part (4): talk.

14 2 1
                                    

Ketika kau bicarapun, aku sudah terpukau.

---

'Oke, rapatnya sampai disini dulu, acara ini harus sukses! Dan ajukan surat proposal kepada komunitas yang akan tampil.saya sudah memberikan kalian tugas masing masing' ujar kak tasya sambil berdiri dari tempatnya duduk.

Astaga, aku sangat kesal hari ini bagaimana tidak, semua anggota osis mencurigaiku, dan semua ini gara-gara kak alexa!

-flashback on-

"Saya akan membagikan kepada kalian tugas untuk memberikan surat proposalnya kepada masing masing komunitas" ucap kak tasya sambil membagi-bagikan surat yang dimaksud.

"Kak tasya!" Aku mulai berdiri, dan semua mata memandangku heran.

"Kenapa alika?" Jawab kak tasya berbalik kepada dan menunjukkan senyumnya.

"Hhmm,be..be...gini kak, kenapa bukan kak alexa saja yang menandatangani proposal ini. Lebih praktis." Jawabku kepada kak tasya.

"Kau tidak suka,alika?" Tanya kak tasya masih senyum.

"Bukan, begitu kak.. ta..ta..pi.." aku tidak tahu harus menjawab apa. Masa aku harus memjawab 'karena aku deg-degan didekatnya azriel, karena aku mencintainya".. tidak mungkin kan?

"Ini tantangan alika!" Kak tasya mengedipkan matanya.

Kalian tahu apa yang dilakukan alexa di seberang sana, ia hanya tertawa terbahak-bahak, sambil memelekkan lidahnya kepadaku.isshh, menjengkelkan sekali.

"siap kak!" Aku kembali duduk dikursi osisku.

-flashback off-

Aku menyusuri koridor sekolah, sampai aku sampai disebuah taman kecil dan kulihat ada kak alexa sedang memukul-mukulkan stik drumnya di pahanya.

Aku langsung mengagetkannya...

"Dor!" Aku memukul kedua bahunya bersamaan.

Dia berbalik tanpa ada kesan kagrt di wajahnya.

"Apaan sih alika" hahah dia marah.

"Maksud kak alexa apa coba? Nge-biarin aku yang kasih proposal itu untuk anak band, kan kakak juga anak band. Ih, kak tasya rempong" celotehku hanya ditanggapi dengan cekikikan kak alexa.

"Loe bego beneran yah?" Tanya kak alexa masih cekikikan.

"Maksudnya gini, lo harus bahagia dapatin proposal itu. Karena azriel yang akan ladenin lo." Ujar kak alexa sambil nunjuk-nunjuk kearah dahiku.

"Kenapa dia?'kan kak alexa ada, kak rio, kak theo, dan kak iqbal. Kenapa harus dia?" Aku masih penasaran.

Tiba-tiba kak alexa mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan sontak aku kaget.

"Karena dia leader,bodoh!" Jawab kak alexa berbisik, san bergegas dari tempatnya.

-flashback on-

Alexa's pov

Ruang osis.

"Perhatian! Bagi para pengurus osis, bahwa ada rapat yang akan dilakukan. Yang bersangkutan tentang pensi yang akn diselenggarakan disekolah ini.terimakasih!" Suara tasya terdengar dari speaker membuatku bergegas menuju sumber suara.

Aku berlari kecil dan sampailah aku diruangan osis, sedikit ngos-ngosan.

Sengaja memang aku bergegas ke ruang osis dibandingkan anak anak lainnya, karena i have a mission! And this is about alika.

"Hei tasya!" Aku memanggil tasya-ketua osis- diambang pintu tempatku berdiri.

"Hai, alexa. Tumben kamu cepat, biasanya kamu yang paling lambat." Tasya mengenyir pelan tapi bisa ku dengar.

"Aku punya misi!" Aku berteriak di ruangan osis yang di dalamnya hanya ada aku dan tasya.

"Jangan berteriak!" Ujar tasya sambil memukul pelan lenganku.

"Huff, iyaiya" jawabku ke tasta sambil duduk didepannya.

"AKu rasa itu bukan tempatmu?" TANya tasya menatapku.

Yah, dia benar.aku duduk di kursi sekretaris. Padahal aku hanya anggota yang harus duduk di kursi paling pojok.

"Aku ingin minta tolong. Boleh?" Tatapku ke tasya, sambil memasang puppy face.

"Oke, aku akan menolongmu. Tapi, band mu harus tampil di pensi nanti.oke?' Tasya mengajukan syarat.

"That's easy."

"Apa yang kau inginkan?" Tanya tasya sambil menopang dagu di atas meja.

"Hanya tukar proposal milikku dengan alika. Aku ambil proposal untuk anak paduan suara, dan alika yang ambil proposal untuk band. Gimana?" Tanyaku sambil menopang dagu juga.

"Ribet!" Protes tasya.

"Yaudah, band ku gak akan tampil di pensi." Aku mulai berdiri dan menghentak kan kakiku di lantai.

"Oke oke, deal!"

Akhirnya.

-flashback off-

Alika's pov

Proposal itu harus dikumpul besok, jadi hari ini aku harus mendatangi azriel di ruang musik.dan aku mulai gugup.

Deg.

Deg.

Tanganku mulai gemetar saat mengetuk pelan pintu dimana biasa anak band nya latihan.

Tok..tok..tok

"Masuk aja! Nggak ke kunci kok!" Teriak orang dari dalam ruangan. Dan itu suara azriel.

Aku pun melangkahkan kaki memasuki ruangan yang bernuansa putih hitam ini. Dan di ujung ruangan sudah ada seorang remaja laki-laki memopang gitar di pahanya.

"Ngapain disini?" Tanta azriel masih fokus pada gitarnya.

"Mau ngasih proposal untuk acara pensi nanti" tanya ku santai tapi hatiku sedari tadi bergejolak memanggil namanya

Azriel!!

"Taruh, aja disitu. Nanti aku bawa ke ruangan osis jam 12" masih terfokus digitar.

"Iyaiya, cari aja meja aku yang ada namanya. Alika violetia." Ujarku sambil memegang gagang pintu

Seketika ia mengangkat kepalanya menatapku.

"Oh,jadi kamu yang namanya alika violetia. Kakakku sering cerita tentang kamu" ia tersenyum.

Astaga, azriel membuatku melayang. Apa tadi dia bilang? Dia panggil aku pake kata "KAMU" ?

"hehehe, i..iyaa." aku aku menunduk.

----

Karena kita tidak pernah tau, kalau kita akan bertemu secara tidak terduga tanpa direncakan oleh diantara aku dan kamu. Melainkan, rencana tuhan. Rencana yang lebih indah.-unknown.

---

Part ini cuma tambahan,bukan cerita yang real. Seperti yang saya janjikan. Hanya part ini yang tidak ada sangkut pautnya dengan ceritq nyata. Makasih. And please, comment and vote!

It's About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang