five

8.1K 727 64
                                    

lee jirae's pov

yoongi pun langsung memakirkan mobilnya, kami menuruni mobil dan setelah itu kami langsung memasuki lift untuk pergi menuju kamarnya.

di lift, aku dengan yoongi hanya berdiam-diaman, tetapi perlahan lahan dia menggenggam tanganku, aku tidak berontak akan hal itu. aku berasa sesuatu ada yang sedang memasuki tubuhku dan mengontrol tubuhku.

"masuklah, aku mau berganti baju dan membawakan baju ganti untukmu" katanya membuka pintu, melempar kunci mobil ke buffet dan langsung memasuki kamarnya.

aku berjalan berkeliling menulusuri apartemennya, aku hanya sedikit kaget kalau apartemennya itu rapih dan bersih, beda jauh kalau dibandingkan dengan kamarku.

aku berjalan menuju dapur, peralatan makan sampai bumbu dapur tertata rapih di lemari kecil. saat aku membuka kulkas, semuanya lengkap, dari buah-buahan, daging, sayur, susu, sampai makanan ringan yang mungkin untuk makanan sehari-harinya tertata rapih di dalam kulkas ini.

aku berjalan menuju ke depan buffet sampai ke depan pintu kamarnya, di pintu tersebut terdapat tulisan 'min yoongi' versi hangul di suatu papan dan ditempel dengan 4 paku di setiap ujungnya.

ia membuka pintu secara tiba-tiba, aku melompat mundur kaget. Yoongi melihatku bingung sambil menyodorkan kaos yang mungkin kebesaran jika aku pakai.

aku menerimanya sambil menunduk. "mandilah, kau bau" katanya sambil menutup pintu kamarnya dan meninggalkanku untuk mengambil beberapa snack dan duduk di sofa untuk menonton tv.

"kau bahkan juga tidak mandi" kataku menunjukkan muka jengkel kepadanya, ia hanya menunjukkan smirknya.

"aku tak perlu mandi, sudah atau belum mandipun kau tetap sayang padaku untuk apa?" katanya sambil tetap menunjukkan wajah menjengkelkannya itu.

"kau kira" kataku.

aku langsung berteriak dimana kamar mandinya, lalu ia menyuruhku mandi di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya, ia juga bilang kalau jangan berlama-lama dan jangan pula melihat kesekeliling seperti yang tadi aku lakukan.

aku tak mengerti darimana dia mengetahui bahwa aku melakukan itu sebelumnya.

aku langsung saja memasuki kamarnya lalu mengunci pintu dan membawa kuncinya, aku bisa mendengar ia berteriak 'jangan kunci pintunya!' tetapi aku tidak peduli dan langsung memasuki kamar mandi dan mandi secara kilat.

aku mengelap badanku dengan bersih lalu memakai kaos yang kebesaran tadi itu. "ah tidak mungkin kalau aku hanya pakai kaos tanpa pake celana daleman" aku berbicara dalam hati.

aku langsung membuka pintu kamar mandi dan berjalan menuju lemarinya, aku membuka dan mencari celana pendek untuk dipakai, tidak banyak ngomong aku pun langsung memakainya dan berjalan keluar sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.

yoongi menatapku, "darimana kau mendapatkan celana itu? lemariku?" tanpa menatapnya aku hanya mengangguk pelan dan duduk di sampingnya.

dia duduk mendekat sambil menawarkan chips yang sedang ia makan, aku menolak sambil duduk menjauh darinya, "kamj itu jangan macam-macam dulu terhadapku, kau lupa apa yang harus kau lakukan?"

"mungkin aku lupa, apa itu?" katanya sambil melihat ke langit langit apartemennya.

aku tetap saja duduk menjauh darinya, "kau harus berpura-pura menjadi boyfriendku didepan eommaku, kau benar benar lupa? ini adalah perjanjiannya!"

yoongi hanya tertawa pelan melihatku yang agak marah, "tentu saja, kapan aku harus kerumahmu untuk hal itu?"

aku membuang muka lalu berkata, "sabtu ini, mungkin kita perlu latihan?"

"latihan? buat apa? bukankah sekarang ini kita sudah terlihat seperti pasangan yang mempunyai status lebih dari pertemanan?" katanya sambil tetap melahap chipsnya itu.

"tidak untukku! apa kau tidak takut sedikitpun kalau eomma dan unnieku curiga? jangan menggampangkan urusanku dan hanya enjoy dengan apa yang kau dapatkan sekarang!" kataku sambil berdiri.

"baiklah, sesuatu apa yang harus dilatih?" tanya yoongi padaku. Aku sedikit bergumam dan berkata, "apa yang akan kau jawab kalau... eommaku bertanya darimana kita bisa kenal satu sama lain?"

"sekolah" katanya singkat. "kau bahkan tidak tahu sesuatu yang aku suka, bagaimana kalau eommaku bertanya akan hal itu?" tanyaku lagi. "pakaian, buku, makanan, teman dekat" katanya lagi secara singkat.

"...darimana kau tahu itu semua?!" kataku kaget, aku tidak tahu bahwa ia sudah mengetahui beberapa hal tentangku, "baiklah, beritahu aku sesuatu yang kau suka"

"musik, tidur, tempat sepi, makanan, lee jirae" katanya sambil mengganti channel tv yang sedang ditonton.

"bukan waktu untuk bercanda! oke dengan siapa kau tinggal di apartemen ini?" kataku lagi.

dia terdiam untuk beberapa saat dan akhirnya membuka mulutnya, "aku tinggal sendiri disini"

"hmm? dimana keluargamu yang lainnya?" kataku sambil menatap matanya dalam. Dia pun mengecilkan volume tvnya dan tertunduk.

"maaf, aku bertanya tentang masalah privasimu, tidak perlu dijawab" kataku sambil menunduk juga dan bersender.

"tidak apa-apa, tapi aku akan ceritakan padamu nanti, bagaimana? sekarang tidurlah atau makan sesuatu, aku akan antarkan kau pulang nanti" katanya mengelus rambutku sambil mendekat dan berdiri, berjalan menuju ke kamarnya.

"aku mau makan, aku akan buatkan kau makanan juga, apa yang akan kau lakukan?" tanyaku sambil berdiri dan berjalan menuju dapur.

"bekerja, aku tunggu kau didalam" katanya  lalu masuk ke dalam kamarnya.

aku langsung memulai untuk membuat suatu makanan, aku memeriksa bahan-bahan makanan yang ia punya, ramen pun terlintas di dalam pikiranku, aku memutuskan untuk membuat ramen.

sambil memasak aku juga berpikir tentang yoongi, apakah dia punya suatu masalah dengan keluarganya? lalu dia tinggal sendiri disini?

beberapa pikiran terlintas di pikiranku tentangnya. setelah kurang lebih 15 menit, ramennya telah jadi, aku juga membuat lemon tea hangat untuk kami berdua.

aku memasuki kamarnya lalu menaruh semuanya diatas meja, aku menunduk di sampingnya untuk melihat apa yang dia kerjakan.

"makanlah, ternyata kau jago di bidang musik" kataku sambil menaruh mangkuk ramen dan lemon tea didepannya

"aku suka musik, kau bisa lihat beberapa lirik yang aku buat di buku catatanku, ditasku" katanya sambil menunjuk salah satu tas di samping kasurnya.

aku berjalan menuju tas yang ditunjuk, lalu membacanya, aku rasa semua lirik yang ia tulis benar-benar bagus.

"aku menulis semua ini? dimana dan bagaimana?" kataku sambil membolak balik halaman buku catatannya.

"aku pergi ke cafe untuk mencari inspirasi, atau ke tempat-tempat yang ingin aku kunjungi untuk berpikir" katanya sambil memulai makan.

"cepatlah makan, aku rasa kau harus pulang setelah ini" katanya sambil sedikit menengok kearahku.

aku mengagguk lalu mengambil kursi untuk duduk disampingnya lalu makan, ia sesekali melihat kearahku sambil tersenyum tanpa mengeluarkan kata-kata.

"aku tidak tahu, tapi aku rasa kau perempuan yang ingin sekali aku jaga selain eommaku" katanya sambil memegang gelas lemon tea dengan jarinya yang bermain dengan sedotan.

"aku? aku tidak butuh kasih sayang dari orang-orang" kataku sambil meneruskan makan.

"aku akan mencoba agar kau bisa menarik kata-katamu itu" katanya sambil melanjutkan makan.

revenge | yoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang