The Missing Friend

2.8K 88 5
                                    

Mia POV

Setelah menghabiskan waktu 15 menit akhirnya aku sampai di supermarket. Aku segera mengambil telur dan memasukannya kedalam trolley. Tak lupa aku mengambil beberapa bahan makanan lainnya untuk persediaan di rumah. Saat kurasa cukup aku pun berjalan ke kasir untuk membayar semuanya, lalu keluar menuju tempat parkir dimana mobilku berada.

"Yatuhan kenapa pagi-pagi seperti ini langitnya mendung?" Baiklah aku merasa seperti orang gila karena berbicara sendiri. Aku mempercepat langkahku karena aku yakin sebentar lagi hujan akan turun dan aku baru saja mencuci mobilku kemarin. Jika kehujanan, mobilku pasti akan kotor lagi jadi aku memutuskan untuk sampai dirumah sebelum hujan turun.
.
.
.

"Allie! i'm home!" aku berteriak memanggilnya ketika aku sampai dirumah. Dan seketika Allie sudah berada tepat dibelakangku ketika aku menaruh telur-telur yang baru saja kubeli tadi di pantry.

"kau cepat sekali mia" Allie terlihat bingung.

"oh shut up! memangnya berapa waktu yang diperlukan hanya untuk membeli telur?" aku membalasnya dengan jengkel. Ia hanya terkekeh.

Aku pun mulai membuatkan omelette untuk Allie. Ia hanya diam menunggu sembari membaca majalah fahion yang baru dibelinya kemarin. Wait. Majalah fashion? Sejak kapan adikku yang satu ini menyukai fashion? setahuku ia tidak menyukai sesuatu yang berbau girly. Well, adikku bukan seorang tomboy, ia hanya tidak suka hal hal semacam itu.

"Hey al sejak kapan kau menyukai fashion?" aku bertanya.

"What? oh ini? well, aku hanya penasaran" ia mengangkat bahunya tak acuh. Aku hanya mengangguk sambil ber 'oh' ria.

Sesaat kemudian omelette yang kumasak sudah berwarna kuning keemasan, menandakan omelette ini sudah matang. Aku memberikannya kepada Allie. "Here you go princess" ucapku.

"Wow thanks. Looks so yummy!" ia menjilat bibirnya. Lucu sekali.

Aku berjalan ke ruang tengah untuk menonton tv. Baru saja aku duduk dan menyalakan tv seketika Allie menyusul dan duduk disebelahku. "sudah habis? secepat itu?" aku heran.

Allie hanya terkekeh. "Oh ayolah. Memangnya berapa waktu yang diperlukan hanya untuk memakan omelette?" Dia tertawa. Sial dia membalasku. Aku hanya memutar bola mataku lalu menghela nafas. Sudah kebal dengan kelakuan adikku yang satu ini.
.
.
.

Mia POV

Aku menggeliat meregangkan tubuhku. Rasanya seluruh tubuhku mati rasa. Aku membuka mataku dan mengamati sekelilingku. Damn! Sejak kapan aku tertidur di sofa? Perlahan otakku mulai memutar kejadian beberapa saat yang lalu. bayanganku sedang membuatkan omelette untuk Allie terputar di otakku bagai me-rewind sebuah kaset. Lalu setelah selesai membuat omellete aku duduk di sofa untuk menonton tv. And here i am now. Aku menoleh kearah jam dinding. Jam menunjukkan pukul 18.

"SHIT!" Aku berteriak. Aku lupa kalau hari ini aku ada janji untuk bertemu dengan klien di butik. Dengan gerakan secepat kilat aku berlari ke kamarku untuk mengambil tasku dan segera berlari menuju mobilku.

"Mia? Where are you going?" tanya Allie

"Aku ada janji dengan klien di butik. Bye, see ya!".
.
.
.

Sesampainya di butik aku langsung berlari menemui Alana, asistenku.

"Lana! apa klien kita sudah datang? I'm sorry I'm late. Aku lupa kalau kita ada janji dengan klien." Jelasku sambil terengah-engah.

BEST FRIEND? MORE LIKE COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang