part 2

480 19 0
                                    

"Hmmmm, aku tau. Pasti kamu ingin buang air kan?"tanyaku dengan sedikit sindiran.
"Ah, gimana dong."ucap Marcello, wajahnya tersipu malu. "Nah, itu toilet, pergi cepat sana"perintahku.

Marcello kemudian pergi ke toilet. Diam diam aku mendekati gadis itu.
"Hai, kenalkan namaku William Louis Cardoso. Panggil saja William."sapaku pada gadis itu.
"Hai juga namaku Axhiang Qen Guavera. Panggil saja Axhiang."jawabnya.

Tiba tiba Marcello dari tadi sudah mendengar pembicaraan ku dengan Axhiang tadi.
"Cieee...cieee...katanya gak ternyata iya."kata Marcello sambil mengangkat alis.

"Bukan begitu tapi..." lanjutku.
"Alah, bilang aja kamu jatuh cinta kan?"kata Marcello.

Aku pun mengangkat bahu tanda tak suka.
Marcello menghentikan candaannya. Ia terpukau melihat kecantikan penari itu.

"Yah ternyata yang ngomongin tadi juga jatuh cinta kayaknya."
"Ia sangat menawannya." Ucapnya.
"Cieee... yang lagi jatuh cinta."kata ku
"Eh emangnya aku tadi ngomong apa sih?"
"Kamu bilang ia sangat menawan."
"Bukan itu, maksudnya gerakannya yang menawan."
Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Marcello.

Pertunjukan opera cina telah seleasai. Aku akan kembali pulang ke penginapan.

Aku mengambil tempat duduk yang paling depan. Pak Dosen masuk.

Axhiang POV

Aku menghempaskan badanku ke tempat tidurku. Sungguh tampan lelaki tadi. Ah, baru kali ini aku jatuh cinta pada seseorang.
Aku kembali membayangkan bagaimana ia tadi memperkenalkan diri denganku. Rasanya sangat ..... ah tidak bisa dijelaskan

Tak lama aku berkhayal kantukku datang. Aku pun tertidur.

Willian POV

Aku terus saja membayangkan gadis itu. Rasanya aku seperti melayang layang.
Hingga tak sadar kalau aku sudah tertidur.

"Wah, rupanya sudah tidur dia. Biasanya aku yang duluan tidur." Ucap Marcello..

"Aku juga mau tidur ah....."ucap Marcello sambil menghempaskan badannya ke ranjang.

Aku terbangun. Jam menunjukan pukul 4 pagi. Aku mandi dan berpakaian lalu makan.

Pukul 5 pagi Marcello bangun. "Why? Kenapa kau bangun sangat cepat?"
"Tak apa. Memang sudah kebiasaanku."jawabku.

Aku berangkat ke kampus. Seperti biasa, aku menyetopkan taksi dulu untuk mengantarku ke kampus.

Aku sampai di kampus dan ke ruanganku. Hari ini aku ada kelas kimia. Kebetulan jadwalku sama dengan Axhiang.

Aku mengambil tempat duduk di paling depan. Pak Dosen masuk ruang kimia. Aku mempersiapkan buku yang diperlukan di atas mejaku.

Sekarang saatnya istirahat aku duduk di bangku taman. Tiba tiba Axhiang duduk di sampingku.
"Mau coklat?" Tanya Axhiang.
"Tidak terima kasih. Aku sedang puasa?"
"Kamu muslim?" Tanyanya lagi.
"Ya saya muslim, kamu?"
"Aku juga muslim, ya sudah coklatnya untukmu buka puasa."

Aku pulang kembali ke penginapan. Aku menyiman coklat itu di dalam kulkas.
"Hey hey hey lagi apa kamu?"
"Eh tidak apa apa."jawabku sambil menyembunyikan coklat itu.
"Aku tau kamu menyembunyikan sesuatu. Itu coklat kan. Pasti dari Axhiang."
"Bukan.... ini aku beli di.... toko kue
"Kamu jangan menipuku ya. Aku tau pasti itu dari Axhiang."
"Ah udah dari kemarin kamu ngomong Axhiang....axhiang....axhiang melulu aku itu sebenarnya...." aku menghentikan kata kataku karena aku baru sadar ketika aku keceplosan.

"Kamu sebenarnya apa? Suka sama Axhiang?"katanya.

"Udah ah. Aku mau baca buku fisika dulu."
"Jangan jangan kamu menghindar dari pertanyaanku ya?"
Aku kemudian menutup telingaku agat tidak mendengar suara Marcello lagi.

Tiba saatnya berbuka puasa.

Axhiang POV

Ini udah waktunya berbuka puasa. Kira kira William sudah makan coklatnya gak yah?
Aku mengambil cemilanku yang tadi belum habis.
Hah nanti aku ingin meminta nomor telpon nya William.

William POV

Wah aku terlupa coklat berian Axhiang itu. Aku membuka bungkusan coklat itu dan ada secarik kertas.
Kertas itu aku baca ternyata.... wah
"Aku menyukaimu" tertulis disini.

"Ya ampun" aku kemudian salah tingkah saat itu.

Karena lapar aku kemudian makan coklat itu. Dengan sebatang coklat itu aku berbagi dengan Marcello.

Puas rasanya aku berbuka. Aku tak tau kalau ternyata Axhiang juga menyukaiku.

Kalian tunggu part 2 nya ya.
Semakin lama nanti semakin seru loh! Vote and coment ya


1001 Cahaya di Langit BeijingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang