Aku janji, kita akan bertemu lagi. Tunggu aku, Lu!
.
.
.
.
.
"Ya! Oh Sehun! Mau kemana lagi? Kita kan akan mengadakan pertemuan!""Wah, maaf Chan hyung, aku lelah dengan tugas akhir, pertemuan kali ini aku tidak ikut, lebih baik aku..."
"Tidur! Selalu saja! Yasudah, aku pergi dulu dengan Noonamu ya, kuculik Noonamu dulu, Annyeong!"
"HEI! JAGA BAEK NOONAKU DENGAN BAIK. AWAS KALAU SAMPAI KENAPA-NAPA, KAU YANG BERTANGGUNGJAWAB!"
.
.
.
.
Huft, tugas akhir. Ya, akhir - akhir ini aku jarang sekali bersenang - senang dikarenakan tugas akhir. Kuputuskan untuk pulang lewat kereta bawah tanah, ya sambil menenangkan diri.BRAK!!
Mungkin karena terlalu lelah, aku jadi menabrak orang. "Eh, mianhae, gwaenchana?" kataku.
"Ne, aku tidak apa - apa."
Astaga! Suaranya lembut sekali. Kupalingkan wajahku ke depan. Dan yang kutemukan, seorang Yeoja cantik, dan dialah korban yang aku tabrak. Dia tersenyum padaku!
"Hei, ahjusshi, eh oppa, ada apa? Kau tidak apa - apa?" Yeoja itu melambaikan tangannya dihadapanku. Aku tersadar dengan yang kupikirkan tadi.
"Mianhae, aku tidak sengaja. Aku bantu, nae?" kataku, karena ku lihat barang - barangnya berserakan gara - gara diriku.
"Ah, nae, gomawo. Apa kau ingin naik kereta juga? Kalau iya, kemana?" tanyanya berderet (?).
"Iya, dan aku menuju Itaewon."
"Benarkah? Aku juga pergi kesana. Kalau begitu ayo! Sebentar lagi keretanya akan jalan." katanya lalu menarik tanganku. Eh? Dia menarik tanganku?
.
.
.
.
Selama beberapa menit, aku dan yeoja itu diam. Entah, aku merasa kami sama - sama canggung. Aku lihat ke sebelah dimana yeoja itu duduk disebelahku, dia sedang mendengarkan lagu. Wajahnya benar - benar tenang. Kupandangi wajah cantiknya itu sekali lagi. Bisa ku deskripsikan wajahnya. Ia memiliki mata rusa dengan bulu matanya yang lentik. Hidungnya yang mancung tetapi kecil, cocok diwajahnya. Bibirnya tipis dan agak terbelah. Astaga! Aku benar - benar tersihir oleh wajahnya. Apa ini yang disebut Cinta pada pandangan pertama?
.
.
.
.
.
30 menit berlalu, kereta berhenti di stasiun Itaewon 1. Kulihat yeoja itu terbangun dari tidur cantiknya itu."Eh mian oppa, kita di stasiun mana, ya?"
"Stasiun Itaewon 1."
"Oh benarkah? Baiklah oppa, terima kasih sudah memberitahu. Kalau begitu, aku pergi dulu."
"Kau turun disini?"
"Nae. Baiklah oppa, annyeong"
Ah! Hampir lupa! "Hei, siapa namamu?" kataku berteriak.
"Luhan, Xi Luhan imnida, oppa!"
Baiklah, yeoja itu bernama Luhan. Kau adalah cinta pertamaku, Lu.
.
.
.
.
.
.
"Aku pulang!" teriakan yeoja ini membuat sang empu rumah terkejut dengan apa yang barusan ia dengar.Anehnya, tak ada jawaban, tapi ia bisa mendengar bahwa TV di apartemen ini menyala. Aneh, pikir Baekhyun, yeoja yang datang dan berteriak tiba - tiba.
"Hun-ah, kau di dalam?" nihil. Tak ada jawaban lagi. Ada apa sih sebenarnya? Kalau Sehun tidak ada dirumah, lalu kenapa apartemennya tidak terkunci? Baekhyun lalu mencari ke kamarnya. Ia menemukan Sehun sedang duduk di tepi ranjang sambil senyum - senyum sendiri. Dongsaengku mulai gila, ada apa ini? Baekhyun pelan - pelan mendekati sang adik kecilnya ini. Ia bisa melihat, bahwa adiknya sedang memandangi gambar seorang yeoja cantik yang tertidur pulas yang ada di handphonenya. Sehun seperti tidak sadar bahwa ada orang yang melihat tingkah laku anehnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Random[Finished] [Re-published] Cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan Sehun sekarang. Namun, baru beberapa hari bertemu, ia ditinggalkan begitu saja. Sehun tidak diam, melainkan merencanakan sesuatu. Apa yang sedang dilakukan Sehun? This is...