D U A

106 13 4
                                    

Matahari semakin terik. Semua anak kelas XI-2 IPA memang harus melakukan olahraga di lapangan pada hari itu. Karna hari ini materinya adalah lari.

Pandangan Audrey sudah mulai kabut. Tidak tau kenapa tiba-tiba Audrey pingsan ditengah lapangan sehabis lari. Kali ini larinya hanya latihan tapi 2 minggu lagi ia akan mengambil nilai di stadion.

"Audrey!!" Teriak sahabat-sahabatnya yang mulai memanik heran dengan keadaan sahabatnya yang sudah terkapar di tengah lapangan. "Awas-awas udah biar gue aja yang bawa dia ke UKS" seru bayu. Tanpa berpikir panjang Bayu langsung membawa Audrey ke UKS diikuti Dinda, Vena, dan juga Caca yang notabennya adalah sahabat dari Audrey. Muka mereka semua berubah menjadi pucat dan panik sesampainya di UKS.

"Udah kalian balik aja ke kelas kan bentar lagi pelajaran bu Beta.biar gue aja yang jagain Audrey." Bu Beta memang sangat ditakuti oleh semua murid karena ia termasuk guru killer.kecuali bagi Bayu.ia tidak pernah takut oleh siapapun guru yang ada di sekolah itu.

"Yaudah deh kita balik.jagain Audrey baik-baik ya jangan diapa-apain loh.awas aja kalo lo Audrey kenapa-napa!" Mata Dinda menatap tajam ke arah Bayu dengan maksud supaya ia menjaga betul sahabatnya yang satu itu. "Iya.. iya dia aman sama gue" Bayu meyakinkan mereka semua sekali lagi.

*

Matanya pun mulai terbuka dikit demi sedikit. "Gue dimana? Kok ada lo?" Tanya Audrey dengan muka yang masih sedikit pucat. "Lo tuh gatau terima kasih banget sih! Udah ditolongin juga" sahut Bayu. "yaa maaf deh kan gue gatau" sambil menundukkan mukanya karena malu dengan perkataannya sendiri. "Yaudah deh gue mau balik dulu. Lo udah gapapa juga kan" "iyaa gue udah gapapa kok.lo balik aja.gue juga mau balik."

Audrey pun mulai mencoba untuk bangun dari bangkar itu dengan sedikit kepala yang masih sedikit pusing. "Lo bisa bangun gak?" Dengan perhatiannya Bayu membantu Audrey untuk bangun dari bangkarnya.dan berjalan bersama sampai ke kelas.

Sesampainya di kelas Audrey langsung dihampiri beberapa pertanyaan oleh sahabatnya. Yang langsung memutar balik bangku mereka ke arah Audrey.

Caca : "lo gak kenapa-napa kan?"

Dinda : "lo diapain sama Bayu? Bilang aja kalo dia ngapa-ngapain lo nanti gue samperin!"

Vena : "masih sakit drey? Mau gue beliin makanan?"

Audrey : "udahh deh kalian tuh gausah lebay.gue baru nyampe udah ditanya-tanya aja.gue tuh gak kenapa-napa kok.palingan gue cuma kecapean doang.btw makasih atas perhatian kalian semua ke gue"

Dinda : "yaaiyalah kita kan khawatir sama lo yang biasanya ceria, eh sekarang tiba-tiba jadi lemah gitu"

Caca : "lo tuh kalo sakit bilang aja ke kita yaa"

Vena : "diantara kita semua kan yang paling gak punya masalah cuma elo"

Mendengar perkataan Vena didalam hati Audrey. lo bilang gue yang gak punya masalah? Kalian salah, justru gue iri sama kalian. Kalo kalian tau masalah gue tuh banyak tapi gue selalu nutupin aja ke kalian. Gue gak mau kalian ikut sedih karena gue.

Ya, Audrey memang hanya tersenyum saja mendengar semua ucapan temannya. Sebenarnya percakapan itu belom selesai, ia tau di otak teman-temannya itu pasti ada jutaan pertanyaan. Tanpa mendengarkan perkataan teman-temannya yang bawel itu ia langsung melipat kedua tangannya diatas meja sambil mencoba mengejamkan matanya karena masih pusing dengan kejadian tadi pagi.

*
AUTHOR POV

Selama pelajaran berlangsung Audrey sama sekali tidak bisa fokus ke depan memperhatikan guru yang sedang mengajar. Matanya sibuk melihat ke arah lain. Badannya ada di kelas tapi pikirinnya kemana-mana. Audrey sendiri tidak tau apa yang ia pikirkan tapi ia merasa ada sesuatu yang salah pada hari itu.

*Bel pulang sekolah berbunyi

"Drey pulangnya bareng gue aja yuk. Gue sekalian searah sama rumah lo" ajak Vena.

"Hm.. bentar dulu ya gue bilang supir gue dulu. Soalnya tadi gue udah minta dijemput."

"eh kalo gitu kita ke mall dulu yuk jalan-jalan gitu deh.mumpung besok libur."ajak Caca dengan bersemangat.

"Eh gue setuju banget tuh abis itu kita nginep dirumahnya Audrey aja, kan bokap sama nyokap lo lagi pergi ke Hongkong kan?" Sahut Dinda.

"Hmm yaudah deh tapi gue ijin dulu ya sama bokap nyokap gue. Trs nanti kalian ke rumah gue aja dulu baru kita jalan. Gimana menurut kalian?" Usul Audrey.

"Boleh tuh boleh setuju banget." Semua kompak dan menyetujui saran Audrey.

Mereka pun segera bergegas ke rumah masing-masing untuk membawa beberapa baju untuk menginap di rumah Audrey dan sekalian bersiap-siap untuk pergi bersama ke mall.

Setelah semuanya siap. Masing-masing dari mereka langsung menuju ke rumah Audrey. Ada yang diantar mamanya, dan ada juga yang membawa mobil sendiri. Yaa, wajar saja bila orangtua mereka mengijinkan untuk menginap.karena selain mereka yang bersahabat, orangtua mereka pun bersahabat dengan baik.

-------------------
Haii.. gimana menurut kalian cerita gue? Comment aja yaa langsung dan jangan lupa votenya ya:) tungguin trs yaa update-an2 gue berikutnya! Gue harap kalian suka ya:)

SEASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang