Bagian Lima : Quality Time

38.1K 1.9K 18
                                    

Udara yang sejuk, pemandangan hijau disamping kanan dan kiri serta angin yang bersih jauh lebih menyenangkan daripada harus berdesak-desakan hidup di ibu kota. Harus Ristaya akui bahwa dia menyukai tempat ini.

Ristaya dan keluarga Chandrajaya berada di salah satu villa pribadi milik mereka, tepatnya milik kakak Leo, Aliandro. Anak Chandrajaya dengan Rohmi ini memang ada dua, yang pertama Aliandro Chandrajaya yang lebih tua 5 tahun dai Leo, dan yang terakhir adalah Leonardo Chandrajaya. Kedua putra Chandrajaya memang mirip dengan sang ayah, postur tubuh yang tinggi serta mata yang sipit. Tetapi, mereka mempunyai kulit yang berbeda, Ali sendiri mempunyai kulit yang mirip dengan ayahnya sedikit kecoklatan sedangkan Leo mirip dengan ibunya yang bersih.

Ali sendiri sudah menikah dengan wanita manis, teman semasa SMA-nya. Mereka sudah menikah 5 tahun yang lalu dan sekaang mereka mempunyai anak perempuan yang berusia 4 tahun bernama Putri Aliandro Chandrajaya.

Ristaya keluar dari kamar dengan memakai bando kelinci yang kemarin dia beli dengan Leo, serta tidak lupa membawa satu lagi untuk Putri. Keluarga Chandrajaya terlihat sedang berada di halaman belakang, tempat diadakannya pesta ulang tahun Putri.

"Tante Taya!" Teriak kecil Putri sambil berlari menuju Ristaya yang baru saja keluar dari pintu yang menjadi penghubung villa dan halaman belakang.
Ristaya berjongkok, merentangkan kedua tangannya untuk meraih Putri yang berlari semakin mendekat kearahnya.

"Hap... tertangkap." Kata Ristaya ketika Putri berhasil masuk kedalam pelukkannya.

Mata kecil Putri menyipit habis, gadis kecil itu tersenyum bahagia. "Tante... apa yang tante pakai itu?" tunjuknya pada bando kelinci yang dipakai Ristaya.

Senyum Ristaya mengembang, "Cantik tidak tante?" Putri langsung mengangguk kencang menjawab pertanyaan Ristaya. Wanita itu mengeluarkan satu bando kelinci dari tas kecil pembungkus, "Untukmu Putri kecil. Selamat ulang tahun."

Putri mengambil bando itu dan langsung memakainya, "Terima kasih, Tante Taya." Ucapnya lalu mencium lembut pipi kanan Ristaya.

CKREK...

Suara bidikan kamera terdengar ketika Putri baru saja mencium pipi Ristaya, Leo pria beruntung yang mendapatkan momen hangat itu ketika dia membidikkan kameranya pada Ristaya dan juga Putri. Selanjutnya, Ristaya ketagihan berfoto akhirnya malah berpose dengan kedua jari tangan kirinya membentung huruf 'V' sedangkan tangan kananya mendekap erat tubuh Putri untuk semakin dekat dengannya.

"Kalian berdua manis sekali," Shinta -kakak ipar Leo- berkata sambil melihat hasil gambar yang Leo dapatkan beberapa detik yang lalu. "Bagaimana jika kita foto keluarga?" usulnya dan mendapat persetujuan dari semua orang.

Dengan background yang berlatarkan view dari pemandangan kebun teh yang berada di belakang, kamerapun sudah siap dengan menyangganya pada tripod. Seluruh keluarga Chandrajaya pun sudah siap di posisi masing-masing dan kurang Ristaya yang masuk kedalam layar kamera itu.

Perasaan canggung bersarang di benar Ristaya, wanita itu masih berdiri yang kurang beberapa langkah untuk masuk kedalam layar kamera. Wanita itu merasa bahwa dia bukanlah seorang yang pantas masuk kedalam keluarga Chandrajaya, dia hanya seorang isteri kontrak dari Leonardo kurang dari waktu enam bulan mereka akan berakhir. Dia tidak boleh terlalu masuk kedalam keluarga Chandrajaya, harusnya.

Leo dengan tiba-tiba berdiri di depannya, menghadapnya dan menatap manik mata Ristaya dengan tatapan yang tajam.

"Waktumu masih panjang untuk menjadi bagian keluargaku, jangan bersikap seakan kau ingin menjauhi keluargaku." ucapnya dingin. "Ayo, mereka sudah menunggumu." kali ini nada bicaranya berubah menjadi lebih lembut. Tangannya terulur untuk meraih tangan Ristaya.

The Crazy WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang