Part 10

226 8 1
                                    

Claudio terbangun ketika alarmnya berbunyi. Ia terbangun dengan perasaan menggebu seperti anak kecil yang akan diajak ketaman bermain oleh orangtuanya. Jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi, masih 4 jam lagi untuk berkencan dengan Sandra.

Ia tersenyum mengingat balasan gadis itu semalam. "Oke. Jemput aku jam 10 pagi, jangan terlambat." Seakan-akan mereka tinggal di tempat terpisah saja.  Claudio memutuskan menghabiskan waktu dengan berolaraga. Ia  mengganti pakaiannya dengan pakaian gym dan keluar menuju ruang gym kecil yang ada di sebrang ruang tamu.

Ketika ia keluar dari kamarnya, ia sempat melihat kearah kamar Sandra. Lampu kamar gadis itu masih mati, berarti Sandra masih tidur. Dio berjalan menuju ruang gym dan mulai berolaraga.

Selama berolaraga Caudio memikirkan pembicaraan dengan Arnold mengenai perasaan dan keseriusannya kepada Sandra. Dio sebetulnya belum yakin dengan perasaannya dengan Sandra. Tapi di satu sisi Dio merasa sakit jika ia harus kehilangan Sandra, seperti ada yang hilang ketika Sandra tidak ada didekatnya.

Hanya Sandra pula yang mampu membuatnya dirinya lengah dan membuat perasaannya kacau. Walau sudah sering mendapat klien wanita dan terbiasa dengan wanita yang selalu mengejarnya, rasanya berbeda jika bersama Sandra.

Dio menghentikan kegiatan olaraganya dan memutuskan untuk mandi sambil menenangkan dirinya. Konsentrasinya selalu pecah bila memikirkan Sandra. Mungkin memang dirinya memiliki perasaan serius kepada clientnya itu.

                            *******
Ketika Claudio melewati dapur,ia mencium aroma masakan yang enak. Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan dimana Sandra sedang menata makanan yang gadis itu siapakan untuk mereka. Sandra tersenyum sekilas ketika menyadari kehadirannya.

"Setelah sekian lama kita tinggal bersama, baru kali ini kau menyiapkan makanan." Kata Claudio sambil menatap Sandra yang sedang menata piring di atas meja. "Sepertinya hari ini spesial." Lanjut Claudio sambil tersenyum jail kearah Sandra yang sedang tersipu malu.

"Ya, hari ini aku akan kencan." Jawab sandra bersemangat.

"Oya ? Sepertinya aku harus menjaga jarak nanti saat menjagamu. Apa aku dirumah saja nanti ?" Balas Dio usil dengan pura-pura berpikir.

Sandra hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan usil Dio.
Karena merasa di abaikan Dio menahan Sandra yang hendak mengambil sendok dan garpu.

"Jadi apakah aku harus mengikutimu atau tinggal di rumah ?" Tanya dio sekali lagi dan menatap Sandra yang sedang tersenyum.

"Eeehhhmmm..." Sandra pura-pura berpikir sejenak ".... Akan lebih baik kau ikut karena jika aku bosan dengannya, aku dapat kencan denganmu." lanjut Sandra sambil tertawa karena melihat wajah Dio yang di tekuk.

"Aku akan mandi dulu, dan kupastikan kau tidak akan menyesal." Tantang Dio dan membuat Sandra semakin tertawa kencang.

                          *******

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 15, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Protect YouWhere stories live. Discover now