The Rain Of Love 8

24 2 0
                                    

-Kenly pov-

"Kau yakin ingin kesana?" Tanya Ka Zhuto yang sedang memerhatikanku. Bukannya membantu adiknya aish!

"Ya aku yakin, sangat yakin." Jawabku sambil menata baju-bajuku didalam koper.

"Lalu kau akan tinggal dimana?" Cerewet.

"Sementara aku akan numpang dibibi Yama."

"Pergi dengan siapa?" Tanya Ka Zhuto sekali lagi.

"Alangkah senangnya jika kau kakak tersayangku menemaniku."

"Jam berapa kau akan berangkat?"

"Nanti malam jam 8."

"Sepertinya aku bisa mengantarkamu."

"Sungguh?"

"Hhmm."

"Yeaaaaaay!!!"

...

Mendung? Huhh. Nako kemana? Bukankah dia mempunyai janji untuk menemaniku belanja.

Ddrrtt...Ddrrtt...Ddrrtt...

From: Nako.
hey kau dimana? Aku dirumahmu!

To: Nako.
Jemput aku dikampus cepat!

Tidak lama Runako datang tepat dihadapanku. Ia mematikan mesin motornya.

"Untuk apa kau disini? Bukannya hari ini bukan jadwalmu? Lagi pula kau sudah pindah kan." Ucap Runako.

Aku tersenyum. "Aku hanya ingin melihat kampusku, eh maksutku mantan kampus dan tadi aku meet up dengan Gaozan." Aku tertawa kecil.

Runako tertawa. "Mantan? Kau ini. Ayo naik."

"Aku tidak jadi ingin belanja. Aku ingin melihat-lihat kota ini Nako."

"Baiklah, kemanapun kau ingin pergi, aku siap mendampingimu tetapi tidak ke Jepang." Runako nyengir.

Akupun mengambil helm dan motorpun melaju kencang.

Aku sekarang sedang bersama Nako, hanya berdua. Rasanya aku tidak ingin berpisah dengannya.

Seharian full aku bersama Nako entah itu kemanapun ketempat yang sangat indah dan this is beautiful moment.

---------------------

"Aku lelah Nako." Kata Kenly yang kini tengah duduk bersama Runako diterasnya sambil ngosngosan kelelahan.

"Pantas saja kita ini baru saja berlari-lari hujan-hujanan seperti anak 5 tahun." Keadaan Runako sama seperti Kenly, lelah.

*krekkk*
Tidak lama pintu rumah Kenly terbuka perlahan dan mengeluarkan seseorang.

"Gaozan?"

"Sedang apa kau dirumahku?" Lanjut Kenly.

"Hey kalian berdua masuklah disini dingin." Gaozan sambil tangannya mengayun menunjukan masuk kedalam.

"Apa ada makanan? Aku lapar." Kata Runako sambil tertawa kecil.

"Bantu aku bangun." Kenly mengulurkan tangan.

Mata Kenly tidak sengaja menuju ketangannya dan ia melihat dengan sangat fokus. Ada yang hilang.

"Gelangku?!" Batin Kenly.

Tidak membuang waktu Kenly langsung bangkit dari tempatnya lalu berlari menerobos derasnya angin dan hujan.

"Kau ingin kem..."

"Mencari gelangku!" potong Kenly sambil teriak.

Itu sangat berharga. Sangat. Gelang dari nenek Kenly yang sudah tiada 7tahun yang lalu karena tertabrak mobil ditengah hujan. Ya neneknya juga suka hujan sama seperti Kenly.

"KEN AWAS!!!" Runako dan Gaozan berteriak saat melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang sedangkan Kenly sedang mencari gelangnya ditengah jalan.

Sontak keduanya langsung berlari kearah Kenly.

*Bukk!*

Tubuh dua orang terlempar dan terlantar ke aspal. Sesuatu cairan amis dan kental mengalir ditubuh Gaozan dan Kenly.

"Ken! Zan! Kalian.." Runako tidak tega melihat kejadian itu, dia langsung menelpon polisi dan ambulan.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Gaozan dengan parau.

"I'm okey, you?" Tanya Kenly tidak kalah parau.

Gaozan tertawa kecil, "Fine, by the way apa kau ingat tempat ini?"

"Tidak ingat apapun, Gaozan aku ingin tidur. Ngantuk."

"Disini. Dulu tempat ini yang kita tempati dulu ada penjual kapal-kapalan."

"Hhmm." Pandangan Kenly mulai buram, lama-kelamaan berubah menjadi hitam. Dia tertidur pulas sambil tersenyum.

"Dulu aku pernah berjanji aku akan melindungimu sampai kita mengunjungi rumah Tuhan." Gaozan tersenyum. Menoleh menghadap Kenly yang ia dapati Kenly sudah tertidur damai. "Kau cantik ken.."

Penglihatan Gaozan mulai semakin buram dan kini ia mendengar kerumunan orang banyak mendekatinya. Tunggu aku Ken..

____________________

Aneh ya?'-' huhu~
Sorry baru update hihi.:D

THE RAIN OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang