part 8

241 13 0
                                    

"Dad juga ikut?" Tanyaku.
"Ya, dad juga ikut. Cepatlah kau mandi."
Aku bergegas ke kamar mandi. Hari ini aku tampak lebih semangat pergi ke kampus.

"Yeah... nampak semangat aja nih." Ucap Albert.
"Ya iyalah. Pacarnya kan sudah sehat." Ucap Marcello.

Aku hanya tertawa kecil. Karena aku sudah tau rahasia ku dengan Axhiang terbongkar sudah.

Setibanya di kampus.
Seperti biasa, aku membuka lokerku.
"Ya ini yang kutunggu tunggu. Surat ini! Hehe hehe."
Kubaca surat itu dan ada tulisan
"I Love U"

Hah, aku serasa melayang layang di udara. Sepertinya aku baru tau rasanya cinta. Aku berkhayal hingga menabrak Mrs. Jang.
"Hey hati hati.".
"Ups, sorry Mrs." Kataku.

Aku pun masuk ke kelasku.

"Hy Axhiang, nanti pulang ini kita ketemuan di taman samping sekokah ini."

Setelah aku memulai pembicaraan dengan Axhiang.
"Maukah kau menerima cintaku." Sambil memberikan mawar merah kepada Axhiang.

Axhiang mengambil mawar merah itu.
Lalu, "Cieeee berduaan nih hati hati loh nanti yang ketiganya setan." Ucap Albert.

"Oh berarti William yang pertama, Axhiang yang kedua, Albert yang ketiga, aku yang keempat. Berarti Albert setan. Iiiih jangan didekatin." Ucap Marcello.

"Bukan begitu maksudnya. Kenapa aku jadi setan. Kamu kali yang setan." Ucap Albert.

"Udah, dari pada mendengarkan perdebatan ini lebih baik kita ke tempat lain." Bisikku kepada Axhiang.
Aku dan Axhiang pun pergi meninggalkan perdebatan aneh macam ini.

"Tuh kan mereka pergi. Gara gara kamu sih." Ucap Marcello.
"Yeah! Kamu kali." Sahut Albert.
"Ah aku pulang aja deh." Ucap Albert.
"Pulang sana...pulang aku mau mata matain mereka.

Aku dan Axhiang berada di tempat sepi.
Aku berbicara dengan Axhiang.

Setelah menjelang sore.
"Eh udah sore nih. Nanti aku dicariin ayah. Bye.!" Ucap Axhiang.
"Bye." Ucapku juga.

Aku kembali ke rumah sambil tertawa sendiri.
"Apa dia gila ya ketawa sendiri." Tanya Marcello kepada Albert.
"Tau ah. Emang kamu mau punya pacar juga kaya William?" Nih pacarmu." Albert mencium pipi Marcello dan pergi ke kamarnya.
"Hey, kamu udah jadi bencong ya. Hey." teriak Marcello sambil mengejar Albert.

"Hmm ada saja tingkah laku mereka ini semakin aneh." Ucapku sambil menggeleng gelengkan kepala

Tak terasa aku sudah beranjak dewasa. Umurku sudah 29 tahun dan Axhiang 26 tahun.

Hari ini hari pernikahanku dengan Axhiang.
Pernikahan selesai. Aku pun hidup bahagia bersama Axhiang sampai hari tua.

Selesai.

Kalian mau cerita lagi? Oke nanti kalian cari cerita
"Dendam Sang Penjahat" tapi jangan dicari sekarang. Nanti kalau sudah diterbitkan

Sampai ketemu lagi

1001 Cahaya di Langit BeijingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang