Awal

202 7 1
                                    

Di pagi hari yang sedikit berembun, Mira terbangun karena sebuah tangan menggelitik hidung mancungnya.

Berkali-kali Mira menyingkirkan tangan usil itu, namun tetap saja hidungnya dimainkan oleh tangan itu.

"Park Chan-"

"Bangun, Bule! Kita, kan, mau joging, sebelum matahari tinggi, nih!"

Ya, gadis bernama Mira itu punya wajah yang mirip sekali dengan orang-orang Eropa, beda sekali dengan kakaknya, Luhan. Yang mirip cuma dagu mereka yang sama-sama lancip dan bibir tipis mereka. Mira mendapatkan wajah Eropa itu dari ibunya yang asli Swedia.

"Hem.." Mira melenguh pelan, masih berkutat dengan dengan alam tidur-nya.

"Cium nih kalo gak bangun!"

"Lima menit lagi."

Tiba-tiba Mira tidak mendengar suara apa-apa lagi, Mira bernafas lega karenanya.

Tapi itu cuma berlangsung selama beberapa detik, kemudian tiba-tiba saja ia mendengar ...

"Halo, Tante, Miranya gak mau diajak jogging nih, Chanyeol harus apa'in dia, Tan?"

Mira langsung bangkit dari tidurnya lalu merebut hape Chanyeol.

"Siram aja, Chan!"

"Aku udah bangun, kok, Mah!"

Pip

Sambungan telpon dimatikan oleh Mira.

"Puas lo!" teriaknya pada Chanyeol.

"Bangun!"

"Iiiiii." Mira greget dengan anak ini, rasanya ingin meremas-remas wajahnya yang (sok) imut itu.

"Ganti baju baby doll lo! Gue tunggu di bawah ya!" Chanyeol keluar dari kamar Mira lalu menutup pintunya.

"Kenapa Tante Yulli punya anak kayak dia, sih!"

***

Nyebelin!

Pas istirahat jogging ternyata Chanyeol malah sibuk dengan pacarnya, sama sekali tidak menghiraukan Mira yang duduk di bangku taman sebelahnya. Dia terus saja sibuk dengan pacarnya di seberang telpon.

Akhirnya daripada bosan, Mira memutuskan pergi situ sekalian beli minum.

"Mas, es jeruk satu/jus mangga satu, Bang." dua orang berbeda jenis tanpa sengaja mengatakan dua kalimat yang berbeda bersamaan.

Tanpa diperintah otak, mereka berdua menoleh satu sama lain.

"Mira?/V?"

lagi-lagi mereka mengucapkan kata bersamaan.

Keduanya sama-sama tertawa.

"Neng, tadi pesen apa?" pertanyaan itu menghentikan tawa mereka.

"Es jeruk."

"Kalo mas?"

"Jus mangga, Bang."

Mira dan V lalu duduk di kursi panjang yang ada di sebelah gerobak abang yang jualan jus itu.

"Gak nyangka ketemu lo di sini," kata Mira.

"Aku tadi abis jogging, karena haus ya aku beli minum aja, eh ternyata ketemu kamu," jawab V.

"Sama."

"Mungkin jodoh," kata V, Mira hanya terkekeh kecil.

"Nih Neng, es jeruknya." abang itu menyerahkan es jeruk dan jus mangga pada dua remaja itu.

"Makasih, Mas," kata Mira.

"Totalnya ni dua es berapa, Bang?" tanya V.

"Gocap (sepuluh ribu), Mas."

V merogoh saku celana pendek-nya lalu mengeluarkan uang dua puluhan dan menyerahkannya pada si abang.

"Kembaliannya buat abang aja."

"Makasih, Mas." setelah membungkukkan badan, abang itu kembali ke gerobaknya.

Tiba-tiba Mira bangkit dari duduknya. "Eh, V, gue duluan ya."

V menganggukinya, lalu Mira berjalan meninggalkan tempat itu.

Tiba-tiba di tengah jalan ponsel-nya berbunyi.

Mira menyentuh gambar telpon berwarna hijau.

"Hal-"

"Heh, Mira Sophiana Avaron! Harus berapa kali, sih, gue nelpon lo sampe lo angkat heh?!"

"Duh, Chan, sabar dulu, dengerin penjelasan gue dulu!"

"Apa?!"

"Hape gue cuman gue set getar, dan gue gak ngerasa tadi getaran hape gue pas lo nelpon."

"Heleh."

"Seriusan deh."

"Langsung pulang lo ke rumah! Tadi gue khawatir, gue kira lo diculik."

"Ini gue lagi di jalan."

Pip!

Sambungan telpon dimatikan oleh Chanyeol.

Mira mengantongi hape-nya, lalu meneruskan langkah.

***

Keesokan harinya, saat sore hari, saat matahari sedang bersinar dengan semangat, Mira menyangklong tas bahu berwarna peach-nya sambil berjalan keluar kelas.

Sekolah sudah usai, sekarang saatnya Mira untuk latihan dance.

Gadis berwajah bule ini seorang anggota dance cover, dan dia juga seorang maknae di tim-nya, tak heran kalau dia dimanja oleh teman-teman se-tim-nya.

Mira menaiki motor Sc*opy hitam-putih-nya, mencolokkan kunci, menstarter, lalu menjalankannya menuju sekolah SMA lain yang menjadi tempat latihannya.

Ia satu-satunya yang berasal dari SMA SOPA.

***

"Ailah, males banget gue ikut basket," kata seorang laki-laki bername tag Mingyu.

"Terus ngapain lo masih di sekolah kalo gak buat ikut seleksi basket?" tanya temannya, yang kalau diteliti name tag-nya, ia bernama Kim Taehyung.

"Ya buat nyari adek kelas yang cantik lah."

Taehyung menoyor kepala Mingyu. "Badan lo tuh pas buat basket!"

"Ogah ah!" balas Mingyu.

"Ikut aja lah, lo pasti keterima!"

"Eh, eh, cewek cakep tuh," kata Mingyu, mengabaikan kata-kata Taehyung, sambil menunjuk seorang gadis berrambut dirty-blonde yang sedang berjalan, lalu hilang di belokan lorong.

"Mana?" tanya Taehyung.

"Udah ilang," jawab Mingyu.

Lumayan juga tuh cewek.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang