Prolog

5K 365 6
                                    

Upacara penerimaan siswa baru telah dimulai 15 menit yang lalu, tapi aku masih berada di atap sekolah. Kenapa? Ya karena aku malas. Siapa juga yang mau berdiri ditengah lapangan dengan panas matahari yang mulai terik? Apalagi dengan pidato dari Kepsek yang banyaknya mungkin dapat memakan waktu 1 jam? Aku sih lebih memilih tidur-tiduran di atap sekolah.

Sebelum lanjut, biarkan aku memperkenalkan diriku. Namaku [Nama Lengkap]. Aku baru saja resmi menjadi murid kelas 1 di SMP elit Teiko. Alasan aku masuk ke sekolah ini tidak lain dan tidak bukan karena keinginan orang tuaku. Jika bisa memilih, aku ingin bersekolah di Osaka dimana tempat nenekku tinggal. Namun sayangnya tou-san ingin mengawasi perkembangan belajarku dan dengan bersekolah disini tentunya lebih memudahkan pengawasannya.

Dengan berat hati aku menerima. Namun bukan namanya seorang [Nama] jika tidak menemukan sebuah kesenangan di situasi ini. Aku mengatakan pada orang tuaku kalau aku akan bersekolah disini tapi dengan satu syarat, yaitu aku ingin tinggal sendiri. Entah itu di apartemen, hotel atau bahkan rumah sendiri, aku tidak peduli. Selama aku bisa bebas dari orang tuaku biar cuma satu langkah, aku sudah bahagia.

Awalnya kaa-san tidak setuju. Adakah orang tua yang menyetujui anaknya yang masih sekolah menengah pertama tinggal sendiri? Aku belum pernah mendengarnya. Tapi setelah kubuktikan kalau aku bisa sendiri dalam mengurus diriku—apalagi ketika aku memiliki orang tua yang sibuknya hampir 24/7– Akhirnya kaa-san setuju. Biarpun apartemenku tak jauh dari rumah kedua tuaku, tak apalah selagi aku bisa sendirian.

Lamunanku terbuyar ketika mendengar suara tepuk tangan yang bergema di antara gedung sekolah. Ah, sepertinya upacara sudah selesai. Aku menengok sedikit ke lapangan, berusaha menghindar dari penglihatan beberapa guru yang juga mengikuti upacara. Murid-murid banyak yang berhamburan masuk ke dalam gedung sekolah, kuyakini untuk mencari papan pengumuman yang berisi nama kelas yang akan mereka tempati.

Aku pun turun dari atap dan berjalan mencari papan pengumuman dengan lambat. Sekarang ini pasti papan pengumuman dipenuhi oleh berbagai manusia jadi aku lebih memilih dari belakang saja. Tidak ingin berdesak dan berkeringat di pagi menjelang siang ini. Lagipula aku tidak terlalu peduli akan ditempatkan di kelas mana, asalkan aku dapat belajar dan lulus, itu sudah cukup.

Benar saja. Sesampainya di lobi, kulihat beberapa manusia yang berbaju sama denganku berkerumun di papan pengumuman. Melihat mereka yang berdesakan sudah membuatku kepanasan dan menghela nafas lelah. Namun di ujung lobi aku melihat papan pengumuman yang agak sepi. Disitu pun aku baru sadar, Teiko sepertinya meletakkan pengumuman kelas baru di seluruh penjuru sekolahnya agar lebih memudahkan murid-murid baru untuk mencari kelas mereka. Aku menghela nafas kembali dan menggelengkan kepala. Apakah mereka tidak menyadari ada papan pengumuman yang lain?

Aku memilih tidak peduli dan berjalan menuju papan pengumuman yang ada di ujung lobi tersebut untuk mencari namaku.

"[Nama Lengkap], [Nama Lengkap], [Nama-]Ah ketemu!" Gumamku.

Akan tetapi aku mengangkat kedua alisku, bingung setelah melihat nama kelasku. Sepertinya aku ditempatkan di kelas unggulan, tapi seingatku tes masuk yang kukerjakan hampir semua jawabannya tidak benar. Sengaja kukerjakan seperti itu untuk menghindari masuk ke kelas unggul. Aku tidak ingin belajar dengan giat dua kali lipat dibandingkan murid-murid di kelas lain hanya untuk mencapai nilai rata-rata yang pastinya juga cukup tinggi.

Ahh.. Aku ingin menghabiskan waktuku di rumah untuk bersantai, bukan belajar.

Tapi di dalam hati aku tahu ini ulah siapa. Tentu saja tou-san. Beliau tidak mau anak satu-satunya berada di kelas yang tidak berkualitas, itu akan melukai egonya yang besar. Jadi tanpa memiliki pilihan lain, aku hanya bisa merasa kesal dan menerima nasibku.

Mataku bergeser pada nama pertama yang tertera di kelasku.

Akashi Seijuro. Sepertinya anak yang pintar.

Me and My Emperor [Akashi Seijūrō]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang