Chapter 1 : I love You, Dear

135 8 13
                                    

...dibalik kematian Ana, Naresh tidak memberitahukan kabar kelahiran anaknya yang pertama kepada keluarganya maupun keluarga mertuanya. Ia memilih untuk tutup mulut dan diam beribu bahasa saat orang membahas kelahiran anaknya. Dia sudah sangat frustasi dan tidak mendapatkan jalan keluar untuk permasalahan ini.

Panti Asuhan St. Martha

Malam ini hujan turun sangat deras, bahkan bintangpun bersembunyi di balik awan karena malu sebab jumlahnya lebih sedikit dari kawanan titik hujan.

Hujanpun menyerbu mobil Naresh. Iya, dia sedang ada di Panti Asuhan St. Martha. Dengan bermodal payung, Naresh membawa kardus yang berisi anak pertamanya memasuki kawasan panti asuhan tersebut.

Readers pasti tahu apa maksud Naresh pergi kesini.

Iya, Naresh sudah mengucap janji akan merawat anak ini sampai usianya beranjak dewasa, dengan ditemani istri tercinta, Ana. Tapi saat tahu Ana meninggalkannya, gairah Naresh untuk merawat pemberian Tuhan padanya ini berangsur-angsur menghilang bahkan lenyap.

Di malam yang sepi disertai bunyi rintik hujan, Naresh menaruh kardus berisikan bayi pertamanya di depan pintu lobby panti asuhan tersebut serta menuliskan

Jaga anak ini dengan baik, aku sudah berusaha membesarkan dia. Tapi istriku memilih agar anak ini dibesarkan oleh orang selain orang tuanya. Namai dia Seyla. Maafkan aku. Akupun berfikir bahwa penyesalan akan hal ini akan berangsur-angsur meningkat. Tapi aku habis fikir, kalian ada jalan terbaik untuk anakku ini.

NN

___

Readers, NN merupakan inisial dari Naresh Noorsyekh. Tapi orang panti asuhan akan mengira itu adalah "no name" alias orang yang tidak ingin identitasnya terbongkar.

Semenjak hari itu, Naresh jarang bersosialisasi dengan orang tuanya maupun mertua dan sekelilingnya. Dia merasa hidupnya sudah tidak berguna.

Dia akan membentak saat seseorang menyebut nama Ana. Dia akan berpura-pura tidak dengar saat orang membahas anaknya. Bahkan dia tidak segan-segan mengusir seseorang dari rumahnya hanya karena membahas 2 hal tersebut, bahkan orang tuanya sekalipun. Dia butuh waktu sendiri. Dia merasa dia adalah seseorang yang paling sial di dunia. Dia gagal menjadi sesorang ayah. Hubungannya dengan Ana terbilang selesai karena Ana dijauhkan dari dunia.

***

2nd Rock Anthem Street, California

Naresh mengasingkan diri ke California, dia menjauhi semua pelaku sosial dia kehidupannya. Dia menjauhi New York.

Di California dia membeli seonggok rumah mewah. Dia sudah sangat habis fikir. Dia tahu apa yang harus ia lakukan. Dia membuka rumah mewahnya untuk umum bahkan dia menjadwalkan pesta di hari-hari tertentu. Dan tidak jarang perempuan panggilan datang ke pesta tersebut. Saat ini ia berfikir, untuk apa hidup jika tidak dibuat bahagia?

"Dia hanya ingin hidupnya kembali bahagia.",kata tetangganya yang melihat kebiasaan buruk Naresh.

"Dia hanya tidak bisa membedakan antara berdoa agar bahagia dengan berdosa untuk bahagia.", kata tetangganya lagi.

Memang benar kata tetangganya itu, kebiasaan buruknya ini banyak disorot pers. Dia memilih tutup mulut untuk alasannya.

Dia terlihat bahagia namun sebenarnya dia hancur, remuk, rusak dan tidak utuh lagi. Malang sekali nasib Naresh.

P.A.R.A.D.I.S.E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang