aku menjadi sedikit melankolis malam ini, Tuhan.
ya, lebih memainkan perasaan layaknya air di genangan itu.
merapuh seperti halnya kayu penahan pada kursi di taman itu.
hanya saja, sedikit mampu kuredam, kubekap. menjadi rahasia seoran diri.
namun, selalu saja, tak ada yan tahu sepandai Engkau di atas sana.
ahh... bodoh memang, angkuh pasti.
jika merasa bahwa Kau takkan tahu kesedihan ini, pun kerisauan ini.
hingga aku memilih, untuk menumpahkan semua padaMu.
maaf, jika Kau harus membaca banyak doa-doa sederhana yang sampai ke langitMu malam ini.
aku hanya tak tahu saja akan mengirimkannya pada siapa.
bukankah Kau yang Maha Memiliki segala yang ada?
tapi, boleh kuminta satu permintaan, bisakah Kau menjaga rahasia dari doaku?
semoga apa yang akan kau baca menjadi rahasia kita berdua.
jadi, tak apa kan jika doa-doa itu kukirim sekarang?
-senja-
01.45
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak-Sajak Yang Perlahan Tanggal
Poesiadan jarak mencipta sajak. dan rindu membelenggu kamu.