Chapter 1

3.5K 339 10
                                    

Aku berjalan menuju ke kelasku. Ketika sampai aku menggeser pintu kelas dan masuk. Apapun ekspektasiku tentang murid-murid kelas unggul ini berubah setelah melihat betapa ributnya kelasku.

Sungguh! Kukira orang-orang pintar itu pendiam, ternyata mereka tak beda dengan yang lain. Ada yang berlarian, memperkenalkan diri dengan berteriak, para murid perempuan yang bergosip di pojokan (secepat itukah mereka berteman?). Hah, aku mulai merasa malas.

Aku berjalan menuju tempat duduk kosong yang dekat dengan jendela. Bukankah posisi strategis ini menjadi incaran banyak siswa? Tumben kosong. Tapi ya sudahlah, selama belum ada tas yang menempati tempat itu, aku dengan senang hati menempatinya.

Langsung setelah aku duduk, ada seorang gadis yang datang ke mejaku. Aku curiga kalau gadis ini sudah menperhatikanku semenjak aku masuk kelas. Sepertinya dia ingin mencari kenal dan dilihat dari gesturnya, aku yakin dia pemalu.

"A-ano, pe-perkenalkan na-namaku Machiro Saori. Salam kenal." Ujar gadis itu. Yup, dia pemalu.

"Salam kenal juga Machiro-san, namaku [Nama Lengkap]." Balasku memperkenalkan diri.

Machiro-san mengangguk dan langsung berjalan ke mejanya yang berada di pojok muka. Oke itu merupakan perkenalan yang cukup cepat di dalam hidupku. Tak lama kemudian ada seorang anak laki-laki berambut merah dan berwajah dingin masuk dan berdiri di depan kelas.

"Kalian semua harap tenang! Perkenalkan, namaku Akashi Seijuro dan aku disuruh oleh wali kelas kita untuk mengawasi kelas ini."

Aku menatap bingung seluruh wajah teman sekelasku kemudian pada pemuda rambut merah di depan. Bukankah seharusnya wali kelas masuk duluan untuk perkenalan? Atau apakah aku yang terlambat masuk? Lagipula kenapa Akashi sok-sok menjadi ketua kelas? Baru masuk sudah seperti guru saja. Tapi memang sih aku bisa melihat kalau Akashi cocok menjadi seorang pemimpin.

Sebelum itu, jadi dia ya yang namanya Akashi Seijurou? Suaranya terdengar dingin dan tegas. Apalagi auranya yang terasa cukup menakutkan. Sugoi~ mampu membuat suasana di kelas kayak kuburan alias sepi.

"Kalian boleh berkenalan satu sama lain tapi kuingatkan, jangan ribut!" ujarnya tegas. Jika boleh jujur, aku mulai merasa kesal mendengar nada perintah Akashi. Tak bisa ramah sedikit kah pemuda itu? Dirinya terdengar seperti seorang presiden yang takut terjadi perebutan kekuasaan dari tangannya.

»»————- ♔ ————-««

Hari pertama, jadi pulangnya masih cepat. Walau bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, aku masih duduk di dalam kelas. Kepalaku terasa sakit setelah berinteraksi dengan berbagai jenis manusia yang ada di kelas. Setelah kuyakin sekolah mulai sepi, aku memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi sekolah untuk mengetahui tempat-tempat seperti perpustakaan, taman, dan tempat lainnya.

'Wah, bukunya sangat banyak, dan tempat ini sangat luas!' Pikirku takjub. Bagaimana tidak, ketika aku mengintip ke dalam ruangan yang bertuliskan Library, hal yang aku lihat adalah banyak buku-buku yang tertata rapi di rak, dan luas tempat ini yang mungkin sama dengan luas tempat tinggalku.

Kulanjutkan jalan-jalanku, dan sampai di sebuah gedung yang terpisah dengan sekolah. Gedungnya cukup besar dan terlihat sedikit mewah. Aku pun masuk kedalam gedung itu dan mendapati beberapa pemuda bermain basket.

Aku berani berjalan masuk dan duduk di bangku penonton, menyaksikan sebentar mereka yang sedang berlatih basket. Hmm, kudengar Teiko memiliki banyak prestasi dibidang olahraga terutama basket, pasti mereka jago-jago.

Mataku kemudian menangkap sesosok berambut merah yang berada di jiku lapangan, sedang berbicara dengan pria yang sudah berumur. Tunggu, apa Akashi ingin masuk ke klub basket? Pffft.. Akashi? Dengan tubuh yang pendek itu?

Aku berusaha menahan tawa, namun kurasakan Akahi yang sedang menatapku dengan tatapan tajam, berhasil membuatku merinding. Ia menatapku seakan bisa mendengar pemikiranku. Agak seram sih, sepertinya aku harus menjaga jarak dengan Akashi.

»»————- ♔ ————-««

Catatan :

Setelah di edit, gw baru sadar betapa alaynya tulisan dulu gw. Fix gw pengen muntah baca ulang. Btw sorry kalau gw tiba-tiba ngedit cerita ini, pengen aja ngerubah beberapa bagian

Makasih buat kalian yg udah mau bca crita gw

Me and My Emperor [Akashi Seijūrō]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang