Drrt..Drrt..
From: Calumista
Morning Mallista ;) hehehe.. mau berangkat sama gue mau?
Malli yang sedang sarapan pun membalasnya.
To: Calumista
Morning too Calumista ;) Kalo gak ngerepotin mau kok. Eh? Kok Mallista?
Malli pun melanjutkan sarapannya.
" Mal, Sie, nanti Mom pulang lebih cepet jadi mom bisa bantuin kalian bersih bersih." Mom Malli tersenyum kepada putrinya secara bergantian.
" Iya mom, makasih ya." Ucap Malli ikut tersenyum, sedangkan mom nya hanya mengangguk.
TIN..TIN..
" Ehm, Mom, Sie aku berangkat dulu ya."
" Sama siapa?" Tanya Sienna.
" Calum." Sienna tertawa.
" Tumben akur, biasanya kaya tom jerry." Ucapnya masih tertawa.
" Enggaklah, perasaan akur deh dari dulu. Enggak sadar?" Malli pun pergi sebelum ia mengecup pipi kanan Mom-nya.
Malli pun mengambil tasnya di ruang tamu lalu menuju halaman rumahnya.
" Nunggu lama?" Calum menggeleng.
" Udah yuk, berangkat." Calum pun membukakan pintu untuk Malli.
" Thanks." Calum mengangguk, lalu menyalakan mesinnya.
*~~*
Calum dan Malli berjalan menuju loker mereka, semua orang melihat mereka berdua, dan setengahnya berbisik - bisik. Bagaimana tidak? Calum merangkul Malli. Calum dan Malli lokernya memang bersebelahan. Jadi mereka memilih untuk berjalan bersama.
" Cal, jangan rangkul gue. Gaenak sama yang lain. Dikira udah pacaran lagi." Ucap Malli menyelipkan anak rambutnya ke telinga.
" Udah gapapa, tenang ajah." Calum tersenyum kepada Malli.
Kini Calum dan Malli pun sudah sampai loker masing - masing. Dad Calum memang sengaja menyamakan kelas Malli dan Calum. Dan jika guru ijin keluar, Malli yang menggantikannya.
" Udah belum?" Tanya Calum menepuk pundak Malli.
" Udah, tadi malem belajar gak? Hayooo.." Malli menusuk - nusuk pipi Calum pelan.
" Udah dong, kan yang ajarin matematika kamu, jadi semangat." Calum keceplosan mengatakan hal ini.
" Hehehe, udah yuk." Calum pun kembali merangkul Malli.
*~~*
Kini ulangan Matematika sedang berlangsung, sesekali Calum mengerutkan dahinya untuk mengingat - ingat rumus matematika yang menurutnya menyebalkan sekaligus membosankan itu.
Malli menyenggol kaki Calum, " Good luck!" Bisiknya pada Calum. Calum hanya tersenyum menanggapinya.
Calum dan Malli selesai bersamaan, Murid lainnya belum selesai kecuali mereka berdua.
" Ehm, Mall. Lo udah selesai?" Malli mengangguk.
" Ekhem. Calum, Malli? Kalian sudah selesai?" Tanya Mr.Delon guru Matematika killer disekolah ini.
" Sudah Mr.Delon" Jawab Malli dan Calum bersamaan.
" Kalian kumpulkan soal kalian, lalu istirahat." Ucapnya dingin. Malli dan Calum pun mengumpulkan soalnya lalu pergi ke kantin bersama.
" Gimana susah?" Tanya Malli menatap Calum yang sedang tersenyum sambil melihatnya.
" Gak terlalu." Kini Calum masih tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late // CalumHood [ PENDING ]
FanfictionDitinggalkan oleh seseorang yang mencintai kita sangatlah menyakitkan. - Lyl -