#Part 2

260 5 3
                                    

    "Permisi, Pak. Sebentar lagi ada tamu dari Pihak Design Wardrobe ingin mendiskusikan mengenai rancangan yang terbaru yang akan di ekspor.” Jelas Sandra tanpa melihat keadaan ruangan.

Ketika Sandra mengangkat wajahnya, alangkah terkejutnya dia melihat ada aku bersama dengan bos barunya. “Kamu bisa ketok pintu dulu.” tegas Joy. Berbeda sekali dengan apa yang aku lihat beberapa detik yang lalu. Sungguh..berbeda dalam artian yang sebenarnya.

“Maaf pak, saya…” dia melirikku sekilas. “…nggak tau kalau bapak ada urusan sama…Nindya.”

“Yaudah, lain kali ketuk pintu dulu!”

“Baik, Pak. Permisi.”

Joy memalingkan mukanya ke aku dan wusss…mukanya langsung berubah lembut dan menawan lagi.

“Kamu tunggu disini ya.” Bodohnya, aku malah menurutinya.

Keheningan menyelimuti aura diruangan ini. Aku merasa tidak mempunyai kepentingan lagi diruangan bos besar. Memangnya apa kepentingannya? Tidak ada. Aku beranjak dari kursi empuk ini dan melangkah menjauh. Secepat mungkin. Sebelum dia datang dan…

“Kamu ngapain?”

“Gue…ngggg…saya mau melanjutkan kerja lagi, Pak. Permisi.” Tanpa menoleh aku terus berjalan ke meja kerjaku.

***

Aku terus menatap tumpukan surat tua yang ada di dalam tas kecilku. Ini lah satu-satunya kenangan yang aku punya selama belasan tahun lalu. Inilah yang selalu membuatku menangis tak tertahan dan tersenyum mengenang secara bersamaan. Inilah alasan mengapa aku sulit melupakan dan berpindah hati walau aku sudah menjalin sebuah hubungan serius dengan orang lain. Inilah mengapa aku begitu…terikat walau hanya aku yang dapat melihat benang merah yang mengikatku dengannya. Surat ini…

“Set up. Ready. And go.” Perintah guru olahragaku. Karena tubuhku yang berisi lariku lamban walau aku sudah cukup jauh dari kumpulan anak-anak yang bersiap olahraga. Aku masih dapat mendengar teriakan guruku dan suara tawa mereka, “Yang cepet larinya. Entar dipanggilin Joy nih! Perlu gak?”

Dan itulah salah satu guru dari semua (hampir) guru yang ada disekolahku yang tahu mengenai aku dan dia. Terima kasih kepada sahabatku, Ana yang membeberkan semuanya.

Everyone can see

There's a change in me

They all say I'm not the same

Kid I used to be

Don't go out and play

I just dream all day

They don't know what's wrong with me

And I'm to shy to say

Entah apa yang aku baca, namun satu persatu reka adegan yang pernah terjadi dimasa itu…kembali satu persatu.

“Eh gue nggak mau ah…” tolakku ketika sahabatku memaksaku untuk bertemu seseorang dibelakang sekolah.

“Udah deh percaya aja. Gue bilangnya dia suka sama elo.”

“Tapi…”

“Sttt…Itu orangnya. Keren kan?” katanya bangga.

Aku mendengus sebal, “Dia itu anak paling nakal, bandel, nyebelin yang pernah gue…”

Belum selesai aku menyelesaikan kalimatku, Joy sudah berlari kearahku dan menarik rambut kuncir kudaku.

“Sialaaannn!!” teriakku kesal.

It's my first love

What I dreaming of

When I go to bed

When I lay my head upon my pillow

Don't know what to do

My first love

Thinks that I'm too young

He doesn't even know

Wish that I could show him what I'm feeling

Coz I'm feeling my first love

Aku teringat masa itu. Dulu. Selalu bertanya kepada semua orang apa yang salah pada diriku. Selalu bertanya memalui cermin, apa yang harus aku perbuat. Selalu bertanya kepada boneka yang menemani tangisku tiap malam datang. Selalu bertanya, bertanya, dan bertanya namun tak seorangpun sudi memberikan sebuah jawab singkat.

Mirror on the wall

Is he care at all

Will he ever notice me

Could he ever fall

Tell me teddy bear 

Why love is so unfair

Will he ever find a way

And answer to my pray

Terkenang. Mengenang. Namun tidak dikenang oleh orang yang kita kenang. Sakit. Sakit sekali. Orang bisa bilang aku gila, terobsesi, terlalu larut, atau apalah. Namun ini…perasaan ini. Nyata.

Drrttt..Drrtt…

From : 08123456****

Goodnight, Ponytail.

I’ll see you tomorrow.

-Chocolate

 

Dahiku mengernyit bingung. Chocolate?  Siapa? Apa jangan-jangan…dia itu?

-----------------------

Dimohon kritikan dan sarannya yaaaaa guys :D

Thx yang sudah sudi baca cerita gaje ku ini... :)

I Will BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang