Chapter 1

3.6K 194 3
                                    

16 years later...

"Mom, is that you?" Kata seorang gadis cantik dibalik pintu

"Yes Illy, ini mom, cepat buka pintunya, disini sangat panas" kata orang yang disebut mom itu dari luar rumah

Prilly POV

Namaku Illy. Illy Everylyan. Kata mom, aku ditemukan mama di depan pintu rumahku, didalam keranjang bayi pada tanggal 25 Oktober. mama menjadikan tanggal 25 Oktober itu sebagai ulangtahunku, karena kata mama, Mama tidak tahu tanggal lahirku sebenarnya. Aku memang bukan anak kandung mama, tapi aku sudah menganggap mama itu sebagai ibu kandungku. Dialah yang membesarkanku dari bayi sampai sekarang umurku sudah menginjak 17 tahun.

Aku sangat senang melukis, mulai dari melukis di kertas, melukis di kain, sampai melukis di dinding rumahku. Lukisan kesukaanku yaitu lukisan 1000 lampion di dinding kamarku. Entah kenapa, aku sangat menyukai 1000 lampionyang diterbangkan pada tanggal 25 Oktober, teoat pada hari ulangtahunku.

Aku memiliki peliharaan seekor kucing angora putih. Kucingku itu selalu menemaniku dimanapun dan kapanpun. Aku juga tidak pernah merasakan dunia luar. Hidupkunhanya di dalam menara yang tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil juga. Mamaku bekerja di pasar dekat desa di kerajaan yang setahuku bernama Artamez ini.
Aku tidak pernah diperbolehkan keluar menara ini oleh mama.

"Dunia luar terlalu jahat dan kejam untukmu Illy..." Kata mamaku setiap kali aku membicarakan tentang keinginanku untuk melihat dunia luar

Aku menuruti kemauan dan perintah mamaku untuk tidak keluar itu walaupun dalam hati kecilku aku memang sangat penasaran dengan dunia diluar sana. Mungkin banyak orang jahat, atau malah sebaliknya? Aku cuma bisa membayangkan diriku yang tinggal dimenara ini entah sampai kapan. Apakah aku akan punya pendamping hidup? Akupun tidak tahu.

Bicara soal pendamping hidup, kata mama, papa sudah meninggalkan mama sejak mama belum menemukanku. Menurut dari cerita mama, mama sangat terpukul dengan kepergian papa, sejak papa pergi mama kehilangan semangat hidupnya, sampai ia menemukanku dan semangat hidupnya kembali saat mama memutuskan untuk merawat dan membesarkanku.

"Illy, mama bawain kamu berry kesukaan kamu dari taman deket hutan nih" kata mom

Aku yang mendengar kata 'berry' langsung loncat dan berlari kearah keranjang bawaan mama.

"Yeyy my lovely berry!"kataku bersemangat

Mama yang melihat tingkahku ini hanya tersenyum. Akupun segera meraih berry yang ada didalam keranjang itu. Berry-berry berwarna ungu kebiruan itu daritadi sudah menggodaku.

Setelah puas dengan berry berry itu akupun beranjak kekamarku setelah sebelumnya berbincang dengan mama. Entah kenapa sekarang aku sedang malas sekali melakukan apapun. Bahkan untuk melukis pun aku tidak berminat sekarang. Yang kulakukan hanyalah memandangi langit cerah berwarna jingga yang terlihat cantik sekarang. Memikirkan... Entah memikirkan apa, aku sendiri tidak tahu.

Sementara itu dikerajaan tetangga...

Ali POV

"Hyaahh...hayahhh...hiyaaa" teriak seseorang yang sedang melatih kemampuan pedangnya.

Prince Aliando King Syarief. Panggil saja Ali. Hobiku memang bermain anggar. Hampir setiap sore aku melatih kemampuanku memainkan pedang ini.
Aku terlahir dilingkungan kerajaan. Mamaku Ratu Caroline Azila Syarief dan almarhum papaku, Raja Peter King Syarief. Papa meninggalkan aku dan mama pada usiaku yang baru menginjak angka 2. Saat itu aku yang masih balita belum menyadari apa apa. Mungkin saat itu aku hanya mengira kalau papaku itu sedang tidur. Lambat taun akupun menyadari kalau papa sudah tertidur untuk selamanya. Mama sangat merasa kehilangan sosok papa yang selalu membinanya disegala hal. Sosok papa yang penyayang, penyabar, mungkin hampir tidak pernah aku atau orang lain pun mendengar papaku marah. Bahkan dengan rakyat rakyat dikerajaan ini pun papa selalu bersikap baik dan menganggap semua orang itu sama, hal itu yang membuatku kagum terhadap sosok papa.

"Capek?" Tanya mama yang melihatku berjalan memasuki ruang keluarga istana ini yang kajawab dengan anggukan tak lupa dengan senyuman. Aku segera meraih gelas kristal di mini bar sebelah sofa. Air dingin yang segar dan sejuk sedikit menghilangkan peluh yang ada dibadanku. Melelahkan memang, tapi jika memang hobiku lelah tidak menjadi masalah.

"Ali, lusa kerajaan kita diundang untuk jamuan tahunan bersama dikerajaan Artamez, kamu ikut mama yaa, tahun lalu kamu udah ga ikut " kata mama terdengar tegas tapi tetap dengan tatapan penuh kasih sayang

"Iya iya ma Ali ikut" balasku dengan senyuman khasku

Mama tersenyum mendengar jawabanku.
Kerajaan Artamez. Sudah lama aku tidak mengunjungi kerajaan tetangga itu. Apakah Putri Bie sudah ditemukan? Princess Prilly Latuconsina. Pasti putri itu memiliki kecantikan yang sungguh luar biasa, mengingat Queen Ana dan King Ronald memiliki wajah yang cantik dan tampan. Kasihan mereka, harus kehilangan putri kecilnya... Semoga Putri Bie cepat ditemukan...


-----****-----

Vomentnya ditunggu yaaa!!☺

Stay with me, PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang