikan mobil di pinggir jalan

"Ya Allah kempes ban nya, gue mana ngerti ganti ban ini."

Icha mengambil Hp nya, berniat untuk memanggil seseorang utk bisa menolongnya

"Haduuh sial amat deh hari ini, ini hp pake mati segala, mamaaa tolong icha maah " seru nya

Sudah hampir 30 menit tak ada satupun yang bisa iya kerjakan, ingin rasanya iya memberhentikan salah satu mobil yg lewat di depannya namun ia mengurungkan niatnya karna icha terlalu takut apabila yg menolongnya itu orang jahat.

"Bodohnya gue, huh bodoh banget siih. Tapi gue takut, ini udah mau gelap lagi udah mulai sepi jalanannya" rutuk icha

"Mobil kamu kenapa?"

Tiba-tiba saja ada suara yang mengagetkan icha, jatung icha berdebar kencang mendengar suara itu, namun dia tidak berani untuk melihatnya karna suasana disini semakin sepi.

"OMG, siapa itu, laki-laki , oh god gue harus apa ini, ga mungkin kan gue teriak minta tolong ke orang toh ini udah sepi banget. Okey, diitungan ketiga gue harus siapin ancang-ancang siapa tau tuh orang mau niat jahat. satu dua tii " ungkapnya dalam hati lalu icha membalikan badannya sebelum hitungan ketiga berakhir

"Gaa" kata terakhir yg dia ucap dengan nada pelan dan terkaget

"Billy...." kaget icha

"Icha...." seru billy

"Kamu ngapain disini" ungkapnya berbarengan

"Huh, ban ku kempes n aku ga ngerti gimana cara gantinya , kamu ngapain disini bill? " tanya icha tenang walupun jantungnya semakin tak beraturan

"Aku tadi lagi lewat sini, trus taksiku mogok ya udah aku mampir di warung sana, disini susah banget kendaraan yaa" billy menunjuk warung yg letaknya lumayan jauh dr posisi mobil icha

"Aku liat ada mobil parkir disini , ya udah aku samperin aja siapa tau mmg yg pny mobil lagi butuh bantuan, dan siapa tau bisa ngasih aku tumpangan sampai dapat kendaraan lain hehhe..." jelas billy sambil mengganti ban mobil icha

"Huh untung ada kamu bill, kalau enggak aku udah bingung deh pulangnya gimana, btw kamu kok ada di jakarta. Bukannya kamu di bandung ya?" Tanya icha

"Yups udah selesai niih ganti ban nya, ehmm aku baru kemarin dtg ke jakarta. Aku kesini mau nyariin kamu yang tiba-tiba aja hilang dr villa. Ga pamit sama aku mau plg ke jakarta". Terang billy

"Hah nyariin aku .?" Ucap icha bingung dan di sambut anggukan dr billy

Dalam hati icha berkata "buat apa dia cari gue, mau pesen baju pengantin lagi gitu, dia jadi nikab gitu sama si sheila bawel"

"Heii chaa kok bengong" billy membuyarkan lamunan icha

"Eeeh enggak , gpp kok. Yuuk pulang, aku anter kamu ke mana niih bill" ungkap icha gugup

"Kita bisa ngobrol-ngobrol dulu gak cha, ada yang mau aku bicarain, boleh?" Tanya billy dengan hati-hati

"Mau ngobrol apa bill, tapi aku harus ke butik dulu karna ada pekerjaanku yg belum selesai. Gpp ya"

"Okey gpp cha, sini biar aku yang nyetir" ucap billy , ichapun mengangguk

Di perjalanan mereka berdua diam tanpa kata sedikitpun. Icha terlalu malu untuk memulai pembicaraan dengan pria di sampingnya . Pria yang masih merajai hati nya saat ini.