F-A ( One )

279 18 11
                                    

Aku menggeliat nyaman di tempat tidurku sebelum suara wanita yang aku hafal menggangguku.

"Rei bangun, kamu mau terlambat apa!" Ucap bunda dengan suara cemprengnya. namun aku tetap memejamkan mataku dan tidak menghiraukan teriakannya.

"Rei!...anak ini benar- benar." Ucapnya menggerutu.

"Ah Bun lima menit lagi ya, Rei masih ngantuk nih." Rengekku pada bunda.

"Yaudah lima menit, kalau telat bunda gak mau tanggung jawab." ucapnya menyerah lalu meninggalkanku. Akhirnya aku bisa tidur nyenyak lagi.

Drrrettt.. Drrrettt...

"Sial siapa sih yang sms pagi-pagi gini." gerutuku sambil mengambil handphoneku di nakas.

Dengan mata berat karna mengantuk aku terpaksa membaca sms di layar handphoneku.

Rei lo gak sekolah apa! lo gak inget sekarang ada praktek IPA dasar gesrek.

aku membelalakkan mataku ketika membaca sms dari Vivi --sahabatku--

"Gila gue lupa!" teriakku histeris
dengan panik aku mengambil jam bekerku. Apa jam 06:54

"Ya ampun gue telat. Bundaaa!!!" teriakku sambil memanggil Bunda.

Aku langsung bangkit dari tempat tidurku lalu berlari ke kamar mandi.

Hanya membutuhkan lima belas menit untukku bersiap-siap. Setelah selesai aku melangkahkan kakiku menuju lantai bawah untuk mencari Kak David agar mengantarku.

"Kak David anterin Reiii!!"
ucapku pada Kak David ketika berpapasan dengannya.

"Kamu gak sarapan dulu." tanyanya padaku.

"Gak, aku udah telat kak. Ayo!" desakku padanya sambil bergelayutan di lengan Kak David.

"Ya ya ya bawel, lepasin tangan kakak." Ucapnya yang dibalas cengiran olehku.

Aku pun mengikuti langkah Kak David ke garasi. Kak David membuka pintu garasi kemudian masuk ke dalam mobil diikuti olehku.

***
Suasana tampak sepi ketika aku sampai di depan gerbang sekolahku.

"Kau tunggu apa lagi cepat masuk." ucap Kak David yang membuyarkan pikiranku.

"Ih Kakak biasa aja kelez!" ucap ku pada Kak David.

"Dasar kecebong anyut cepet masuk mau Kakak anterin sampek ke dalem." ejek Kak David dengan Wtd,nya.

"Iya Kakak ku yang ganteng."
puji ku pada Kak David.

Aku mendorong gerbang sekolah yang sekarang ada di depanku yang kebetulan tidak di kunci.

"Kemana Pak Ujang kok gak kayak biasanya gak jaga gerbang apa dia sakit, hah biarinlah keberuntungan gue hari ini telat tapi gak di hukum." ucap ku dengan bahagia.

Aku tiba di koridor sekolah suasana begitu sepi aku pun masuk secara diam-diam, saat tiba di depan pintu aku melihat keadaan di dalam kelas melalui celah pintu yang sedikit terbuka aku membuka pintu secara perlahan, sontak anak-anak melihat kearah ku.

"Sstttsss." aku menyuruh anak-anak untuk diam dengan jari telunjuk yang ku tempelkan di depan bibirku.

Saat sedikit demi sedikit berhasil membuka pintu kelas aku diam-diam masuk lalu menuju ke bangku tanpa sepengetahuan Pak Biyan.

"Jam segini baru dateng lo dasar gesrek." suara yang agak terdengar nyaring keluar dari mulut Mia.

"Busyet salon apa pasar suara lo tu Mi, nyaring amet nanti kalau kedengeran Pak Biyan gimana bisa mati gue." Mia langsung menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Dasar Mak lampir.

Forever And AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang