Chapter 1

18.3K 879 28
                                    

Gadis itu terlihat begitu ketakutan berjalan di sekitar gang kecil yang harus dilaluinya jika ia ingin menuju tempat bekerjanya dengan lebih cepat karena gang itu merupakan satu-satunya jalan tikus dari rumahnya menuju tempat kerjanya yang terdekat. Sudah seminggu gang yang biasa dilewatinya itu mendadak menjadi semakin menyeramkan.

Kabarnya sudah banyak gadis yang diperkosa di sana. Hal itu dikarenakan preman jalanan berpindah kawasan menuju kawasan rumahnya dan sudah seminggu ini sering berkumpul di sana. Dia berdoa di dalam hati untuk keselamatannya. Padahal hari masih pagi, akan tetapi ketakutan tetap merambat di dirinya. Bahkan untuk pulang di sore hari, dia terpaksa memilih jalan memutar agar tidak perlu melalui gang itu. Tapi hari ini berbeda, dia terlambat bangun dan hanya gang itu jalan tercepatnya untuk menuju tempat bekerjanya.

Kafe tempatnya bekerja memiliki jam kerja yang tergolong pagi karena tepat jam 07.00, kafe itu sudah mulai melayani pengunjung. Dari rumahnya menuju tempat kerjanya harus ditempuh dalam waktu 30 menit karena dia berjalan kaki. Dia memang tidak memiliki kendaraan bermotor karena tidak mampu untuk membelinya.

Hidupnya tergolong sederhana, jauh dari kemewahan dan sejak dulu dia hanya hidup berdua dengan ibunya. Ayahnya sudah lama tiada. Dia harus hidup dengan membiayai ibunya dari hasil bekerja di sebuah kafe, dekat dengan kampus swasta yang bergengsi.

Untungnya dengan kecerdasannya dia mampu bersekolah secara gratis dan mendapat beasiswa dari pemerintah, tahun ini dia telah lulus dari sekolahnya dan kembali terdaftar di salah satu kampus mewah yaitu Universitas X yang terletak di dekat kafe tempatnya bekerja dengan beasiswa penuh. Kafe tempatnya bekerja tutup jam 21.00 dan hal itu juga yang membuatnya harus pulang setiap malam.

Dia berjalan dengan penuh ketakutan dengan mulut yang berkomat-kamit melafalkan doa untuk menghindari bahaya, sesekali dia akan menaikkan kacamatanya yang hendak melorot ke bawah. Napasnya semakin normal saat dia sudah sampai di pengujung gang dan tidak terjadi apa-apa padanya. Dia tersenyum dan berterima kasih karena Tuhan masih melindunginya. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk punggungnya disusul suara serak dari seseorang.

"Hai, mau ke mana, manis?"

Dia berbalik dengan takut, matanya tertutup karena tidak berani menatap orang yang menyapanya.

"Kau punya uang bukan? Berikan aku seratus ribu dan kau boleh pergi."

Dia mengangkat wajahnya ragu dan terlihat pria botak berotot, berkulit hitam dengan kumis yang cukup lebat.

"Sa... sa... ya hanya memiliki uang lima puluh ribu." Dengan gugup gadis itu berkata jujur.

"Ahhh, tak masalah, lima puluh ribu pun jadi. Oh iya, handphone! Kau juga pasti punya handphone bukan? Berikan semuanya kepadaku!" Pria itu tersenyum licik dan tampak memaksa dengan menarik tas gadis itu.

"Sa... sa... saya akan memberikan uangnya, akan tetapi Sung... guh, saya tak punya ponsel." Gadis itu menjawab dengan takut dan tampak mempertahankan tas miliknya dengan kuat.

"Ahhh, orang bodoh mana yang percaya bahwa kau tidak punya ponsel." Pria itu berhasil merampas tas wanita itu dengan kasar dan mulai mengobrak-abrik isi tas wanita itu dengan asal.

"Wohhh, kau benar-benar tak memiliki ponsel, kampungan sekali, tapi setidaknya kamera ini memiliki harga yang mahal."

Pria itu tampak mengangkat tinggi kamera milik gadis itu dan gadis itu tampak ingin merenggutnya.

"Tidak, jangan kameraku! Itu satu-satunya barang berharga yang kumiliki."

Bulir-bulir air mata mulai menetes dari pelupuk mata sang gadis. Kamera itulah satu-satunya barang berharga yang dimilikinya dan susah payah dibelinya dari uang tabungannya yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Bahkan dia tidak memiliki handphone ataupun laptop. Dia hanya menggunakan komputer yang disediakan oleh sekolah dan perpustakaan kota untuk mengerjakan tugas-tugasnya dan semua datanya dimasukkan ke dalam flashdisk murah yang didapatkannya dari hadiah undian. Tidak jarang juga dia mengerjakannya tugasnya di warnet dekat rumahnya.

Hurt Me Or Heal Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang