Prolog
Bisakah? Bisakah aku mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki segalanya? Memperbaiki hatinya yang telah hancur berkeping-keping akibat hatiku yang terlalu tamak? Bersujud di bawah kakinya untuk mendapatkan maafnya? Memohon untuk memintanya kembali? Menjatuhkan harga diriku sebagai jaminan untuk lukanya dimasa lalu? Tidak, bahkan itu semua tidak akan bisa sebanding dengan rasa sakit ketika hatinya kuhancurkan. Entah seperti apa perasaannya saat ini, entah bagaimana hatinya saat ini.
Tidak—aku tidak bisa. Aku terlalu naif jika percaya bahwa ia akan memaafkanku. Aku terlalu berengsek untuk memintanya kembali, memintanya kembali di saat dulu aku memintanya untuk pergi dari kehidupanku. Aku yang telah mengubahnya menjadi sesosok wanita yang begitu dingin tak tersentuh. Aku yang mengubahnya menjadi wanita angkuh yang tak peduli terhadap perasaan siapapun.
Dia berhasil membuatku percaya adanya sebuah karma.
Dia berhasil membuatku menyadari seberapa berarti dirinya untukku.
Dia berhasil membuatku tenggelam dalam perasaan bersalah.
Demi Tuhan! Aku tidak pernah mengizinkannya untuk pergi dariku. Tapi mengapa ia melakukan apa yang ku katakan? Aku tau aku terlihat egois dan tak tahu diri, tetapi aku tidak bisa kehilangannya. Ia adalah segalaku, tapi dengan bodohnya aku menyuruhnya pergi. Ya, sebut saja aku tidak punya otak karena menyuruhnya pergi dari hadapanku tetapi tidak mengizinkannya pergi dari hidupku.
Saat ini, aku berharap ini hanyalah mimpi. Jika memanv begitu, tolong bangunkan aku dan hentikan ini sekarang. Karena aku ... Tidak bisa tanpamu ... Park Jin Sia ....
"Jangan tinggalkan aku ... Jinnie ..." ucap Kyuhyun lirih. Bagaikan rol film yang terputar, perlakuannya kepada Jinnie berkelebat di otaknya. Dadanya merasa sakit seketika mengingat raut kesakitan di wajah wanita itu, seakan beribu-ribu sembilu menusuk dadanya. Tuhan, kuatkanlah pria yang sebenarnya rapuh ini.
Jinnie menatap datar Kyuhyun. Yang berefek begitu menyakitkan bagi pria itu. Tidak ada lagi tatapan lembut dan sendu yang dipancarkan dari mata itu, "hentikan omong kosongmu." Jinnie menyunggingkan senyum sinisnya, "seperti yang terlihat, kau bajingan."
"... selamat tinggal, Cho Kyuhyun ..."
CHO NAMHYE
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me (Cho Kyuhyun)
FanfictionSemua karena kebodohanku, membiarkannya menangis dan kesakitan sendirian akibat kesalahanku. Kini, setelah ia pergi aku kehilangan setengah hatiku. Peganganku yang akan menopangku ketika aku hampir terjatuh telah pergi akibat kebodohanku. Aku menco...