#9 It's Hard to Say the Truth

37.1K 2.4K 22
                                    

Pertandingan 1 minggu lagi. Jumat depan mereka akan terbang ke Boston untuk bertanding pada hari minggu. Persiapan sudah makin sibuk dilakukan. Koreo Abby terbukti membawa angin segar bagi NYD terlebih lagu aransemen Drew juga terdengar sangat menantang. Beruntung Abby berpengalaman di panggung dan Ken mahasiswa yang konsentrasinya memang di pertunjukan, mereka memikirkan konsepnya dengan detail. Intinya saat Abby dan Ken bekerja sama, mereka menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

15 menit, itulah batas waktu Abby menari secara full teknik ballet yang sulit. Ia bisa menari tapi kondisinya hy 15 menit. Lebih dari itu, ototnya kejang dan ia tidak akan menari selama seminggu. kemudian setelah 15 menit, Abby harus istirahat total selama 1 jam dan kemudian bisa mulai lagi menari.

Jadi Abby hanya menari selama 10 - 15 menit dalam setiap latihannya. Itulah yang ia jelaskan pada Mr. Brown, pengajar siswa/i tingkat 3. Ternyata untuk memenuhi nilai, Abby mesti melakukan ujian praktek tersebut. Mr. Brown memberinya tugas sebagai ganti kelas praktek 2 jam yang seharusnya wajib ia ikuti. Tapi saat pengambilan nilai, Ia harus menarikan apa yang di suruh penguji.

Maka UAS praktek akhirnya Abby menghadiri kelas yang sama dengan Ken. Juga Cindy. Ken yang setengah mati mencemaskan kondisi Abby terus berada didekatnya dan memperingatkannya.

Tentu saja kemunculan Abby di kelas praktek untuk pertama kalinya membuat yang lain bingung. Ditambah, Ken dekat dengannya seperti pengawal pribadinya. Tapi Abby menggunakan senjata alaminya, tersenyum.

"Abby, jangan terlalu di forsir. Pokoknya tidak boleh lebih, ingat itu." Ken memperingatkan tegas.

"Aku tahu. Jangan terlalu tegang Ken, bukannya kau juga harus konsentrasi dengan apa yang kuajarkan?" Abby menenangkan Ken sambil melakukan stretching.

"Tentu saja aku ingat." Ken menyahut dan ikut melakukan stretching di sisi Abby.

"Santai dan ikuti saja. Kau pasti bisa," Abby menyemangati Ken dengan kalem dan penuh keyakinan.

Ken hanya diam dan mengangguk.

Ujian dimulai. Tiap orang menarikan bagian yang disuruh penguji. Untuk penari pria, tarian yang akan ditarikan adalah Don Quixote, Spartacus, atau Burung Biru di Sleeping beauty. Kemudian untuk wanita, Black Swan 32 putaran, Don Quixote, atau Giselle. Tiap orang tidak tahu apa yang akan ditarikan. Tapi setiap orang sudah tahu tarian apa saja yang harus mereka siapkan. Itu artinya mereka telah berlatih 3 tarian sebelum hari ujian tiba.

Saat Cindy maju, ia di beri Black Swan 32 putaran. Gadis itu menarikannya dengan mulus dan indah. Semua siswa bertepuk tangan terpukau termasuk Abby kecuali Ken.

"Dia jago, siapa dia?" bisik Abby pada Ken.

"Cindy Jefferson, primadona angkatan kita." Sahut Ken dingin.

"Waw, cantik dan jago. Dia calon prima ballerina yang luar biasa." Puji Abby tulus.

"Kau penari yang paling hebat yang pernah kutemui," Ken menoleh dan menatap Abby hangat.

Abby merona dan menyenggol pundak Ken halus. Ken tersenyum tipis dan memperhatikan Cindy menari. Sejak dilatih Abby, ia tahu gerakan mana yang benar. Kaki Cindy tidak sempurna 90 derajat, nafasnya terlalu cepat, gerakannya goyah pada saat mendarat karena ia terlalu cepat memindahkan berat badannya. Cindy memang terlihat indah dan menari dengan baik, tapi ekspresinya flat.

Tidak lama kemudian Ken dipanggil. Ia mendapat Burung Biru. Ia melakukannya dengan sangat baik dan ... sempurna. Semua siswa terkejut, biasanya Ken sangat sering ditegur karena tidak bisa mengikuti instruksi dengan lancar. Namun sekarang ia menari dengan sangat baik, bahkan tekniknya .... sempurna. Kondisi dan moodnya juga sangat baik. Ken mengakhiri tarian itu dengan sangat mulus. Tepuk tangan riuh terdengar. Beberapa penari memujinya dengan tulus. Ken mengangguk hormat dengan kaku tapi ikut tersenyum.

BROKEN WINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang