****
20.00
Kami duduk di meja nomer 23 berada di samping dinding yang besar dan kokoh. Ayah menepati janjinya, malam ini kami akan makan di salah satu restoran yang sangat terkenal di sekitarvjakarta pusat. Kami segera memesan makanan agar tidak terlalu lama untuk menunggu. Setengah menunggu pesanan datang kami memilih untuk mengobrol."Kapan-kapan ayah akan ajak kalian makan disini lagi." ucap Ayah memulai pembicaraan.
"Beneran yah."
"Iya." kata ayah datar sambil tersenyum kearah kami.
Beberapa menit kemunian datang seorang waitress cantik memakai seragam pelayan putih hitam membawa makanan dan minuman yang berada di nampang yang ia pegang. Kemudian waitress itu menaruh makanannya tepat di meja yang kami tempati.
"Silahkan menikmati makanannya semoga kalian senang." ucap perempuan itu sambil tersenyum.
"Terimakasih." ucapku kemudian perempuan itu meninggalkan kami.
Kami segera memakan makanan yang kami pesan agar tidak terlalu dingin.
"Johan!" tiba-tiba seorang lelaki dari samping memanggil nama Ayah.
"Sofyan." ucap Ayah pada lelaki itu, lalu bangkit dari tempat duduknya dan menuju kearah lelaki tak dikenal.
"Kau ada disini, sedang apa kemari." tanya lelaki itu.
"Aku sedang makan malam, ayo duduk bergabunglah dengan kami." kata Ayah mempersilahkan lelaki itu untuk duduk.
"Oh iya, perkenalkan ini Om Sofyan teman dekat Ayah dulu waktu SMA yang satu itu istrinya Tante Lusy di sebelahnya lagi Andre anak dari Om Sofyan dan Tante Lusy." ucap Ayah sambil memperkenalkan mereka semua pada kami.
"Selamat malam." ucap Andre lalu tersenyum kearah kami. ya tuhan senyumannya manis sekali.
Andre Pratama, banyak orang yang mengenali namanya karena selain ia tampan dan sopan pada semua orang ia juga seorang pengusaha muda yang terkenal, Anak dari Sofyan Pratama dan Lusy Wulan pengusaha terkenal di bandung.
"Kapan kau datang ke jakarta." tanya Ayah pada Om Sofyan.
"Seminggu yang lalu sejak tugas proyekku selesai, sekarang aku ingin mencarikan sekolah yang baru untuk anakku Andre." kata Om sofyan.
"Ohh jika seperti itu gimana Andre sekolah di tempat sekolah Reina agar mereka semakin dekat dan akrab." ucap Ayah mengusulkan Andre untuk bersekolah di tempatku.
"Aaa-apaa?!" Ucapkku terbata karna terkejut dengan ucapan Ayah.
"Memangnya kenapa Rei, nantikan kalian makin akrab lagipula Andre sudah Ayah anggap anak sendiri. Gimana Dre apa kau mau?" tanya Ayah melihat kearah Andre.
"Kalau Andre sih ikut Papa sama Mamanya aja Om maunya dimana." ucap Andre.
"Jika kau mau, Ayah akan daftarkan kau disana nak." ucap Om Sofyan seakan menyetujui usulan Ayah.
"Iya Dre, nantikan ada Om Johan sama Tante Lisa yang bisa jagain kamu disana kalau Papa sama Mama pergi ke bandung." kini Tante Lusy juga menyetujui dengan ucapan Ayah.
"Yasudah besok Papa sama Mama daftarin kamu kesana." kata Om Sofyan.
Sebenarnya aku senang jika Andre bersekolah denganku agar aku bisa semakin dekat dan mengenalnya perlahan-lahan.
***
Aku menuju ke lantai bawah sesudah bersiap-siap untuk sarapan pagi setelah selesai aku pergi menuju ke sekolah yang diantar oleh Kak David.Saat tiba di depan gerbang sekolah, aku merasakan suasana yang pernah kurasakan sebelumnya suasana dimana dalam satu tempat yang disesaki dan dipenuhi banyak orang yaitu suasana sekolah. Aku melangkahkan kakiku menuju ke kelas saat tiba di koridor tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And Always
Teen Fiction"Lo cuma tau apa itu kesenangan, lo nggak pernah serius." --Reina Savarina. "Yang lo lakuin cuma ngikutin arus, lo nggak pernah bersenang-senang, lo ngurung diri lo. Dan gue bakal ngubah lo." --Rino Aditya *** Reina si cewek 'pengikut arus' yang ng...