Tamu Asing

649 25 1
                                    

"Sayang, apa kau baik-baik saja?" suara Justina terdengar cemas saat akhirnya melihat anaknya membuka mata.

Vieryyn memalingkan pandangan pada Mamanya dan tersenyum menenangkan, meski hatinya saat ini bergemuruh dengan ribuan pertanyaan. "Aku baik-baik saja Ma, Viee hanya butuh istirahat," balasnya saat tidak tahu harus mengatakan apa. Dia bangun dan mencoba meredam rasa pusing yang tiba-tiba menusuk kepalanya.

"Tapi wajahmu terlihat pucat, dan tanganmu? ini sangat dingin sayang." Selidik Justina tidak yakin. Melihat putrinya tergeletak tidak sadarkan diri membuatnya merasa seperti terkena serangan jantung. Dia tidak pernah melihat Vierynn pingsan seperti ini. Wajah pucat tanpa rona kemerahan sedikit pun.

"Ma, Viee baik-baik saja. Mungkin hanya kelekahan. sudah lah sebentar lagi Carl datang, aku harus ganti baju," tukas Vieerynn melempar senyum dengan harapan mamanya akan tenang.

"Baiklah," sahut Justina tidak ingin mendesak putrinya lebih jauh, meski dia tahu ada yang tidak beres.

"Ma?" tanya Vieerynn terdengar ragu sesaat.

"Ya...?"

"Apa Mama yakin tidak melihat ular sewaktu Vieerynn pingsan?" tanyanya lirih. Kesenyapan seketika melingkupi ruangan mereka, membuat Vieeryn bergerak gelisah dari tempat duduknya. Apa sebenarnya yang terjadi padanya? Dia benar-benar bingung.

Justina hanya menghela nafas. Dia cukup terkejut mendapati putrinya pingsan begitu dia membuka pintu saat mendengar suara teriakan. Tapi kenapa anaknya menanyakan ular? Apa dia pingsan karena ketakutan melihat ular?

"Tidak sayang, Mama sudah bilang tidak melihat apa pun kecuali putri mama yang tergeletak pingsan," ujar Justina meyakinkan.

Vieerynn terdiam, tapi dia jelas-jelas melihat ada ular di depannya ketika mau masuk rumah. Sebelumnya, dia juga mendengar suara yang memanggil namanya. Ada apa ini sebenarnya? Vieerynn benar-benar didera frustasi yang luar biasa. Dia ketakutan, tapi dia bahkan tidak tahu apa yang harus dia takutkan. Benar-benar konyol!

"Hei, sayang jangan melamun, semua akan baik-baik saja. Sekarang cepat ganti bajumu sebelum Carl datang." Justina mengecup kepala putrinya sebelum berlalu dan meninggalkan Vieerynn sendirian.

Hari ini benar-benar hari yang buruk, padahal hari ini hari ulang tahunku!

Vieerynn mengganti bajunya dengan piyama tidurnya. Ini hanya makan malam biasa jadi tidak ada yang harus di buat spesial.

Samar telinganya mendengar percakapan dari ruang keluarga mereka. Vierynn tersenyum riang. Carl sudah datang! Vierynn bergegas memperbaiki penampilannya dan menyusul Carl bersama Mamanya yang pasti sudah berada di ruang makan sekarang.

"Happy birthday Viee." Carl berdiri saat melihat Vieerynn muncul di ruang makan dengan piyama motif pandanya. Dia memeluknya sekilas sebelum kembali duduk.

"Terima kasih," balas Vieerynn tersenyum.

"Aku tidak memiliki apapun tapi aku punya sesuatu," ujar Carl seraya menyerahkan kotak kecil.

Vieerynn mengerutkan kening. "Apa ini?" Vieeryn menggoyang-goyang kotak kecil dalam genggamannya penasaran.

"Bukan apa-apa, kamu bisa membukanya nanti." Carl tersenyum tipis.

Justina yang melihat interaksi keduanya hanya mengulum senyum.

"Baiklah, sebaiknya kita makan sekarang sebelum makanannya dingin," ujar Justina menginterupsi kegiatan dua makhluk di depannya.

"Apa kau baik-baik saja? Sepertinya tadi aku mendengar teriakan?" ujar Carl diseka-sela suapannya.

Vieerynn dan ibunya saling melempar pandangan, mencoba mengirimkan kata lewat tatapan.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang