Perlahan kubuka kedua mataku untuk mencoba mencuri pandang layar di depanku. Hanya layar hitam terpampang.
"Failed!" Seruku kesal.
Dengan rasa yang sangat kesal. Aku langsung mematikan komputerku dan beralih ke ranjangku. Aku sangat kesal karena lagi-lagi aku gagal. Aku tahu aku ini masih hacker amatir. Aku yakin sekarang aku jadi bahan bualan di forum. Aku percaya itu. Aku mencoba tidak perduli, namun kenyataannya tidak bisa. Aku selalu terpikir akan kata-kata sampah mereka.
Aku tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Menulis buku harianku. Lucu? Tertawa sajalah. Kalau yang satu ini, aku tidak perduli orang berkata apa. Mungkin di dunia ini hanya aku seorang laki-laki yang masih menulis buku harian.
Jakarta - 16 November 2015
Misi ke-103 gue gagal lagi! Ini semua gara-gara Rainbow. Shit!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of a Hacker
Science FictionKetika dunia berubah. Otak mencari akal untuk keluar. Akses masuk sangat mudah. menganggap remeh yang pintar dan segalanya disebut malapetaka. Apakah Zeno mampu mengalami semua itu? kinerja otak dan realita kehidupan, terkadang sejalan namun beda ra...
