It's time to give up.

160 8 4
                                    

"Kenapa? Loe terganggu? Loe harus bisa ngelepasin Louis, inget.. diluar sana masih banyak yang lebih baik buat loe. Louis cocoknya sama El. Mending loe lepasin dia."

Briana langsung berlutut dan menangis. Sepertinya dia cinta mati sama Louis. Dia nggak mau kalo Louis jatuh cinta sama orang lain. Dia juga sepertinya sudah berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan Louis kembali. Gue jadi nggak tega.

"Briana.." panggilku dengan nada pelan.

"Harry, gue gak kuat lagi. Mending gue mati. Gue nggak bisa hidup tanpa Louis. Gue cuman mau Louis disamping gue. Ini semua salah gue. Gue harusnya nggk jalan sama cowok sialan itu. Gue nyesel. GUE NYESEL HARRY!" katanya sambil menangis.

"Briana, jangan sakiti diri loe sendiri hanya karena masalah loe nggak bisa move on. Loe bisa kan jadiin Zayn pacar Loe. Masih banyak yang sayang sama loe Bri.." ujarku lagi.

Dia tidak menghiraukan ucapanku. Dia malah mengambil pisau yang sudah ada bekas darah itu dan mulai berkata.. "Harry, mending gue mati aja. Gak ada gunanya gue hidup. Gue selalu salah dimata semua orang. Gue nggak berguna. Gue cuman nyusahin hubungan dan hidup orang."

Saat dia berkata seperti itu, aku langsung mencoba melepaskan tali yang ada ditanganku. Mengingat bahwa aku diikat oleh Zayn tadi.

Dia mulai mengayunkan pisau itu ke perutnya..

Dan..

Sial.

==========

Eleanor POV.

Deg.
Tiba tiba aku merasakan ada yang tidak beres.

"Niall, Liam.. bagaimana kalau kita telpon polisi saja. Aku khawatir dengan keadaan Louie dan Harry." Usulku.

"Hmm, boleh juga.." sahut Niall.

Liam pun segera mengeluarkan ponselnya dan segera menelefon polisi.

Beberapa menit kemudian, polisi datang dan menghampiri mobil kami. Liam menjelaskan semua yang terjadi dan akhirnya polisi memutuskan untuk masuk ke rumah Zayn.

...

Sudah 30 menit kami menunggu tapi polisi masih belum juga keluar dari rumah Zayn.

...

Ah! Akhirnya polisi keluar juga. Polisi keluar dengan membawa Briana dan Zayn yang tangannya sudah di borgol. Briana dan Zayn baik baik saja.
Tapi di mana Louis dan Harry?
Polisi pun menghampiri mobil kami. Polisi memberitahukan bahwa di rumah ini hanya ada 2 orang tersangka dan tidak ditemukan korban. Oh tidak, Harry dan Louis kemana?!
Tak lama kemudian, polisi pun pergi.

Aku ingin keluar dari mobil dan mencari mereka berdua. Tapi Niall dan Liam tidak mengijinkanku. Kata Liam, kita harus menunggu beberapa menit lagi sampai keadaan benar benar aman. Huft.

Dari tadi aku terus melihat ke arah rumah Zayn. Berharap bahwa Harry dan Louis segera keluar dari rumah terkutuk itu. Tapi sampai 30 menit kemudian, aku masih saja tidak melihat apa apa.

...

Harry POV.

"Louis ayoo.. sebentar lagi kita udah sampai di pintu keluar.."

Sambil menggendong Louis, aku terus mencari dimana pintu keluarnya. Karena sudah lama tidak ke rumah Zayn, jadi pikun.

"Harry.." suara Louis mendesah memanggil namaku.

"Louis? Louis! Louis, bentar lagi kita udah sampai kok. Loe yang kuat. Bentar lagi kok, bentar lagi!!" Jawabku memberi semangat padanya.

Louis pun mendesah setiap kali aku berlari mencari pintu keluar dan ternyata itu salah.

Our Moments (Elounor Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang