Sore hari yang cerah menandakan orang-orang pulang dari kantor dengan senyuman mengembang. Namun, hal ini tidak berlaku untuk wanita berambut hitam sebahu. Wajahnya ditekuk seperti kardus.
HAAH!!
Dia menghela napas sambil menengok ke arah kanan lalu kiri. Tangan kiri terangkat sedada untuk mengetahui waktu. Jam menunjukkan 15.45 WIB.
"Kemana dia?" lirih Isyana saat belum melihat pria yang selalu mengantar jemput dirinya ke kantor.
DRAP DRAP DRAP
Seorang laki-laki berlari kecil ke arah gadis yang berdiri di depan sebuah kantor pemerintahan. Tangannya menggenggam erat sebuah payung berwarna merah.
"Apa kamu menunggu lama, Isyan?" tanya laki-laki tersebut saat sudah berada di depan Isyana. Isyana menatap laki-laki itu dengan alis yang mengkerut.
"Kamu darimana saja, Rafa?" Isyana tidak menjawan pertanyaan Rafael melainkan bertanya balik ke Rafael.
"Maaf..." balas Rafael dengan wajah bersalah karena membuat kekasih hatinya berdiri lama.
"Jika kamu tidak bisa menjemput maka lebih baik kamu mengatakan sebelumnya" ucap Isyana menatap tajam ke arah Rafael. "Apalagi kamu menjemput hanya dengan membawa payung!" Isyana melirik ke arah payung yang berada dalam pegangan Rafael.
Rafael yang mendengar ucapan Isyana hanya menautkan kedua alisnya. Pertanda jika dia tidak mengerti maksud ucapan Isyana. "Bukankah setiap hari aku selalu membawa payung saat menjemputmu dan kamu tidak mempermasalahkan sebelumnya" ucap Rafael mengeluarkan pikirannya.
"Rafa..." ucap Isyana mulai mencoba mengungkapkan yang selama ini dia tutupi. "Aku selalu melihat teman kantorku dijemput dengan mobil yang mengkilat. Sedangkan, kamu menjemputku hanya membawa payung" ucap Isyana dengan menggigit ujung jempol pertanda dia sesungguhnya gugup.
Rafael menatap dalam pujaan hatinya. Iya, laki-laki ini paham dengan kondisi perekonomiannya yang tidak dapat mengantar jemput kekasih hatinya dengan kendaraan mewah. Rafael menarik napas panjang, "Jadi..." sahut Rafael menatap ke arah Isyana.
"Jangan mengantar jemputku mulai besok" ucap Isyana menatap balik ke arah Rafael. "Aku bisa pergi dengan kendaraan umum" lanjut Isyana.
"Jika itu keinginanmu maka mulai besok aku tidak akan mengantar jemputmu" ucap Rafael mengiyakan permintaan dari Isyana. Isyana tersenyum mendengar perkataan Rafael.
"Ayo kita pulang" sahut Isyana sambil melangkah meninggalkan sebuah gedung pemerintahan. Rafael pun melangkahkan kakinya mengikuti Isyana.
TAP TAP TAP
Mereka melangkah dalam diam. Isyana yang berjalan di tepi jalan fokus melihat pertokoan yang berada di seberang jalan dan Rafael yang menatap ke arah depan.
BRRUUM!
Ada sepeda motor dari arah depan melaju dengan kencang. Rafael yang menyadari motor tersebut segera menarik Isyana untuk berada dalam dekapannya.
SREEKK!
Terdengar suara yang seperti berbenturan. Isyana membola sempurna akan kejadian yang berlangsung sangat cepat dan tidak terduga.
"Kamu tidak apa-apa, Isyan?" tanya Rafael dengan wajah khawatir. Isyana yang telah sadar dari keterkejutan segera menjauh dari pelukan Rafael dan memeriksa badan Rafael.
"Ini...." lirih Isyana saat melihat sebuah warna merah di lengan Rafael yang berwarna putih.
"Tidak apa-apa" ucap Rafael sambil mengelus kepala Isyana.
GREEPP
Isyana menarik Rafael untuk berada dalam pelukannya. Kedua tangan Isyana memeluk pinggang Rafael.
"Maaf..." ucap Isyana lirih. Air mata mulai terbendung mengingat kejadian beberapa saat lalu dimana dia melarang Rafael untuk menjemputnya dan Tuhan seperti memberi peringatan untuknya akan kejadian saat ini. "Maaf..." Isyana semakin erat memeluk Rafael. Air mata mulai turun dari pipi menyadari kesalahannya.
"Ssstt.... Jangan menangis" Rafael mengelus belakang kepala Isyana berusaha untuk menenangkan.
"Maaf..." ucap Isyana sekali lagi. "Aku ingin kamu mengantar jemputku setiap hari, Rafa" Isyana mengangkat kepala untuk memandang wajah lelaki yang berpredikat sebagai suaminya. Rafael terkekeh kecil mendengar permintaan Isyana.
"As your wish, Princess..." ucap Rafael sambil tersenyum. Kedua tangannya terangkat untuk menghapus sisa air mata yang berada di wajah Isyana. Isyana tersenyum balik ke arah Rafael.
Sore yang cerah untuk semua orang.
END
![](https://img.wattpad.com/cover/54927530-288-k400716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN ONESHOOT [Complete]
Short StoryCoretan apapun--setiap part berakhir--tentang cerita pendek, cerita mini, drabble, puisi, maupun surat. Happy Reading, ReVers [Reader Lovers] Rank dalam Short Story: #948 (7/8/2017), #776 (9/8/2017), #631 (12/8/2017) Rank dalam #cermin : 2 (10/11/20...