Chapter 7

38 1 0
                                    

"Sebenernya,gue pengen nyampein sesuatu ke seseorang yang spesial buat gue."

Arsya berjalan menuju ke panggung yg tersedia di restoran itu.
Saat Arsya telah sampai dipanggung tersebut,sekejap seluruh lampu direstoran tersebut mati.

Arland , Anas dan Fasyah merasa heran dengan hal ini.

Tiba-tiba..

Para pengunjung mulai berjalan menuju orang itu dan memberikan satu per-satu balon dan bunga untuk orang spesial Arsya.

Arsya masih tetap dipanggung dan mulai bernyanyi.

Beberapa menit berlalu , Arsya menyanyikan lagu untuk wanita itu dan beberapa saat kemudian Arsya telah selesai menyanyi.

Setelah itu dia berjalan menuju org itu,berjalan dengan diiringi oleh beberapa anak yg membawa boneka panda yang lucu.

Arsya membawa bunga,yahh seikat bunga mawar biru yg akan diberikan kepada org spesial itu.

Arsya berjalan mendekatinya.Wanita spesial bagi Arsya.
Arsya duduk didepan wanita itu dan..

"Lo mau gak jdi pacar gue?"

"Hah?"

"Iyaa,lo.."

"Gak salah?"

"Gak!Gue gak salah milih lo jadi orang spesial buat gue."

"Trus?diaa?"

"Dia hanya sebatas sahabat."

Deg!
Ya,cwek itu adalah Anas,cwek yang baru saja ditembak oleh Arsya.

Anas yang merupakan sahabat Arsya dan juga teman Fasyah.

Fasyah hanya terpaku dan terdiam melihat pemandangan itu.

FasyahPOV

Malam ini.Yah,di restoran ini,gue ngeliat pemandangan yang cukup sakit di hati gue.

Yah,dia.Arsya yg selama ini gue kagumi,dan mungkin org yg selama ini mulai gue sayang,tanpa sepengetahuan gue rasa sayang itu tumbuh tanpa memberitahu.

Yah,dia.Arsya yang pergi ninggalin gue dan memberi gue luka.Luka yg gak bakalan bisa gue sembuhin dengan mudah.Dia ninggalin gue dan memilih org lain.

"Dia hanya sebatas sahabat."

Deg! Seketika kata itu buat hati gue remuk.Kalimat itu,kalimat yang selalu terbayang-bayang di otak gue.

Apakah gue hanya sekedar sahabat dia dan gak bakalan pernah bisa jadi orang yang lebih dari sekedar sahabat?

Kenapa?kenapa semua orang yg gue sayang selalu pergi ninggalin gue?apakah itu cukup adil untuk gue? Saat gue mulai bisa menumbuhkan rasa sayang ke org lain,kenapa orang itu malah ninggalin gue gitu aja? Dan mereka hanya bisa memberi luka? Kenapa orang yang gue sayang hanya memberi luka?

*

Tanpa Fasyah sadari,air matanya menetes saat melihat pemandangan itu didepannya.

Terlihat Arsya yang msih menunggu jawaban dari Anas.

"Lo mau gak jadi orang spesial buat gue?"

"Apa alasan gue buat nolak lo?"

"Jadi?artinya?"

"Lo cowok yang kurang peka" diiringi anggukan kepala dari Anas.

"Lo nerima gue?"

"Yah,mau lo apaan?haha"

"Seriusan?argh!makasihh banyakkkk Anas." Arsya memeluk Anas dengan erat.

Pelukan itu.Pelukan yg menambah rasa sakit didalam hati Fasyah.
Fasyah hanya memandangi mereka berdua dan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

Tetapi,Fasyah tidak dapat menahan rasa sakit itu.Rasa sakit yang amat dalam.Dia berharap tidak ada seorangpun yg melihatnya menangis saat ini.

Tapi,Arland.Sosok cowok yg sedari tadi memperhatikan segala hal yg dilakukan oleh Fasyah.Yang memperhatikan segala hal yang dialami oleh Fasyah.Cowok itu,dia memahami rasa sakit yg dialami oleh Fasyah.

AryaPOV

Malam ini gue pertama kalinya ngeliat Fasyah,seorang Fasyah menangis hanya untuk seorang cwok seperti Arsya.

Seorang Fasyah yang notabenenya dikenal sebagai cewek yg cuek dengan sekitarnya,yang gak suka segala hal yg menganggu ketengannya,yang dikenal sebagai cewek yang gak tertarik pada hal yang namanya CINTA.

Tapi kenapa?cewek yang gue kenal sebagai cewek cuek rela airmatanya turun hanya untuk cowok sperti Arsya?

Gue bingung.Gue harus apa sekarang? Menenangkan Fasyah?bagaimana caranya? Egoku msih terlalu menguasaiku untuk tidak ikut campur urusan ini,tapi gue juga gak kuat ngeliat Fasyah hanya berdiam diri dan menangis tanpa diketahui oleh Arsya.

*

Fasyah meninggalkan Arsya dan Anas disana. Dia lebih memilih untuk keluar mencari angin daripada harus melihat mereka berdua yang hanya menyakiti hatinya.

Fasyah duduk dibangku kecil diluar restoran sambil memandangi langit dengan bintang-bintang yang terang serta menikmati angin malam yang dingin menusuk tubuhnya.

Arland mengikuti Fasyah keluar dan berniat untuk menghibur Fasyah.

"Fasyah?" Tanya Arland pelan.

Fasyah tetap diam dan menghiraukan panggilan dari Arland.

"Syah ikut gue yukk!" Ajak Arland.

"Kemana?gue lagi gak mood nih,kalo lo mau ganggu gue mendingan gak usah!" Tegas Fasyah.

"Gak,gue gak mau ganggu lo kok,gue cuman pengen ngajak lo ke suatu tempat yg lebih baik daripada tempat ini,lo mau kan?"

"Gak,gue lagi pengen sendiri aja"

"Lo gak bisa gitu dong,lo kira kalo lo tetap kayak gini gue yakin Arsya dan Anas bakalan khawatir sm lo!"

"Emng mereka mau khawatirin apa? Toh gue juga gini karena mereka kan?"

"Tapi kan-"

"Udah deh,lo cuman ngerusak mood gue yg emng udh hancur. Kalo lo emang gak ad niat buat hibur gue mendingan lo pergi sekarang!"

"Gak bakalan sebelum lo ikut sm gue"

"Gue udh bilang,gue gak mau ikut sm lo,gue pengen sendiri aja sekarang,lo ngerti gak sih?"

"Gue janji Syah,kalo lo ikut mood lo bakalan balik lagi,sekali ini aja lo percaya sama gue"

"Emangnya lo mau kemana sih?kok lo maksa banget?"

"Lo gak usah banyak nanya,ikut gue aja yuk!" Sambil menarik tangan Fasyah meninggalkan restoran itu.

Tanpa memberi persetujuan Arland langsung menarik tangan Fasyah dan pergi meninggalkan restoran itu.

Fasyah hanya pasrah saat ditarik pergi oleh Arland.Fasyah merasa heran,kenapa org seperti Arland yang datang saat dia sedih?

Haii?gimana part ini?sumpah gue rasa ini part yg paling hancur.Gue gak mood bnget nulis haha,maaf yahh smuanya.Okk comment+vote ditunggu ❤

Cinta Entah BagaimanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang