The beginning

33 2 0
                                    

Suara alaram berdering nyaring menusuk telinga di kamar yerina. Suara bising itu mengusik tidur cantiknya itu. Kini gadis itu mengerut kesal di balik selimutnya. Ia menggulung selimut yang menutupi tubuhnya dengan perasaan kantuk. Alaram itu derus berdering kencang hingga akhirnya berhasil membangunkan gadis itu walaupun hanya separuh bangun.

Dengan tangan kanannya, ia mematikan benda yang mengusik kencannya dengan tempat tidurnya itu. Kini Yerina merubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap dindingnya yang tertutup wallpaper yang berwarna dasar biru dengan corak-corak unik berwarna putih, sembari menunggu mengumpulkan nyawa. Ketika sudah kuat bangun, Ia beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang ada di sebelah kiri kamarnya.

Ia hanya membutuhkan lima belas menit untuk mandi. Ia membuka kemari kayunya yang menyimpan semua pakaiannya itu. ia mengeluarkan seragam SMA nya yang tidak lain adalah seragam SMA Ora Et Labora. Kemeja putih, blazer putih, dasi kupu-kupu abu-abu, rok hitam selutut bergaris putih dan abu-abu dan lencana sekolah berlambang OEL.

Menyisir rambutnya, coklat muda yang panjang. Ia menggapai tas sekolahnya yang berada di sebelah meja belajarnya. Ia berjalan menuruni tangga, menuju ruang makan dan menemukan nenek terkasihnya sedang membuat sarapan untuknya.

Yerina tingga bersama Neneknya yang sudah menginjak usia tujuh puluh tahun.. Rumah mereka berukuran sedang dan berdesain minimalis. Nenek Yerina bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta di kota mereka. Merka memang bukan orang kaya tetapi itu tidak menjadikan Yerina berkecil hati. Ia berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa. Kerja kerasnya membuahkan hasil manis dan sekarang Ia mendapatkan beasiswa gratis selama tiga tahun di sekolah swasta katholik terbaik di kotanya.

''hi grandma.'' Sapanya ketika melihat neneknya di meja makan. ''hi dear. Makan pagi hari ini nasi goreng ya.'' Balas neneknya. Ya, Yerina mempunyai darah luar atau keturunan luar. Ayahnya berasal dari amerika dan ibunya orang Indonesia asli.

''apa kamu tidur nyenyak malam kemarin?'' Tanya neneknya, berusaha membuka pembicaraan. ''ya. Tidurku nyenyak sekali tadi malam sampai aku susah sekali bangun pagi ini.''

''kau memang susah sekali bangun. Tidurmu seperti kebo.'' Candaan neneknya membuat Yerina tertawa dan membuat neneknya ikut tertawa. '' You'll be late for school if you don't finish it fast, dear.''

'' ok grandma.'' Dengan sekejap nasi goreng itu habis ludes dan sudah berada di perut Yerina. Ia mengangkat piring kotornya dan memcucinya. Meraih tasnya dan memakai sepatunya. Mencium neneknya dan pergi ke sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu lima belas menit dengan kendaraan umum. Pagi ini Yerina bangun agak telat dan memutuskan untuk naik bus.

Selama di bus, Ia memperhatikan sekitarnya. Isi bus pagi ini rata-rata anak-anak sekolah dan pegawai. Cewek itu mengeluarkan earphone dan handphonenya dari tas. Ia memainkan lagu wildest dreams yang dinyanyikan oleh Taylor Swift. Bus itu berhenti di tepat di depan SMA ternama itu.

Sekolah itu bertingkat lima dan mempunyai halaman depan yang luas penuh dengan tumuh-tumbuhan. Sekolah ini mempunyai fasilitas yang sangat lengkap. Perpustakaan, lab ipa, lab computer, lab bahasa, ruang seni, ruang rekaman, loker, ruang berkumpul atau aula , multimedia, kantin, studio music, kolam renang, rumah kaca, ruang biliar,lapangan olahraga, ATM dan masih banyak lagi.

baru saja ketika cewek itu berdiri di depan lokernya, seorang cewek lain berambut hitam pekat sepundak memeluknya dari belakang. ''Yeriiiinnnaa'' sapanya riang. ''ooii alice, lepasin gue.. lama-lama gue bisa kehabisan oksigen gegara lo.''

''hehehe.. '' cengirnya. ''nyengir aja lo.'' Cibir Yerina. ''eh, lo udah ngerjain PR Bahasa Inggris belom?''

''udah. Kenapa? Mau nyontek?'' goda Yerina. ''hehe.. iya. gue ga ngerti Bahasa Inggris. Lo kan, pinter Bahasa Inggris, pinjem dong.'' Jawabnya dengan senyumman konyolnya. Cewek berambut panjang itu hanya bisa menggeleng kepalanya sambil mencari bukunya yang ada di dalam tasnya. ''nih. Balikin ke gue pas pelajarannya ya.''

Opposites AttractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang