One Day

543 42 9
                                    

Seorang pemuda berkacamata hitam melangkahkan kakinya memasuki bandara Incheon dengan membawa sebuah tas dan koper hitam yang ia seret. Meskipun matanya tertutup kacamata hitam, wajahnya tampak tampan dan bahkan kacamata itu menambah nilai keindahan wajahnya.

Pemuda itu duduk di sebuah kursi. Tiket penerbangan di tangannya dan papan jadwal penerbangan menjadi sasaran pandangan sinisnya yang mulai meredup seiring berjalannya waktu.

Penerbangannya masih 3 jam lagi dan ia lebih memilih untuk menghabiskannya sendiri di bandara terbesar di Korea Selatan ini.

"Min Ho-ya." Suara seorang gadis membuyarkan lamunan pemuda itu. Namun, ia memilih untuk mengacuhkan gadis itu dan mengambil salah satu buku di tas yang ia bawa.

"Choi Min Ho!" Gadis itu kembali memanggil nama pemuda yang pura-pura tuli itu. Si pemilik nama tetap tak bergeming, sehingga gadis itu merebut paksa buku di tangan pemuda itu.

"Ya, Kang Soo Hwa! Apa maumu!" Min Ho berusaha merebut kembali buku di tangan gadis itu.

"Kau tidak mau mendengarkanku? Bahkan sebelum akhirnya kau memutuskan untuk pergi ke Inggris?" tanya gadis itu, Kang Soo Hwa, merujuk pada kejadian terakhir mereka bersama.

"Buat apa? Kau pikir aku bodoh? Aku sudah melihatmu bersamanya berkali-kali! Bukan hanya sekali! Dengan mata kepalaku sendiri!" bentak Min Ho. Soo Hwa berjalan agak mundur, karena ia sebenarnya ketakutan melihat kemarahan Min Ho yang selama ini tersimpan rapat-rapat.

Kang Soo Hwa. Min Ho sudah berkencan dengan gadis itu selama hampir 3 tahun. Gadis itu dikelilingi banyak 'kabar buruk' sejak sebelum Min Ho memutuskan untuk menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya. Namun karena ia dibutakan oleh cinta, ia memilih untuk menutup telinganya dari berbagai kabar buruk yang simpang siur. Awal kisah cinta mereka memang terasa sangat manis hingga akhirnya Min Ho harus merasakan pahit saat ia melihat Soo Hwa bersama pemuda lain.

Sekali, dua kali, hingga akhirnya Min Ho memutuskan untuk tidak mengitung berapa kali Soo Hwa menemui pemuda itu. Dan pada akhirnya, seminggu yang lalu -yang berarti seminggu sebelum keberangkatan Min Ho ke Inggris- Min Ho memutuskan untuk menemui Soo Hwa dan 'kekasih'nya.

Soo Hwa saat itu tampak panik dan gugup saat Min Ho melayangkan tangannya yang terkepal kuat ke pipi pemuda yang bersama Soo Hwa. Sedangkan gadis itu berusaha menenangkan Min Ho yang makin kalap begitu gadis itu malah membela pemuda yang dihajar Min Ho. Soo Hwa berusaha menjelaskan pada Min Ho bahwa pemuda yang bersamanya adalah kakak sepupunya. Tentu saja Min Ho semakin berang. Ia tau bahwa Soo Hwa hanya berbohong untuk menutupi kencan rahasianya di belakang Min Ho. Ia bahkan pernah melihat Soo Hwa berciuman dengan pemuda itu dengan mata kepalanya sendiri. Dan di saat sekelilingnya semakin ramai, Min Ho memutuskan untuk meninggalkan Soo Hwa dan pemuda yang terkapar penuh lebam tanpa sepatah kata pun.

"Terserahmu saja, Kang Soo Hwa. Hubungan kita seharusnya tidak pernah terjalin." Min Ho memecah keheningan di antara mereka dan segera meninggalkan Soo Hwa karena ia harus segera mengurus proses imigrasi.

Soo Hwa langsung berlari dan memeluk punggung Min Ho yang lebar. Namun, Min Ho melepas tangan gadis itu dengan kasar dalam diam. Seiring dengan langkah Min Ho yang menjauh, bulir air mata Soo Hwa menetes dan akhirnya mengalir lebih deras.

*

Perjalanan dari Seoul ke Inggris selama berjam-jam membuat Min Ho lelah. Meskipun yang ia lakukan selama di pesawat hanya duduk dan tidur.

Begitu sampai di bandara Heathrow, Min Ho segera mengurus proses imigrasinya dan mengambil kopernya. Tujuannya saat ini adalah ke apartemen kakaknya, Choi Tae Ho.

Min Ho menaiki sebuah taksi yang mengantarnya ke apartemen kakaknya. Setelah membayar tarif taksi, Min Ho segera mencari apartemen kakaknya yang berada di lantai 5.

One Day One Year [SHINee - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang