Kring... Kringg....
Bunyi jam weker memenuhi seluruh ruangan kamar bernuansa biru langit tersebut dan terlihat tangan seorang cewek sedang berusaha mencari jam weker dan mematikannya. Setelah mati si cewek mengusap-usap matanya untuk menghilangkan rasa ngantuk yang masih bersemayam di tubuhnya.
"Selamat pagi dunia..."
Itu lah kata pertama yang keluar dari mulut mungil cewek tersebut, dengan wajah yang ceria ia bergegas mengambil handuk yang tersampir di balik pintu. Namun, ketika mendengar orangtuanya ribut pagi-pagi begini ia langsung menekuk wajahnya dan bergegas mandi.
***
Sesampainya disekolah cewek tersebut berjalan memasuki kelasnya, yaitu kelas XI IPA 2. Ya... cewek dengan poster tubuh gak terlalu tinggi dengan rambut yang dipotong sebahu ini memang termasuk anak yang terkenal pintar juga rajin. Begitu akan menaruh tas di bangkunya raut wajah cewek itu berubah jadi heran karena tidak biasanya teman sebangkunya datang sepagi ini, satu detik kemudian ia pun tersenyum penuh arti.
"Tumben lo dateng pagi ? Rajin banget. Pasti belum ngerjain PR Biologi kan ?" Tembaknya langsung ke teman sebangkunya itu.
Yang di tanya hanya nyengir kuda "He...He... Selvi kok tau ?"
"Ya tau lah. Lo tuh gak bakal pernah dateng pagi kecuali ada PR kan ? Nih bukunya"
"Hehe... Thanks ya ..."
"Yups..."
Cewek yang dipanggil Selvi oleh temennya itu langsung ngeloyor ke luar kelas untuk ke kantin sambil berpesan,
"Fidah... habis ngerjain PR taruh bukunya dalam tas ya ? Terus susul gue ke kantin, oke ?"
"Oke bos..."
Setelah menghabiskan satu porsi mie ayam. Makanan kesukaan Silvia. Si Fidah baru menunjukkan batang hidungnya.
"Lama banget lo ngerjain PR tinggal nyontek pun..." ujar Selvi begitu Fidah duduk di depannya.
"Yah elo... Soal tuh seambrek tau, mana yang lain juga pada ikut-ikut mau nyontek juga lagi..." Ujar Fidah dengan mulut bimoli alias bibir monyong lima senti.
Setelah memesan segelas minuman, timbul kebiasaan Fidah yang hobi banget ngoceh gak jelas dan paling up to date sama berita apapun.
Sebagai sahabat yang baik maka Silvia akan setia mendengarkan sahabatnya itu ngoceh sampai mulutnya capek sendiri, kayak pagi ini Fidah dapet gosip yang ter up to date.
"Eh, Selvi katanya ada anak baru loh, pindahan dari Pinang dan katanya anaknya cakep banget ..." Ujar Fidah antusias seperti biasa kalau sedang meceritakan berita yang ia dapat.
"So, tu anak masuk mana ?" Tanya Selvi kalem.
"Katanya sih masuk kelas kita."
"Oh..."
Itulah sifat Selvi yang gak 'ngeh sama yang namanya cowok.
***
Di kelas.
Semua anak sudah duduk rapi di tempat duduknya masing-masing. Karena pelajaran pertama adalah pelajaran biologi, gurunya itu akan memberi denda kepada siapa aja yang ribut, tidak membuat tugas atau ketahuan membuat PR di kelas siap-siap saja uang 50 ribu.
Bu Suratmi berjalan memasuki kelas dengan diikuti oleh seorang cowok yang ganteng, cool, keliatannya baik, perfect deh.
Siswa siswi di kelas Selvi pun langsung ngeliatin anak cowok yang ada di depan kelas itu. Apalagi anak anak ceweknya yang pada heboh menganggumi cowok ganteng tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu
Short StorySelvi Si Pendiam dan Fidah Si Cerewet bersahabat karib. Perbedaan keduanya yang signifikan justru membuat persahabatan di antara mereka terjalin sangat erat dan penuh warna. Semua mereka lalui bersama. Suka dan duka. Namun berlahan semua berubah sej...