Tak pernah pudar - by naniall_

270 28 1
                                    

Tahun ini adalah tahun dimana aku menginjak bangku SMA.Masa dimana kita akan menuju kedewasaan. Masa dimana kita akan mencari sesuatu untuk dikenang dan di SMA juga aku bertemu dengannya.

Dia adalah orang yang membuatku dapat merasakan bagaimana rasanya bahagia. Dia adalah orang yang membuatku dapat merasakan bagaimana rasanya kecewa.Dia adalah Andrian, teman sekelasku, tubuhnya tinggi kurus serta putih.Wajahnya hampir mirip dengan salah satu aktor bintang film favoritku.Banyak gadis di kelas bahkan di sekolahku menyukainya tapi Andrian selalu cuek jika ada orang yang menyukainya.

Awalnya, aku biasa saja dengannya hanya bilang kalau dia mirip dengan actor favoritku.Sampai suatu ketika, aku pindah tempat duduk dengan temanku dan tanpa sengaja duduk di belakangnya.

"Mengapa kalian duduk disini?"Katanya.
Aku hanya meliriknya sebentar-acuh tak acuh.

"Ingin saja, lagipula ini urusaku."Jawab teman sebangkuku yang bernama Putri.

Semakin hari dan semakin lama, aku selalu berbicara padanya.Mungkin semenjak itu, aku sudah merasa bahwa aku menyukainya.Aku juga tidak mengerti mengapa aku bisa menyukainya.Tiap kali melihatnya, jantungku berdegup sangat kencang dan ada rasa bahagia jika aku melihat senyumnya.

Aku memendam perasaan ini sendirian karena aku tidak ingin jika aku menceritakannya pada seseorang, orang itu malah mengatakannya ke orang lain. Bahkan yang lebih parahnya lagi, aku tidak ingin Andrian tau jika aku menyukainya.

Akhir-akhir ini, aku sedikit curiga pada Putri.Ia selalu salah tingkah dengan salah satu teman kelasku namun aku belum memastikan siapa orang itu. Putri bercerita kepadaku kalau ia sedang menyukai seseorang di kelas ini. Aku sempat takut kalau orang itu adalah Andrian, tapi setelah Putri bercerita orang itu ternyata bukan Andrian.

"Hey Alex, aku sudah memberitahumu jika aku menyukai seseorang dikelas ini. Sekarang gilirianmu." Katanya.

Alex itu namaku panggilanku.Nama panjangku adalah Alfira Alexandra. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku perempuan dan ia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Aku terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Aku masih ragu untuk mengatakan kalau aku menyukai Dito kepada seseorang.Aku sempat menimang-nimang, apa lebih baik aku beri tahu kalau aku menyukai Dito atau tidak kepada Putri. Putri orangnya baik-walaupun gampang marah, dan kalau di lihat-lihat, ia juga bisa menyimpan suatu rahasia.

"Tapi jangan beritahu siapapun."Kataku.

"Janji."Ucapnya.

"Aku menyukai Andrian."Kataku malu-malu.

"Benarkah?"Putri terkejut.

"Ya."

"Sejak kapan?"

"Aku juga tidak tahu."

"Andrian itu teman SMP ku."

"Benarkah?"

"tentu saja."

"Seperti apa dia orangnya?"

"Aku tidak terlalu mengenalnya namun banyak orang yang menyukainya."

"Wajar, dia memang tampan."Aku tertawa.

Dan sejak saat itu, orang pertama yang kuberi tahu jika aku menyukai Andrian adalah Putri.

Besoknya, aku bersemangat untuk datang kesekolah. Siapa lagi alasannya jika bukan karena Andrian. Jam sudah menunjukan pukul 06.50 itu artinya kelas sudah masuk dan seharusnya Andrian sudah tiba.Memang sih dia selalu datang pada pukul 07.00 setiap harinya. Ah mungkin sedikit terlambat hari ini.

Tawa Tangis KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang