The Rain Of Love 5

29 5 0
                                    

Seseorang tengah berjalan menuju Mashitaresto dengan jalan gontai dan masuk.

Cling!

"Litary? Hey Litary." Panggil Kenly.

Litary berhenti lalu menengok kearah Kenly dan menghampiri Kenly.

"Kenapa kau?" Tanya Kenly.

"Aku..."

"Aku..."

"Aku laparr~" Litary memasang muka cemberutnya.

"Memangnya kau dari mana dengan pakaian seperti ini hah astaga."

Kenly memperhatikan Litary dari ujung kaki sampai ke ujung rambut yang berpenampilan sedikit mencondong rock and roll.

"Dari acara festival black and white." Ucap Litary.

"Kau lupa? Yang tadi siang aku ceritakan tapi kau menolak ajakanku." Lanjut Litary.

"Ah festival itu iya aku ingat dan memang aku sedang tidak mood hari ini entah."

Terlihat Litary sedang membolak-balik buku yang berisi menu harga makanan dan minuman. Lalu memanggil pelayan dan memesan.

"Kau sendiri sedang apa disini Ken?" Tanya Litary yang duduk berhadapan dengan Kenly.

"Aku habis makan malam."

Berdecak lidah "Astaga Ken anak paud pun tau orang yang sedang direstoran itu sedang makan."

Kenly tertawa kecil.

"Yaya aku habis makan malam bersama Gaozan."

Litary mengerutkan kening seraya ia tidak mempercayainya.

"Gaozan?"

"Ya."

"Gaozan kau bilang?" Ulang Litary.

"Yes yes yes why?"

Memicingkan mata menatap mata Kenly lekat dan mendekat.

"Sejak kapan kau makan bersamanya? Berapa lama? Kenapa? Alasan apa? Orangnya mana?" Litary seperti sedang mengintrogasi.

"Sejak....tadi."

Tidak lama pelayan datang membawakan beberapa makanan dan minuman.

"Aishh yasudahlah itu urusan kalian berdua, yang terpenting adalah aku harus makan sekarang." Menggeser makanannya kedepannya lalu melahapnya.

"Ya makanlah."

Kenly mengalihkan pandangannya ke luar jendela, bertumpang tangan kanan dan kirinya untuk dagunya.

Mendung. Angin. Kemana hujan?

Dimana ada hujan pasti disitu ada kau Runako, batin Kenly.

"Hey Ken kau tidak makan?" Sambil menyenggol dengan sikutnya.

"Lihatlah piring kotor itu Litary." Menunjuk dengan dagunya kearah piring-piring bekas yang tadi ia makan.

Litary tersenyum lebar menunjukan deretan giginya dan terkekeh. "Ahiya."

Setelah Kenly melihat bahwa Litary selesai makan, ia menyenggolnya.

"Ikut aku ke Jepang come on!" Ajak Kenly.

Mata litary sontak langsung membulat "Hoh?! Jepang? Acara apa itu?"

"Bukan, bukan acara. Tapi kuliah, kita pindah kuliah."

"Hey kau tahu bahasa Jepangku itu buruk bahkan aku tidak bisa."

"Aku disini saja mendoakanmu." Lanjut Litary.

THE RAIN OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang