Namaku alika violetia. Teman temanku biasa panggil aku alika.
Aku punya sahabat yang sering bersamaku,teman sekelasku, teman curhatku, hanya dia yang tau apa masalahku, hanya dia yang tau kapan aku nangis, kapan aku tertawa, kapan aku galau, dia selalu disampingku, namanya nada, denada putri Hasan.
Aku masih sekolah, disalah satu SMA terfavorit di kota ini. Banyak orang bilang bahwa aku cantik, periang, cerewet tapi tatapan ku 'sedikit' sinis. Tapi, semenjak ia pergi dari hidupku semua nya berubah. I feel so confusing.
azriel.
Azriel.
Azriel.
Kusebut namamu selalu.
----
'Hai, kak angel !' Sapaku ke kak angel , seorang yang aku kagumi.
'Hai juga dek!' Ia membalas sapaanku dengan mengembangKan seuntai senyum manis nya untukku.
Oiya, aku mengenal kak angel karena aku mengidolakannya. Ia seorang pribadi yang pintar, cantik dan tentunya gaul. Ia juga salah satu kakak kelas yang aku kenal.
Tapi, itu bukan satu satunya alasan mengapa aku menyukai nya.
Karena aku menyukai adiknya...
'Ke kantin yuk,dik!' Canda kak angel .
'Kak! Berapa kali sih aku harus bilang jangan panggil aku dik, serasa ada yang aneh aja!' Aku menolak ia mengatakan itu.
'Hmm, kalo azriel yang panggil gak marah' goda kak angel , tapi..
Deg.
Deg.
Nama itu lagi .
'Apaansih kak, orang dia aja gak pernah ngomong sama aku. Gimana mau panggil dik." Jawabku sambil tunduk menutupi wajahku yang mungkin sudah memerah.
'Yaudah, lupain. Yuk ke kantin'
Sepulang dari kantin, aku dan kak angel sudah kembali di tempat yang sama saat tadi kami bertemu.
Menyadari tidak ada percakapan lagi antara aku dan kak angel, aku iseng memandangi seluruh anak anak yang sedang memenuhi lapangan sekolah. Dan..
Deg.
Deg.
Jantungku seperti berdetak 2 kali lebih kencang daripada normalnya.
Aku melihat seorang laki laki memakai baju seragam sekolah dengan kancing paling atas terbuka
ujung baju yang keluat dari tempatnya,
rambut tersisir rapi kesamping yang belum menunjukkan bahwa rambut itu akan berantakan di kepalanya yang ku tebak bahwa sebelumnya rambut itu di 'jajah' oleh secungkel pomade.
Tubuhnya ideal bagi, keringat di pelepisnya,
dan dentuman bola yang ia dribble seperti seperti detakan jantungku yang kurasakan saat ini, serta senyumnya seakan tidak mau beranjak dari tepi bibirnya, dia sangat, sangat cool dan aku suka itu.
Dia, azriel.
Deg.
---
Berhubung cerita ini gue bikin karena paksaan. Gue cuma pengen inspirasi dari orang yang paksa gue, gue ini young writter, bukan wartawan.
And please, vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Me
Teen FictionAlika merenung menatap layar handphonenya 'Apakah dia dengan semudah itu melupakanku? Apakah pengorbanan belum cukup? Apakah rasa sayang belum cukup? Hingga kau ingin semua ini berakhir? Lo kejam, azriel! Dengan mudah lo berpaling, sedangkan aku? Ak...