"Aku jadi tidak mengerti apa yang sebaiknya kulakukan" pikir pemuda jangkung bermata sipit.
"Aku hanya ingin membeli bunga" batin Rafael sambil melangkah ke toko bunga.
Saat di toko bunga Rafael tertuju ke rangkaian bunga mawar putih dan lili merah muda dengan alas dan pita berwarna putih.
"Bang beli yang ini" ucap Rafael sambil menunjuk rangkaian bunga yang sedari tadi dia lihat.
"Terima kasih" sahut Rafael menerima pesanannya.
"Kenapa aku membeli bunga?" lirih Rafael.
Rafael mulai berjalan menyusuri trotoar sambil melihat rangkaian bunga di tangan kanannya.
"Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan dengan bunga ini tapi aku tidak bisa membuangnya" Rafael menatap nanar ke depan.
"Ah..! Aku berikan saja bunga ini kepada orang yang lewat" pikir Rafael.
Ada seorang ibu yang lewat di depan Rafael, seketika Rafael menghentikan langkah Ibu tersebut.
"Permisi... Ini untuk Ibu" sahut Rafael memberikan rangkaian bunga ke Nyonya Sarah
.
"Eh.." sahut Nyonya Sarah."Untukku? Kenapa?" pikir Nyonya Sarah.
"Apakah pernyataan cinta?" batin Nyonya Sarah sambil menerima rangkaian bunga.
"Nggak mungkin!! Aku sudah punya suami dan anak laki-laki" pikir Nyonya Sarah sambil memalingkan wajahnya.
"Lho?!"
Nyonya Sarah terkejut saat wajahnya menghadap ke depan, pemuda jangkung bermata sipit tiba-tiba menghilang.
"Sebenarnya apa yang barusan terjadi? Dia anak SMA? Apakah dia kalah taruhan?" pikir Nyonya Sarah.
"Bom?! Nggak mungkin, kan?!" ucap Nyonya Sarah.
Nyonya Sarah bingung dan menatap rangkaian bunga di tangannya, kemudian dia tersenyum.
"Ya sudahlah. Aku terima saja apa yang diberikan padaku" ucap Nyonya Sarah.
"Kebetulan aku mau ke rumah sakit" pikir Nyonya Sarah.
"Andai ketemu kembali, aku ingin memberikan dia semangat. Anak itu pastinya sedang tertekan" batin Nyonya Sarah.
CKLEK
"Selamat siang" ucap Nyonya Mira.
"Wah bunga yang indah" sahut suster jaga yang sedang berada di ruang inap.
"Ah, ini. Hehehehe..." sahut Nyonya Mira sambil menggaruk kepala belakang.
"Moela, Ibumu datang membawa bunga yang sangat indah" ucap Cristie sambil menengok ke samping kanan.
Terlihat anak lelaki yang sedang duduk sandaran di kepala ranjang.
"Nggak butuh!" ucap Moela sambil memalingkan muka.
"Ini ada kue kesukaanmu. Ada komik kesukaanmu juga, Moela" ucap Nyonya Mira dengan lembut sambil memberikan kue dan komik di hadapan anaknya.
"Karena cedera aku tidak bisa mengikuti pertandingan basket antar sekolah. Tapi Ibu setiap hari membawakanku kue dan komik yang banyak untuk menghiburku..." batin Moela dengan wajah yang menunduk ke bawah.
"Bunga yang indah, ya!" sahut Moela sambil menatap rangkaian bunga di tangan Nyonya Mira.
"Indah, kan?" sahut Nyonya Mira sambil memberikan rangkaian bunga tersebut ke tangan Moela.
Cristie yang melihat tingkah laku Moela hanya senyum-senyum.
"Ini buat suster" ucap Moela sambil memberikan dua tangkai bunga ke Cristie.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN ONESHOOT [Complete]
Short StoryCoretan apapun--setiap part berakhir--tentang cerita pendek, cerita mini, drabble, puisi, maupun surat. Happy Reading, ReVers [Reader Lovers] Rank dalam Short Story: #948 (7/8/2017), #776 (9/8/2017), #631 (12/8/2017) Rank dalam #cermin : 2 (10/11/20...