invisible

412 59 12
                                    

"Ah sudahlah, tak usah memikirkan aku. Lagian aku hanyalah orang yang jahat, aku buruk. Aku tidak seperti temanmu yang itu, yang baik, yang cantik ataupun tampan, yang kaya dan segalanya. Sedangkan aku? Aku hanya cowok biasa. Yang baru pubertas, pelajaran matematika saja aku kadang tak mengerti. Sudahlah mengapa aku jadi berbasa basi begini. Aku kan hanya mau bilang kalau tidak usah memikirkan aku lagi."

Semenjak ia menulis surat itu, bukan surat, hanya seperti short notes yang ia tempelkan di loker teman satu satunya. Temannya yang terakhir sepertinya.

Ia menjadi pendiam, ia bukan seorang Calum Hood yang ceria lagi, bukan seorang Calum Hood yang suka senyum kepada orang-orang yang ia temui. Bukan juga seorang Calum Hood yang suka mencontek, kini ia menjadi orang yang sangat pendiam, sangat pendiam. Bahkan saat berangkat sekolahpun juga. Ia hanya menyapa guru didekat pintu gerbang, lalu menuju ke loker-nya. Lalu ke dalam kelasnya, entah kelas Fisika atau apapun. Tanpa berkata sedikitpun, kalaupun ia berbicara, paling hanya berbicara saat ada guru yang menunjuknya untuk menjawab pertanyaan. Itu juga ia tampak tak semangat dan sangat lesu, sungguh. Benar-benar seperti tidak ada kehidupan disana.

Tapi tidak ada yang berani untuk menanyainya, bukannya tak berani. Tapi teman saja dia hanya satu, dan dia bertekad untuk menghilangkannya sendiri. Dengan tingkah laku-nya yang makin aneh hari ke hari.

-

halo gengs! sudah lama q tidak menulis di wattpad yha.
jadi.... ini cerita terinspirasi sama tweet calum yg itu loh yang tadi malem sama lagu invisible, sumpah gue sedih banget anjeng maksud dia apaansi nulis nulis begituan

maap pendek ya kan masih description bukan part ini juga, terus ini kayaknya bakalan pendek pendek juga #plak. jadi kayak diary gitu anj ngakak masa calum nulis diary.

yaudahlah maaf ya gue banyak bacot mwah

invisible • calum a.u [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang