Rainbow

24 2 1
                                    

There's a rainbow in your eye..

Author's P.O.V

Mingyu menunggu di kursi tunggu salon sementara Mira diurus oleh banci salon /?.

"Lo gak bosen, 'kan, nungguin gue?" tanya Mira pada Mingyu yang sedang memainkan game di ponsel-nya.

Mingyu menjawab tanpa mengalihkan matanya dari ponsel-nya, "Bosen, makanya lo cepetan!"

"Mana bisa cepetan, 'kan, yang ngerjain rambut bukan gue," kata Mira.

"Bentar lagi selesai kok, Ganteng, Ganteng-nya sabar aja duyu," sahut si Banci Salon.

"AH! Nomer 2!" teriak Mingyu tiba-tiba.

Mira geleng-geleng. "Pasti lagi main balapan deh."

"Tinggal diblow abis itu selesai deh."

"Serah," kata Mingyu, "asal gak lo bikin jelek aja."

"Enak aja!" sahut Mira, "Gue udah cantik dari lahir, jadi gak bakal bisa dibikin jelek!"

Mingyu tidak membalas lagi, kembali pada dunia-nya.

[]

"Udah selesai! Cuz udah cantik seperti sedia kala."

Mira melihat pantulan dirinya di cermin, kemudian menyentuh rambutnya, lembut sekali.

"Mingyu! Liat deh!" Mira memutar tubuhnya ke arah Mingyu.

Tanpa melepaskan pandangannya dari ponsel, Mingyu menjawab, "Iya lo cantik."

"Lo belum liat!" Mira berdecak kesal.

"Udah tadi. Sekilas."

Mira mengerucutkan bibirnya.

"Ganteng, liat dulu pacarnya, sebelum akika cium kamu!"

Mingyu bergidik mendengar ancaman itu, terpaksa ia mendongak untuk melihat Mira, yang dengan pesonanya membuat Mingyu terpukau.

Sampai Mira menjetikkan jarinya di depan wajah Mingyu.

"Terpesona,'kan, lo liat gue?"

"I ... iya. Eh. Paan si," bantah Mingyu.

"Udah selesai, 'kan? Yuk pulang!" kata Mingyu lagi.

"Lo belum comment!"

"Penting?"

"Iya lah."

"Bagus," komentar Mingyu.

"Gitu doang?"

"Terus gimana?"

"Yang panjang dong!"

"Bagus bagus bagus bagus bagus. Udah puas?"

Mira menyilangkan lengannya di dada, sambil menatap kesal wajah menyebalkan Mingyu.

"Argh! Serah deh!"

Ia pergi.

Namun belum sampai di pintu, Mingyu menahan lengan kanannya.

Lalu tanpa izin mencium daun telinga Mira.

Dan berbisik lembut.

"Jangan ngambek dong ... ya?"

Mira memanyunkan bibirnya, tapi tidak berkata apa-apa.

"Lo imut kayak gitu," kata Mingyu.

"Keluar yuk!" ajak Mira.

Mereka berdua keluar dark salon itu menuju kasir.

[]

Tanah becek di luar.

"Kayaknya abis ujan," kata Mingyu.

"Iya."

"Liat!" tiba-tiba Mingyu menunjuk ke arah langit, membuat Mira mendongak.

"Pelangi.."

Mingyu tersenyum melihat wajah Mira Yang terpesona. Ia tiba-tiba kaget ketika melihat sesuatu di mata gadis itu.

"Ada pelangi," Kata Mingyu.

Mira menoleh pada Mingyu. "Iyah."

"Di mata kamu."

"Eh?"

"Pelanginya mantul ke mata kamu."

Mingyu tersenyum, kemudian melanjutkan kata-katanya, " Indah banget."

Mira tidak pernah melihat senyum setulus itu dari mantan-mantannya sebelumnya.

Dan tiba-tiba ia tahu, Mingyu akan jadi yang selanjutnya.

[]

Di depan rumah Mira.

"Makasih ya ... Rainbow."

Mira tertawa mendengar nama panggilan aneh itu.

"Sama-sama, Rain."

Mingyu ikut tertawa. "Sama-sama 'R'."

"Sama-sama 'M'," sahut Mira.

"Huh?"

"Nama kita," Mira menjelaskan.

Mingyu mengerutkan keningnya, lalu nyengir tidak lama kemudian. "Oh iya, nama kita!"

"Itu tandanya kita jodoh," kata Mingyu lagi.

Mira terkekeh manis. "Amin aja deh."

Mingyu tiba-tiba meraih tangan Mira, ia meletakkan telapak tangan itu ke dadanya.

"Lo bisa rasa'in ... detak jantung gue?"

"G..Gyu, maksudnya?"

"Mau jadi pacar gue, kan?"

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang