Bagian Sepuluh : UGH!!

35.1K 1.8K 35
                                    

Mulmed: Leo & Helena

Tubuh Ristaya seakan membeku, jika telinganya tidak salah mendengar Leo baru saja menanyakan foto pernikahaan mereka. Bagaimana dia bisa tahu? Padahal Leo baru saja pulang dua hari yang lalu sedangkan semalam foto itu dilepas oleh Ristaya.

"Apa maksudmu?" tanya Ristaya seakan membodohi Leo.

Pria itu mengambil tempat disampingnya dan menghadapkan tubuh Ristaya pada dirinya lalu berkata, "Jangan membodohi aku, Sugar. Foto penikahan kita, yang berada di dinding atas televisi." Jelasnya pada Ristaya.

Mulut wanita itu seakan terkunci, matanya terbius oleh tatapan tajam yang berasal dari mata Leo.

Bibir Leo membentuk sebuah lengkungan manis, tubuhnya meraih tubuh Ristaya dan mendekapnya sangat erat. Dasar jantung yang berkhianat dan tidak mau mengikuti otaknya, dengan mudahnya jantungnya itu berdetak sangat kencang bahkan Ristaya takut kalau-kalau Leo bisa merasakan detak jantungnya yang sedang menari-nari didalam tubuhnya.

"Aku merindukanmu, Sugar." Ujarnya tepat di samping telinga Ristaya dan tangannya semakin mengeratkan pelukan agar tubuhnya dan tubuh Ristaya menempel sangat erat. "Sangat merindukanmu."

Mendengar pengakuan Leo membuat hati Ristaya berdesir. Seribu pertanyaan menghampiri pikirannya, kenapa Leo merindukannya? Apakah benar Leo merindukannya? Bagaimana bisa Leo merindukannya? Tanpa sadar, Ristaya membalas pelukkan Leo dengan menepuk-nepuk punggung besar milik Leo dnegan lembut, dibalik pelukkan pria itu, Ristaya tersenyum.

Biarkan aku egois kali ini, ucapnya dalam hati.

Ristaya melepas pelukkan Leo dan langsung mencium bibir Leo, sebuah ciuman yang manis yang diberikan Ristaya pada suaminya. Tubuh Leo menegang karena ciuman dadakan yang diberi oleh Ristaya. Bagi Ristaya ini adalah kegilaannya yang semakin gila, karena seumur hidupnya wanita itu tidak pernah mencium pria lebih dulu.

Tanpa disadari Ristaya, tubuh Leo sekarang melunak, pelan tapi pasti pria itu mulai menggerakkan bibirnya di dalam bibir Ristaya. Mereka mulai berciuman, bertukar saliva hingga saling menggigit bibir dengan lembut.

Hingga akhirnya Leo melepas bibirnya karena pria itu tau jika Ristaya telah kehabisan oksigen. Kening mereka saling beradu, sampai terasa deru nafas dari masing-masih makluk Tuhan yang terengah-engah.

"Leo, aku men—" ucapan yang akan keluar dari mulut Ristaya harus terhenti karena kembali, bibir Leo menguasai bibir Ristaya dengan ganas.

Sebuah getaran yang berasal dari ponsel Leo menghentikan aktifitas mereka. Leo memberi jarak antara tubuhnya dan tubuh Ristaya, diambilnya ponsel yang berada di dalam kantung celanan lalu pria itu melihat pada layar yang sedang menyala terang.

Helena.

Itu adalah ID Caller yang tertera jelas di layar ponselnya. Segera Leo pergi menjauh dari Ristaya untuk menganggkat telfon dari kekasihnya.

Sedangkan Ristaya, wanita itu tau dengan jelas siapa yang menelepon Leo. Lagi-lagi, dirinya diperingatkan tentang posisinya di dalam hidup Leo.

Hampir saja pengakuan itu ia lakukan, mungkin lebih baik dia pendam dan jangan sampai Leo mengetahui. Mungkin, jika Leo mengetahuinya dia akan di tertawakan habis-habisan.

**

Malam ini, Ristaya sedang berada di salah satu resto yang berada di kawasan mall. Dia sedang menikmati makan malam dengan Leo dan juga tentu saja Helena. Jika ada orang yang tahu bahwa Leo sedang mengajak isteri serta kekasihnya itu makan bersama bisa di pastikan bahwa Leo akan mendapat predikat pria terbrengsek di dunia.

The Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang