Chapter 2.

54 5 0
                                    

Drrt..Drrt..

From: Calumista

Morning Mallista ;) hehehe.. mau berangkat sama gue mau?

Malli yang sedang sarapan pun membalasnya.

To: Calumista

Morning too Calumista ;) Kalo gak ngerepotin mau kok. Eh? Kok Mallista?

Malli pun melanjutkan sarapannya.

" Mal, Sie, nanti Mom pulang lebih cepet jadi mom bisa bantuin kalian bersih bersih." Mom Malli tersenyum kepada putrinya secara bergantian.

" Iya mom, makasih ya." Ucap Malli ikut tersenyum, sedangkan mom nya hanya mengangguk.

TIN..TIN..

" Ehm, Mom, Sie aku berangkat dulu ya."

" Sama siapa?" Tanya Sienna.

" Calum." Sienna tertawa.

" Tumben akur, biasanya kaya tom jerry." Ucapnya masih tertawa.

" Enggaklah, perasaan akur deh dari dulu. Enggak sadar?" Malli pun pergi sebelum ia mengecup pipi kanan Mom-nya.

Malli pun mengambil tasnya di ruang tamu lalu menuju halaman rumahnya.

" Nunggu lama?" Calum menggeleng.

" Udah yuk, berangkat." Calum pun membukakan pintu untuk Malli.

" Thanks." Calum mengangguk, lalu menyalakan mesinnya.

*~~*

Calum dan Malli berjalan menuju loker mereka, semua orang melihat mereka berdua, dan setengahnya berbisik - bisik. Bagaimana tidak? Calum merangkul Malli. Calum dan Malli lokernya memang bersebelahan. Jadi mereka memilih untuk berjalan bersama.

" Cal, jangan rangkul gue. Gaenak sama yang lain. Dikira udah pacaran lagi." Ucap Malli menyelipkan anak rambutnya ke telinga.

" Udah gapapa, tenang ajah." Calum tersenyum kepada Malli.

Kini Calum dan Malli pun sudah sampai loker masing - masing. Dad Calum memang sengaja menyamakan kelas Malli dan Calum. Dan jika guru ijin keluar, Malli yang menggantikannya.

" Udah belum?" Tanya Calum menepuk pundak Malli.

" Udah, tadi malem belajar gak? Hayooo.." Malli menusuk - nusuk pipi Calum pelan.

" Udah dong, kan yang ajarin matematika kamu, jadi semangat." Calum keceplosan mengatakan hal ini.

" Hehehe, udah yuk." Calum pun kembali merangkul Malli.

*~~*

Kini ulangan Matematika sedang berlangsung, sesekali Calum mengerutkan dahinya untuk mengingat - ingat rumus matematika yang menurutnya menyebalkan sekaligus membosankan itu.

Malli menyenggol kaki Calum, " Good luck!" Bisiknya pada Calum. Calum hanya tersenyum menanggapinya.

Calum dan Malli selesai bersamaan, Murid lainnya belum selesai kecuali mereka berdua.

" Ehm, Mall. Lo udah selesai?" Malli mengangguk.

" Ekhem. Calum, Malli? Kalian sudah selesai?" Tanya Mr.Delon guru Matematika killer disekolah ini.

" Sudah Mr.Delon" Jawab Malli dan Calum bersamaan.

" Kalian kumpulkan soal kalian, lalu istirahat." Ucapnya dingin. Malli dan Calum pun mengumpulkan soalnya lalu pergi ke kantin bersama.

" Gimana susah?" Tanya Malli menatap Calum yang sedang tersenyum sambil melihatnya.

" Gak terlalu." Kini Calum masih tersenyum.

Too Late // CalumHood [ PENDING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang