"Tidak, Kakimu sakit Abby," Ken menahan Abby dengan menarik lengan Abby erat.
Rohan menatap Ken dengan tatapan tertarik yang nyata. Aura protektif Ken terasa begitu pekat dan tak terbantah.
"Oh ayolah Ken, hanya ... "
"Pokokny tidak boleh!, lepaskan tanganmu darinya Rohan." Ken memaksa jemari Rohan lepas dari tangan Abby dengan nada marah dan dingin, kasar.
Rohan mengangkat alisnya dan mengeratkan genggamannya pada jemari Abby. " Abby tidak keberatan, kenapa kau jadi begitu marah Ken?. Apa kau kekasihnya?."
"Karena kau bajingan!. Kau boleh main-main dengan wanita lain, tapi Abby tidak boleh!, dia bukan wanita-wanita korban rayuanmu!. Dia Abbayku!!" geram Ken ketus.
"Wow, tadi kau mengenalkannya sebagai sahabat tapi sekarang ia milikmu?, jangan serakah Ken," Rohan makin getol memancing kemarahan Ken.
Dan murka terbit di mata Ken. Ia sudah akan maju menghantam Rohan, tapi Abby menahannya. Abby menahan dada Ken lembut, mengelus dada bidang Ken menenangkan. Ken langsung menunduk takzim ke arah Abby dengan tatapan resah. Lalu jemarinya ia lekatkan di punggung Abby, menekannya masuk dalam dekapannya.
Tatapannya berubah lembut dihadapan Abby, pria tinggi yang nampak menakutkan saat marah itu, berubah seperti marshmallow di hadapan Abby, lembut dan manis. Lumer seperti mentega yang dipanaskan.
"Hei, aku tidak akan dansa dengan Rohan. Kenapa begitu marah?," Abby menengadah menatap mata coklat keemasan Rohan dengan penasaran juga waswas.
"Kau milikku." bisik Ken parau. "Sahabatku, milikku, segalanya, untukku kau adalah pengeggam hatiku. Hanya kau seorang," bisik Ken sambil menangkup wajah Abby lembut, jemarinya gemetar menahan emosi.
"Ken ..." bisik Abby terkejut, syok dengan keterus terangan Ken. Memang bukan pernyataan cinta, tetapi terdengar sama. Kata-kata itu menyatakan bahwa Abby punya kedudukan istimewa di hati Ken.
Abby menatap Ken nanar lalu merebahkan pipinya di telapak tangan Ken yang hangat. Larut dalam gejolak hatinya, ia memeluk pinggang Abby dan memandang Rohan tegas, masih marah.
"Maaf Rohan, yang ini milikku. Tidak ada yang boleh menyentuhnya." ujar Ken tegas dan tajam.
Lalu ia mengajak Abby keluar ruang pesta, mencari tempat yang lebih privasi untu. Rohan hanya bisa menyeringai melihat pasangan itu.
Rohan dan Ken saling bersaing didunia film sejak 10th lalu. Mengenalnya sebagai pribadi muram, dingin dan kaku di luar film, Rohan biasa menyebutnya manusia angker, karena jarang tersenyum dan bicara. Bahkan saat menjadi rekan bisnis untuk PH mereka pun, Ken tidak berubah. Ia tidak perduli pada tiap wanita yang mendekat. Juga tidak menghalau. Kata Ken, percuma, para wanita itu akan pergi saat bosan mendapati Ken begitu dingin walau seksnya luar biasa.
Hari ini, ia melihat Ken lepas kontrol. Ia marah besar walau Rohan hanya mengecup jemari gadis mungil manis yang ia perhatikan dengan fokus penuh. Abby jauh berbeda dari Amanda. Penampilannya lebih santai dan tidak berusaha tampil anggun, Abby sendiri sudah anggun dari cara berdirinya yang tegak dan postur yang elegan.
Hari ini ia melihat bagaimana seorang gadis menenangkan pria yang pencemburu dengan cara halus dan membuat pria manapun pasti lumer. Abby bagaikan gadis penjinak macan. Rohan menyeringai saat Ken menarik Abby ke tempat yang lebih pribadi di taman yang dihiasi lampion temaram.
Kebun kediaman promotor The Abby's tipikal rumah milyuner. Luas, indah dan memiliki bangku taman di beberapa tempat. Ken menarik Abby ke rumah kaca yang dipenuhi bunga mawar yang dirawat dan ditata apik. Tapi belum sempat Abby memperhatikan dan menikmati rumah kaca itu, Ken sudah mendekapnya erat-erat di dadanya yang lapang dan kokoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN WING
RomanceBermaksud membenahi kehidupannya yang hancur, Abigail 'Abby' Quin pergi dari kehidupan menarinya di London menuju New York. Saat ia berusaha menerima kondisinya, ia bertemu Kendrick 'Ken' Xavier, seorang penari jalanan miskin yang sangat berbakat d...