Diperjalanan, ia mempunyai firasat buruk tentang Luhan. Tidak Hun, jangan negative thinking dulu, pikiran Sehun yang bicara. Tapi tetap saja, firasat buruk tentang Luhan tidak bisa ia hilangkan. Sampai di apartemen, ia langsung merebahkan tubuhnya, siapa tahu firasat buruk tentang Luhan hilang.
Namun, ternyata ia salah.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" lagi, suara Baekhyun selalu membuat jantung Sehun hampir lepas dari tempatnya.
"Noona, aku punya firasat buruk tentang dia ."
"Luhan? Menurutmu firasat apa?"
"Entahlah, firasatku mengatakan bahwa sebentar lagi dia meninggalkanku,"
Baekhyun mengelus sayang adiknya, "tidak ada yang perlu ditakuti, kalau kau berpikiran kebalikannya, aku rasa itu tidak akan terjadi. Teruslah berpikir positif, Hun!" Sehun membenarkan perkataan noonanya dengan anggukkan, Baekhyun tersenyum.
.
.
.
.
.
Hari ini Sehun berangkat agak siang. Entah karena apa, Sehun biasanya berangkat pagi. Bukan kebiasaannya, bukan?Firasat buruk tentang Luhan kembali menghantui pikirannya. Tadi pagi ia bahkan sama sekali lupa dengan firasatnya, namun kenapa firasat itu datang kembali dan tiba - tiba?
Beberapa blok ruko lagi, Sehun sampai di kampus. Di depannya, terlihat da keramaian, karena penasaran, Sehun segera menuju kesana.
Ambulan baru saja lewat, arahnya berasal dari keramaian itu. Setelah sampai, Sehun berhenti tepat di depan keramaian itu.
Sehun membulatkan matanya. Ia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Hatinya hancur, pikirannya berkecamuk, jantungnnya berdetak cepat, ini nyata. Mungkin inilah firasat buruk yang Sehun alami kemarin. Sejak terakhir kali ia melihat Luhan di cafetaria, tiba - tiba Sehun mendapat firasat buruk. Dan itulah yang terjadi, di depannya, barang - barang Luhan berserakan. Segera Sehun mengambil barang milik Luhan. Orang - orang yang mengerubungi tempat ini perlahan berkurang.
Untuk hari ini, Sehun membolos. Tak apa kan kalau sehari membolos? Pikir Sehun. Ia berjalan menuju taman dekat kampusnya. Tempatnya lumayan tenang, jadi Sehun lebih memilih tiduran di bawah pohon yang agak besar.
Ditempat lain...
Yeoja bermata sipit ini langsung bertanya kepada Namja jangkung yang baru saja datang dari arah lain, "Oppa, bagaimana, ketemu tidak?"
"Aku sudah mencari kemana - mana. Dan aku sudah mencari ke kelasnya." ujar namja jangkung itu.
"Lalu, apa yang kau tau, Chanyeol oppa?"
"Kata teman - temannya, hari ini Sehun tidak datang ke kelasnya. Tidak ada yang tahu dimana Sehun berada," jawab Chanyeol, si namja jangkung.
"Kemana sih anak itu! Mulai mencari masalah lagi, huh?!" yeoja sipit ini mulai kesal.
"Ah! Bukankah Sehun sering datang ke taman dekat kampus? Kita belum mencari kesana, bukan? Baekhyun sayang, ayo kita kesana saja!"
Ide bagus Chanyeol membuat yeoja bernama Baekhyun tersenyum simpul. Mungkin ada benarnya. Dengan terburu - buru, Baekhyun menarik tangan Chanyeol kasar. Chanyeol hanya bisa menahan sakit ditangannya akibat tarikan kuat dari sang kekasih.
Chanyeol dan Baekhyun sampai di taman. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengedarkan penglihatan mereka untuk mencari sosok bernama Sehun. Mata Chanyeol berhenti bergerak, ia melihat seseorang yang mereka cari, namja bernama Oh Sehun sedang tertidur lebih tepatnya hanya rebahan saja.
"Chagi, itu Sehun bukan?" tanya Chanyeol, takut salah mengira. Chanyeol menunjuk ke sebuah pohon yang agak besar, karena dibawahnya terdapat sosok yang sedari tadi mereka cari.
Baekhyun menoleh kearah Chanyeol tunjuk. Firasat Baekhyun, telah terjadi sesuatu pada Dongsaeng kesayangannya. Baekhyun langsung berlari kearah Sehun mengabaikan Chanyeol. Chanyeol yang tau ia ditinggal langsung mengejar Baekhyun.
Baekhyun sangat terkejut, tadi pagi Sehun masih rapih, kenapa sekarang keadaannya sungguh berantakan. Rambutnya teracak - acak akibat perbuatan Sehun sendiri. Matanya merah dan sembab karena menangis. Chanyeol bingung, sementara Baekhyun sedang memeluk Sehun sayang
Baekhyun memulai pembicaraan, "Hun-ah, ada apa sayang? Kenapa kau menangis? Ada yang noona lewatkan?"
"Ceritakan saja pada kami, kami akan mendengarkannya," kali ini suara bass milik Chanyeol ikut andil dalam pembicaraan.
Sehun malah memperkeras tangisannya di pundak Baekhyun. Baekhyun bisa merasakan pakaiannya basah. Air mata Sehun terus mengalir di pundak Baekhyun. Sungguh, Sehun tidak bisa menerima keadaan ini. Baru saja ia akan menyatakan cinta pada Luhan, Sehun mendengar kabar bahwa tadi pagi Luhan meniggal dalam kecelakaan.
"Ayolah, my dongsaeng, what happened? Kalau kau menangis terus, lalu bagaimana aku tahu masalahmu?" Baekhyun mengelus punggung Sehun sayang. Ini kedua kalinya ia melihat Sehun menangis sekencang itu. Pertama kalinya ketika eomma mereka meninggal.
Tangisan Sehun mulai mereda, "Noona, seseorang meninggalkan ku," Sehun mulai membuka suara.
"Siapa yang sudah meninggalkanmu, Hun? Aku, Oh Baekhyun tidak akan meninggalkan adik tersayangnya. Masih ada Park Chanyeol juga, bukan?" Chanyeol hanya bisa mengangguk, membenarkan perkataan Baekhyun.
"Dia... Meninggalkanku noona..hiks...apa aku...hiks...tidak boleh...hiks...bersamanya?" ujar Sehun sesekali sesegukkan karena air matanya menetes beberapa kali.
Baekhyun mengelap air mata Sehun dengan ibu jarinya. "Ceritakan nanti di apartemen, ya!"
.
.
.
.
.
.
Inilah yang Sehun lakukan di apartemen sekarang, ia bermanja dengan noonanya, Baekhyun. Selama ini, sifat Sehun yang terkenal dingin namun ramah, bisa menjadi manja dengan noonanya jika ia rapuh. Dan Sehun sekarang rapuh karena Luhan. Yeoja yang baru beberapa hari ia temui, namun dengan tidak sopannya Luhan meninggalkan Sehun.Baekhyun sudah sepenuhnya mengetahui kenapa Sehun jadi begini.
Flashback
"Luhan itu saudaraku, sudah 1 bulan ia kuliah disini,"
Baekhyun hampir saja tersedak dengan penuturan Yi Xing. Jadi Luhan saudaranya? Dan kuliah disini?
"Kau tidak apa - apa, Baek?" ujar Yi Xing sambil memberikan tisu pada Baekhyun.
"Kuceritakan satu hal, jangan bilang siapa - siapa!" kata Baekhyun to the point, "adikku Sehun, menyukai saudaramu, Luhan!"
.
.
.
.
.
"Mian, eonnie, tapi Yi Xing eonnie sedang keluar, apa eonnie mau menunggu?""Baiklah terima kasih. Oh ya, siapa namamu?"
"Luhan, Xi Luhan imnida!"
Flashback end
Setelah ia mengetahui bahwa Sehun menyukai yeoja bernama Luhan itu, ia langsung mencari informasi tentangnya. Entah suatu kebetulan saja, ia cepat menemukan informasi Luhan. Yeoja itu baik, Hun! Sangat baik! Kau pantas jatuh cinta-ani! Jatuh hati padanya.
.
.
.
.
.
.
"Noon, aku libur seminggu, ya? Ada yang harus kukerjakan, tidak apa - apa, kan?"Baekhyun mengerti perasaan Sehun, mengangguk cepat tanda setuju. Tapi ia berpikir, sesibuk apa Sehun sampai meminta libur seminggu?
A time machine? Waktu memang tidak bisa kembali. Namun, mesin waktu, dapatkah Sehun mengembalikan waktu berharganya bersama Luhan?
TBC
Chapter 3 are coming
Annyeong, dif is baek(?), kependekan? Iya, otak gue lagi buntu. Ga enak pake aku-kamu, cukup loe-gue berasa akrab. Mian ya kependekan. Mudah-mudahan chap selanjutnya ga kependekkan. Insya Allah 1 chap lagi selesai.
Gimana, bedakan sama cerita di MV nya Luhan? Bedain aja ya.
Jangan lupa, ching, jejak kalian sangat berarti lho!
Gomawo, annyeong!
Dif, 520
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
De Todo[Finished] [Re-published] Cinta pada pandangan pertama, itulah yang dirasakan Sehun sekarang. Namun, baru beberapa hari bertemu, ia ditinggalkan begitu saja. Sehun tidak diam, melainkan merencanakan sesuatu. Apa yang sedang dilakukan Sehun? This is...