Sorry for being late update 🙁 beberapa kegiatan dunia nyata selalu menyita waktu.
Dan sebenernya ini nggak banyak berubah untuk beberapa chapter awal. Aku cuma revisi typo. Mungkin akan mulai berubah (sedikit) ditengah cerita. Ini republish ke 3xnya mungkin yaa..
Semoga masi pada suka baca dan berminat💋💕Enjoy, btw.
***
"Aku pergi kuliah" kata Joana sambil mengambil tas yang terlihat sedikit lusuh yang selalu setia menemaninya sejak sekolah menengahnya.
"Pastikan kau memakan semua sarapanmu, dear!"
"ya, aku..!"
Joana keluar dari rumah kecil sederhananya di tengah kota Buffalo, dan mulai mencepatkan langkahnya. Rumahnya sungguh terlihat seperti tak pantas berada di tengah kota New York State. Ia memiliki kelas pertama empat puluh lima menit lagi, dan ia tidak mau terlambat karena Mr. Poald akan cemberut padanya.
Setelah berjalan hampir dua puluh lima menit, Joana mendudukkan dirinya di bangku tengah kelasnya. Ia sempat menyapa Bianca yang selalu terlihat jalangnya saat bercengkrama dengan para lelaki.
"Joe..!" Joana mengangkat dagunya dan tersenyum heran pada suara yang memanggilnya. Kenapa ia berada disini? Pikir Joana.
Lelaki itu menghampirinya dan tanpa segan menariknya kedalam pelukkan besar dan eratnya. Joana terdiam sedikit terkejut, namun ia tidak berniat untuk mengurainya -setidaknya untuk beberapa saat ini.
"aku merindukanmu. Maukah kau bertemu dengan ku setelah ini?" suara lembut itu menggetarkan hati Joana yang dipeluknya. Ia bisa rasakan senyum yang mengulas dari gadis itu walau ia tak melihatnya langsung.
"aku memiliki dua kelas tersisa setelah ini. Apa tidak apa kau menunggu?" Joana menguraikan pelukkannya dan mengukur reaksi lelaki di depannya.
Lelaki itu menggeram tidak tahan. Ia harus menahan rindunya lagi dengan Joana untuk beberapa jam kedepan. Satu malam suntuk ia habiskan tanpa bisa tidur karena memikirkan gadis ini. Ia seperti mengalami mimpi buruk saat Joana tak bisa di sisinya.
"Harusnya aku membawa mu ketempatku kemarin. Aku tidak bisa tidur karena memikirkan mu!" lelaki itu berkata dengan cemberut yang membuat Joana tertawa.
"Kau tahu itu tidak mungkin, Sam"
"kenapa tidak? Kau kekasihku, bukankah aku berhak atas dirimu?" suara tidak senang lelaki itu sedikit membuat Joana gusar. Sam terdengar seperti seorang yang berhak atas langit dan bumi Joana. Dan gadis itu telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan menjadi sebatas teman dekat. Dan saat Sam mendengar itu, Sam akan menjadi tidak menyenangkan.
"Sam.."
"sstts! Aku tidak mau mendengar apapun, Joe. Aku butuh disisimu untuk waktu ini dan beberapa waktu kedepan. Seseorang disana selalu mengusikku dan mencoba untuk memisahkan kita. Kau tahu itu sangat tidak mungkin kan! Dan..."
Oh, demi dewa yang berada di langit sana, Joana hanya bisa menghempaskan nafas beratnya yang tak diperhatikan Sam karena terlalu emosional menceritakan sosok seseorang yang Joana ketahui sebagai kakak lelaki Sam.
Dan.., ini sudah menunjukkan waktu dosennya akan masuk. Apakah Sam akan tetap disampingnya dan berceloteh tentang kakak lelakinya yang angkuh dan otoriter itu? Joana memohon dalam angan jika Mr. Poald akan menyadari seseorang yang bukan muridnya mengganggu di kelasnya.
***
Pagi hari di New York City sedikit tidak menyenangkan. Langit sedikit mendung dan cahaya matahari terhalang masuk ke balik tirai kamar Ethan. Oh, lelaki itu jelas saja sudah bangun dari dua jam yang lalu. Ia bahkan sudah melakukan treadmil dan angkat bebannya di ruang gym penthousenya. Ethan membuka tirai dan tidak banyak cahaya yang dapat masuk karena gumpalan awan yang sedikit demi sedikit mulai tebal. Ia telah siap untuk jas hitamnya dan kemeja biru pucatnya yang telah di setrika kencang dan sangat rapi. Ooh, pakaian itu sangat pas untuk Ethan yang memiliki tubuh tegap dan kencang namun tidak terlalu berotot itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Earned It (COMPLETE/RE-PUBLISH)
RomanceREPOST!! Ethan Louish Smith, muda, tampan, gelap dan kaya. Siapa tidak menginginkan lelaki macam dia? Seluruh gadis di daratan dunia akan rela berlutut di bawah kakinya hanya dengan satu lirikan matanya yang gelap dan tajam, dan ia akan dengan mudah...