Bagian Pertama : Pernikahan Gila

102K 2.9K 31
                                    

Siapa sangka seorang yang hanya menjadi tetangga rumah seorang Ristaya Gunawan kini akan menjadi suami dari wanita yang sekarang telah beusia 25 tahun itu. Tidak pernah terlintas di fikiran perempuan bermata bulat itu untuk menjadi isteri dari pria yang bahkan tidak dia kenalnya dengan baik walaupun rumah mereka cukup dekat. Perbedaan usia empat tahun membuat Ristaya yang memang sulit untuk berteman dengan pria itu, terlebih wanita itu memang merupakan tipe orang yang sulit untuk beradaptasi dengan orang baru.

Jika saja ini bukan permintaan dari ibu pria itu, mungkin dia tidak akan berakhir di pelaminan dengan pria yang sekarang telah sah menjadi suaminya. Pria yang tidak dia kenal dengan baik, bahkan Ristaya tidak mengetahui apa yang pria itu suka maupun apa yang pria itu benci. Ristaya benar-benar tak mengenal pria itu sedikitpun.

Melelahkan. Hanya satu kata itu yang mampu menggambarkan betapa lelahnya Ristaya setelah berdiri berjam-jam menjamu para tamu undangan, baik itu kerabatnya maupun kerabat pria yang menjadi suaminya ini.

Ristaya akui, bahwa pria yang sekarang menjadi suaminya ini sedikit tampan. Jika dikira-kira menurut perhitungan Ristaya, tinggi pria itu berkisaran 180cm dan dia hanya 160cm, cukup jauh memang dan jika Ristaya memandang wajah pria itu dia harus mendongakkan kepalanya. Pria itu juga berkulit bersih, tapi tentu saja kulit Ristaya lebih cerah dari dia. Dan pria itu juga memiliki bentuk tubuh yang sangat pas serta tegap, bisa Ristaya bayangkan bahwa dibalik baju itu mungkin saja terdapat perut six pact yang menggiurkan.

Kembali pada situas sekarang yang dimana Ristaya dan suaminya –Leonardo Chandrajaya-yang tengah berada di situasi dimana mereka berada di kamar hotel tempat yang sama diselenggarakan pesta pernikahan mereka. Kamar hotel yang telah di taburi beberapa kelopak bunga mawar merah dengan membentuk sebuah symbol 'love' serta lilin aroma therapy yang berada di sudut-sudut kamar membuat kamar itu layaknya kamar pengantin.

Leo, pria itu tengah membuka kancing bajunya satu persatu dan itu membuat Ristaya tak bisa berpaling karena wanita itu sungguh ingin tahu apa yang ada di balik kemeja putih yang dipakai oleh Leo. Menyadari hal itu, Leo memincingkan matanya, bibirnya ditarik hingga membentuk smirk yang menggoda.

"Memandangiku, huh?" ucap Leo dengan berjalan perlahan menuju tempat Ristaya duduk di atas kasur. Tangannya tidak lepas dan terus saja membuka kancingnya satu per satu.

Mengerti hal itu berbahaya, Ristaya segera membuang mukanya dan berkata, "Apa... yang... kau... lakukan...?" Suaranya terbata-bata hingga untuk menelan ludahnya sendiri sangat tersiksa.

Leo tak bergeming, dia tetap saja melanjutkan aksinya yang sekarang telah berhasil membuka dua kancingnya dan menampilkan sedikit dadanya.

"Kau tidak sedang berfikir macam-macam bukan?" sindir Leo.

"Tidak!" jawab Ristaya dengan cepat, dia takut jika aksi memandangnya tadi ketahuan oleh Leo. Tapi, nyatanya pria itu telah berhasil mengetahui bahwa Ristaya tadi memandanginya.

Sial bagi Ristaya karena Leo semakin mendekat padanya hingga sekarang pria itu sudah berada di hadapannya dengan jarak yang sangat minim.

"Benarkah?" Deruan nafas Leo terdengar indah di telinga Ristaya, hembusan nafas yang datang dari mulutnya sungguh membuat Ristaya kalut. Harum mint itu menyeruak di hidungnya, jarak mereka sangatlah tipis karena wajah Leo semakin mendekat dengannya.

Mengerti jika situasi ini tidak baik bagi kesehatan jantung Ristaya, wanita itu menutup matanya. Dan sedetik kemudian, pria itu mengaduh kesakitan.

Ristaya dengan mata yang tertutup, dia membenturkan kepalanya dengan kepala Leo. Keras hingga dia sendiri juga merasa kesakitan, selanjutnya Ristaya segera berlari menuju kamar mandi untuk menghindari Leo. Masih bisa terdengar bahwa Leo tengah meringis kesakitan.

The Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang