"Permisi, Pak. Sebentar lagi ada tamu dari Pihak Design Wardrobe ingin mendiskusikan mengenai rancangan yang terbaru yang akan di ekspor.” Jelas Sandra tanpa melihat keadaan ruangan.
Ketika Sandra mengangkat wajahnya, alangkah terkejutnya dia melihat ada aku bersama dengan bos barunya. “Kamu bisa ketok pintu dulu.” tegas Joy. Berbeda sekali dengan apa yang aku lihat beberapa detik yang lalu. Sungguh..berbeda dalam artian yang sebenarnya.
“Maaf pak, saya…” dia melirikku sekilas. “…nggak tau kalau bapak ada urusan sama…Nindya.”
“Yaudah, lain kali ketuk pintu dulu!”
“Baik, Pak. Permisi.”
Joy memalingkan mukanya ke aku dan wusss…mukanya langsung berubah lembut dan menawan lagi.
“Kamu tunggu disini ya.” Bodohnya, aku malah menurutinya.
Keheningan menyelimuti aura diruangan ini. Aku merasa tidak mempunyai kepentingan lagi diruangan bos besar. Memangnya apa kepentingannya? Tidak ada. Aku beranjak dari kursi empuk ini dan melangkah menjauh. Secepat mungkin. Sebelum dia datang dan…
“Kamu ngapain?”
“Gue…ngggg…saya mau melanjutkan kerja lagi, Pak. Permisi.” Tanpa menoleh aku terus berjalan ke meja kerjaku.
***
Aku terus menatap tumpukan surat tua yang ada di dalam tas kecilku. Ini lah satu-satunya kenangan yang aku punya selama belasan tahun lalu. Inilah yang selalu membuatku menangis tak tertahan dan tersenyum mengenang secara bersamaan. Inilah alasan mengapa aku sulit melupakan dan berpindah hati walau aku sudah menjalin sebuah hubungan serius dengan orang lain. Inilah mengapa aku begitu…terikat walau hanya aku yang dapat melihat benang merah yang mengikatku dengannya. Surat ini…
“Set up. Ready. And go.” Perintah guru olahragaku. Karena tubuhku yang berisi lariku lamban walau aku sudah cukup jauh dari kumpulan anak-anak yang bersiap olahraga. Aku masih dapat mendengar teriakan guruku dan suara tawa mereka, “Yang cepet larinya. Entar dipanggilin Joy nih! Perlu gak?”
Dan itulah salah satu guru dari semua (hampir) guru yang ada disekolahku yang tahu mengenai aku dan dia. Terima kasih kepada sahabatku, Ana yang membeberkan semuanya.
Everyone can see
There's a change in me
They all say I'm not the same
Kid I used to be
Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm to shy to say
Entah apa yang aku baca, namun satu persatu reka adegan yang pernah terjadi dimasa itu…kembali satu persatu.
“Eh gue nggak mau ah…” tolakku ketika sahabatku memaksaku untuk bertemu seseorang dibelakang sekolah.
“Udah deh percaya aja. Gue bilangnya dia suka sama elo.”
“Tapi…”
“Sttt…Itu orangnya. Keren kan?” katanya bangga.
Aku mendengus sebal, “Dia itu anak paling nakal, bandel, nyebelin yang pernah gue…”
Belum selesai aku menyelesaikan kalimatku, Joy sudah berlari kearahku dan menarik rambut kuncir kudaku.
“Sialaaannn!!” teriakku kesal.
It's my first love
What I dreaming of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could show him what I'm feeling
Coz I'm feeling my first love
Aku teringat masa itu. Dulu. Selalu bertanya kepada semua orang apa yang salah pada diriku. Selalu bertanya memalui cermin, apa yang harus aku perbuat. Selalu bertanya kepada boneka yang menemani tangisku tiap malam datang. Selalu bertanya, bertanya, dan bertanya namun tak seorangpun sudi memberikan sebuah jawab singkat.
Mirror on the wall
Is he care at all
Will he ever notice me
Could he ever fall
Tell me teddy bear
Why love is so unfair
Will he ever find a way
And answer to my pray
Terkenang. Mengenang. Namun tidak dikenang oleh orang yang kita kenang. Sakit. Sakit sekali. Orang bisa bilang aku gila, terobsesi, terlalu larut, atau apalah. Namun ini…perasaan ini. Nyata.
Drrttt..Drrtt…
From : 08123456****
Goodnight, Ponytail.
I’ll see you tomorrow.
-Chocolate
Dahiku mengernyit bingung. Chocolate? Siapa? Apa jangan-jangan…dia itu?
-----------------------
Dimohon kritikan dan sarannya yaaaaa guys :D
Thx yang sudah sudi baca cerita gaje ku ini... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be
Romance"Cinta terkadang rumit. Setelah menolak lamaran Rendra, Nindya dipertemukan dengan Joy, Cinta Pertamanya yang baru diketahui bahwa cinta pertamanya menjabat sebagai bosnya. Tak tanggung-tanggung luapan emosi dan cinta tercurahkan selama yang mereka...